Virus Corona
Penjual Masker Fiktif di Trenggalek Manfaatkan Heboh Virus Corona, Jual Masker Rp 11 Juta
Penjual masker fiktif virus Corona menimbulakan kerugian puluhan juta rupiah ditangkap di Trenggalek, Jawa Timur
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Penjual masker fiktif terkait maraknya Virus Corona menimbulkan kerugian puluhan juta rupiah pada pembelinya.
Dilansir TribunWow.com seorang wanita yang berinisial NL melakukan penipuan berkedok menjual masker untuk mencegah Virus Corona.
Diketahui NL berasal dari Tulungagung, Jawa Timur melakukan modus penimpuan penjualan masker di media sosialnya.
• Sebut Virus Corona Berasal dari Laboraturium di Wuhan, Senator AS: Bermuka Dua, Tak Jujur sejak Awal
Saat ini NL telah di tangkap dan berada di Polres Trenggalek, Jawa Timur.
Bermula dari korbannya yang memesan masker kepada NL yang berjumlah 400 box yang tidak kunjung dikirim oleh NL, dikutip dari Metro Malam dalam kanal YouTube metrotvnews, Selasa (18/2/2020).
Korban membeli 400 box dengan nominal uang sejumlah Rp 22,8 juta.
Dari kesepakatan transaksi jual beli dengan NL, korban mengirimkan sebagian uangnya terlebih dahulu dengan jumlah Rp 11,4 juta.
Namun, setelah sejumlah uang ditransfer oleh korban, masker dipesan tak kunjung datang sehingga korban melakukan laporan ke polisi.
NL mengaku jika alasannya menipu karena ingin memanfaat kepanikan warga yang sedang mencari masker untuk pencegahan Virus Corona.
Atas perbuatan yang dilakukannya, NL dapat dikenakan hukuman selama 6 tahun penjara.
AKBP Jean Calvijn Simanjuntak menjelas kronologi NL menipu korbannya yang bermula dengan mengomentari forum chat di media sosial.
"Tersangka NL ini, mengomentari terhadap postingan di forum oleh saksi tersebut, disitu dikomentar(menuliskan) bahwa tersangka NL ready siap, dengan kebutuhan-kebutuhan berapa saja, berapa box masker yang dibutuhkan," kata AKBP Jean.
• 3 WNI Kru Kapal Pesiar Diamond Princess Positif Virus Corona Dievakuasi di Rumah Sakit Kota Chiba
Lihat video selengkapnya mulai dari menit awal:
Komentar Mantan Menteri BUMN Soal Indonesia Belum Terdekteksi Virus Corona
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan turut mengomentari soal Indonesia belum menemukan kasus positif Virus Corona.
Padahal, wabah yang berasal dari Wuhan China itu telah menjangkit puluh ribuan orang dan menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Negara-negara tetangga seperti Singapura, Thailand, hingga Australia sudah ditemukan banyak kasus positif Virus Corona.
Menanggapi kasus tersebut, Dahlan Iskan melalui laman resminya Disway.id pada Senin (17/2/2020) membuat survei kecil-kecilan terkait Virus Corona.
Ia bertanya pada 10 orang berbeda dari negara-negara yang berlainan terkait virus ncovid-19 tersebut.
10 orang tersebut tidak percaya Virus Corona tidak masuk ke Indonesia.
Seperti yang diungkapkan oleh rekan Dahlan Iskan dari Singapura.
"Tidak mungkin tidak ada di Indonesia. Virus ini sudah menyerang seluruh negara di Asia," jawab seorang teman di Singapura.
Dahlan Iskan menyebut, ada yang lebih parah lagi menilai bahwa Indonesia hanya tidak memiliki alat yang mampu mendeteksi Virus Corona tersebut.
Dahlan Iskan kemudian mengatakan, ada pula yang menjawab dengan jawaban diplomatik.
"Saya juga terheran-heran mengapa virus corona tidak menyerang Indonesia.Kalau benar begitu tentu orang Indonesia sangat berbahagia," ujar rekan Dahlan Iskan dari Beijing.
Namun saat dikejar, rekan Dahlan Iskan itu akhirnya mengakui bahwa dirinya tidak percaya Virus Corona masuk ke Indonesia.
"Sayang sekali saya tidak percaya," ungkap rekan Dahlan Iskan tersebut.
Tak berhenti di sana, Dahlan Iskan menyebut ada rekannya yang menduga bahwa Virus Corona sebenarnya sudah masuk ke Indonesia.
• Warga China yang Sembuh dari Virus Corona Diminta Donasikan Plasma Darah untuk Bantu Pasien Lain
Namun, orang yang terkena Virus Corona itu sembuh tanpa disadari pernah terjangkit.
Lantas, Dahlan Iskan menilai bahwa zaman sekarang fakta sering kali kalah dengan persepsi.
Mantan Redaktur Jawa Pos ini mengaku hanya bisa tertawa.
"Saya hanya tertawa mendengar jawaban yang seperti itu. Apa boleh buat. Reputasi kita memang belum tinggi. Padahal dalam banyak hal kita bisa lebih baik," kata dia.
Lalu ia mencontohkan satu temannya dari Jakarta yang meninggal karena demam berdarah.
Temannya itu hanya percaya dengan Dokter Singapura hingga ia terbang ke sana untuk melakukan pengobatan di Negeri Singa tersebut.
Namun, temannya itu justru meninggal di Singapura di usia 55 tahun.
Padahal menurut Dahlan Iskan, dokter di Indonesia lebih ahli dalam menangani penyakit-penyakit tropik seperti demam berdarah.
(TribunWow.com/ Rena Laila Wuri/ Mariah Gipty)