Siswa SMP di Sleman Hanyut
9 Muridnya Jadi Korban, Kepala SMPN 1 Turi Mengaku Tak Diberitahu tentang Kegiatan Susur Sungai
Kepala SMP Negeri 1 Turi, Tutik Nurdiyana, mengaku tidak mengetahui program kegiatan susur sungai.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Buyung Haryo
TRIBUNWOW.COM - Kepala SMP Negeri 1 Turi, Tutik Nurdiyana, mengaku tidak mengetahui program kegiatan susur sungai.
Namun demikian, kegiatan tersebut merupakan program lama.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu (22/2/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
Dirinya menyatakan permohonan maafnya pada seluruh korban pada peristiwa ini.
Tutik menyampaikan, SMP Negeri 1 Turi mempunyai ekstrakurikuler Pramuka.
Kegiatan Pramuka digelar setiap hari Jumat dari pukul 13.30 WIB sampai 15.30 WIB.
Sementara, kegiatan susur sungai merupakan program rutin pada ekstrakurikuler Pramuka di SMP Negeri 1 Turi.
Dalam kegiatan tersebut menurut penuturan Tutik, ada tujuh orang yang mendampingi para siswa.
Mereka merupakan guru-guru di SMP Negeri 1 Turi.
Tutik sendiri baru 1,5 bulan menjabat sebagai kepala SMPN 1 Turi, sehingga dirinya hanya melanjutkan sejumlah program yang sudah sering dilaksanakan, termasuk susur sungai.
Terkait dengan program yang memakan korban jiwa ini, Tutik mengaku tak mengetahui waktu pelaksanaannya.
Sebab, para pendamping tidak memberikan laporan.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Siswa Tewas, Kepala SMP Turi Mengaku Tak Tahu Kegiatan Susur Sungai"