Breaking News:

Terkini Nasional

Di Mata Najwa, Erick Thohir Ungkap Beda Tekanan Awal Jabatan dan Sekarang: Takut Dimarahi Najwa

Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkap beda tekanan pada masa awal jabatannya dengan sekarang.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture YouTube Najwa Shihab
Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkap beda tekanan pada masa awal jabatannya dengan sekarang. 

TRIBUNWOW.COM - Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkap beda tekanan pada masa awal jabatannya dengan sekarang.

Hal itu diungkapkan Erick Thohir pada acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (19/1/2020).

Mulanya, presenter Najwa Shihab bertanya apakah ada beberapa dari pihak partai ingin menjadi bagian dari direksi-direksi BUMN seperti awal kepemimpinan Erick Thohir.

Bocoran Grup WA Menteri Jokowi, Prabowo Left Group setelah Ditantang Erick Thohir ke Mata Najwa

"Saya ingat di awal-awal kan cerita ke saya, direksi yang lobi-lobi yang pengen jadi Dirut BUMN yang lobi-lobi justru enggak dipilih itu di awal-awal."

"Kalau sekarang lebih dari seratus hari seperti itu enggak atau rasa-rasanya partai tambah atau gimana awalnya dengan sekarang," tanya Najwa Shihab.

Lalu, Erick Thohir menegaskan bahwa setiap orang berhak menjadi bagian dari BUMN.

Asal mereka memiliki kemampuan disertai niat yang baik.

"Ya kan gini dari awal saya bilang, siapa pun yang membantu BUMN sangat terbuka selama capability dan niatnya," ujar Erick Thohir.

Ia mengatakan, pihaknya ingin menghindari kepentingan demi menjaga objektifitas.

"Sama tadi ketika Najwa tanya Nadiem bagaimana kita menjaga conflict of interest tapi selama kita niatnya bener dan objektif saya rasa hal-hal itu ya kita jawab adanya," lanjutnya.

Sindiran Keras Erick Thohir ke Telkom: Mending Gak Ada Telkom, Langsung Aja Telkomsel ke BUMN

Apapun latar belakangnya menurut Erick Thohir tidak menjadi masalah jika memang mampu.

"Sama seperti ini kalau memang mereka terlepas backgroundnya apa tetapi memang mereka capability dan memang bisa dan selama kita pantau baik saya rasa nggak ada salahnya," kata dia.

Ditanya apakah ada tekanan, Erick Thohir mengatakan bahwa dimanapun dan kapan pun tantangan selalu ada.

Menurutnya, memang tidak ada orang yang sempurna dalam mengelola BUMN namun yang terpenting orang itu telah memberikan yang terbaik.

"Sekarang saya begini, kalau pressure mohon maaf misalnya hari ini saja pressure takut dimarahi Najwa."

"Padahal kan sama pilihan tidak ada yang sempurna tapi paling tidak the best effort diberikan itu yang harus kita coba," kata Erick Thohir.

Karni Ilyas ke Erick Thohir: Begitu Anda Masuk BUMN, Seluruh Rakyat Terperanjat

Mantan pemilik klub Inter Milan ini merasa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki pikiran yang sama dengannya.

Terpenting baginya, tidak ada kepentingan pribadi dalam menjalankan amanah.

"Saya rasa kita bertiga samalah, kita pada kesempatan ini amanah yang diberikan mau kasih the best apakah hasilnya tidak maksimal."

"Yang penting kita tidak punya pikiran apa-apa atau bahkan ada personal interest yang malah menjadi polemik mending enggak usah di sini," ucapnya.

Erick Thohir menegaskan pihaknya akan menjalankan amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), apalagi pihaknya merasa tidak dari partai politik.

"Kita backgroundnya saya rasa profesional kita juga punya own our life dan amanah yang harus kita jalankan," jelasnya.

Ganjar Pranowo Singgung Erick Thohir yang Prediksi Dirinya Tak Lama Jadi Menteri: Mungkin Karatan

Lihat videonya mulai menit ke-10:10:

Erick Thohir mendapat pujian dari presenter Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas, Selasa (11/2020).

Menurut Karni Ilyas, semenjak Erick Thohir masuk BUMN, seluruh rakyat Indonesia menjadi teranjat.

Mulanya, Karni Ilyas mengungkit pernyataan seorang profesor yang menyebut Indonesia merupakan negara yang mengalami masalah korupsi cukup berat.

 

 Gara-gara Bahas Akhlak di ILC, Erick Thohir sampai Dipanggil Ustaz oleh Aa Gym, Lihat Reaksinya

"Gini Pak Menteri Erick, Indonesia itu tahun 80 an oleh Professor Alatas dibilang bahwa kita itu sudah sampai stadium 3 penyakit korupsinya."

"Jadi satu langkah lagi stadium 4 kita mati atau diamputasi," kata Karni Ilyas.

Kemudian, Karni Ilyas memuji Erick Thohir yang bisa mengungkap kasus-kasus korupsi besar setelah kedatangannya menjadi Menteri BUMN.

"Jadi begitu Anda masuk di BUMN bukan hanya kita, seluruh rakyat terperanjat, besar sekali korupsi di Jiwasraya, ASABRI, bahkan Garuda walaupun kecil, secara etika mungkin berat," ujar Karni Ilyas. 

Lalu, pemimpin redaksi Tv One itu bertanya pada Erick, bagaimana dia bisa mengatasi ratusan perusahaan di BUMN.

"Anda melihat bagaimana perusahaan yang 118, berapa perusahaan 142? Kalau ini semuanya selama ini menjadi sarang untuk perampokkan ini bagaimana ke depan, Anda melihatnya," tanya Karni Ilyas.

Menjawab pertanyaan Karni Ilyas, Erick Thohir menyinggung apa yang diungkapkan para narasumber ILC lainnya, mulai dari ekonom senior Rizal Ramli, hingga Politikus Gerindra Sandiaga Uno.

"Terima kasih Pak Karni, tentu Pak JK, yang hadir malam ini, senior yang hadir saya rasa Pak Karni tadi kalau kita juga dari dengar Pak Emil Salim, dari Pak Rizal Ramli juga dari sahabat saya Sandiaga Uno kan kadang-kadang manusianya," ucap Erick.

 Bicara Keadilan, Sujiwo Tejo Soroti Arloji Erick Thohir di ILC: Jauh Banget, Gimana Persamaan Nasib?

Ia lalu menyinggung masalah akhlak yang menjadi kunci untuk menangani BUMN.

"Yang terkecil waktu saya bicara di Direksi BUMN salah satunya akhlak, karena apapun yang kita lakukan dengan sistem apapun kalau akhlaknya tidak bagus ya percuma saja," katanya.

Meski tidak mudah, Erick mengatakan pihaknya tak akan menyerah begitu saja.

Pasalnya, BUMN merupakan aset penting negara untuk mendapat penghasilan.

"Tapi tentu kita tidak boleh menyerah, apalagi kita tau BUMN ini kan merupakan sebuah aset yang kontribusinya sangat besar bagi negara, hampir 467 Triliun, deviden pajak, economy impact, dan ini harus dijaga," ungkap dia.

Sehingga, moral dan tingkah laku merupakan hal yang penting demi menjaga BUMN.

"Karena itu profesionalisme, transparansi harus penting menjadi bagian dari BUMN itu," lanjut Erick.

 Ungkit Prestasi Masa Lalu, Rizal Ramli Singgung soal Kampanye: Visi Cuma Buat Dapat Dukungan

Lihat videonya mulai menit awal: 

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Mata NajwaErick ThohirYouTube
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved