Virus Corona
Hampir Sebulan Bekukan Daging Satwa Liar karena Virus Corona, Pedagang di Wuhan Niat Jualan Kembali
Pedagang ingin kembali berjualan daging satwa liar setelah lama dilarang pemerintah karena dinyatakan sebagai indikator penularan Virus Corona.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kabar terbaru Virus Corona hingga kini telah menyebabkan korban 1.770 orang meninggal dunia.
Sementara, 71.233 kasus infeksi dalam penanganan intensif dan sebanyak 10.561 orang dinyatakan sembuh dari Virus Corona.
Di sisi lain, para pedagang daging satwa liar di China berniat membuka kembali usahanya.
• Kisah Orang Afrika di China Sembuh dari Virus Corona: Saya Tak Mau Bawa Penyakit ke Afrika
Mereka ingin kembali berjualan daging satwa liar setelah lama berpuasa alias dilarang pemerintah karena dinyatakan sebagai indikator penularan Virus Corona.
Dikutip dari mothership.sg, pada 26 Januari, China menerapkan larangan secara nasional terhadap perdagangan satwa liar di pasar, supermarket, restoran dan platform e-commerce dalam upaya untuk menahan penyebaran Virus Corona baru (Covid-19).
Pedagang daging satwa liar lalu telah membekukan daging dagangan.
Dan tampaknya para pedagang satwa liar sejak itu menyimpannya untuk menunggu larangan dicabut.
Reuters mengutip Gong Jian, pemilik toko dan toko satwa liar online di wilayah Mongolia Dalam Tiongkok, buka suara.
"Saya ingin menjual setelah larangan dicabut. Orang-orang suka membeli satwa liar," katanya.
"Mereka membeli sendiri untuk dimakan atau diberikan sebagai hadiah. ”
Stok daging buaya dan daging rusa
Dia menambahkan, telah membekukan stok buaya dan daging rusa.
Selain itu, pemilik toko satwa liar itu juga membunuh burung puyuh hasil ternaknya.
Demikan dikarenakan telur puyuh tidak lagi diminati oleh supermarket dan daging mereka tidak dapat dibekukan.
Sementara itu, Xiang Chengchuan, pemilik toko grosiran satwa liar di Provinsi Anhui juga mengatakan, dia bermaksud menjual produknya begitu larangan dicabut.
Meski dia tidak yakin berapa lama itu akan berlangsung.
Dia menambahkan, dia telah membekukan stok tanduk rusa, anjing, keledai dan daging merak, yang biasanya dijual kepada pelanggan.

Produk satwa liar menjadi budaya
Masih dari mothership.sg, jurnal penelitian Nature menyatakan, larangan total di China mengakibatkan terjadinya perdagangan ilegal yang tidak terkendali dan menguntungkan karena permintaan produk-produk satwa liar menjadi budaya.
Sebagian karena konsumsi daging buruan dianggap sebagai simbol kesehatan dan kekayaan.
Terlebih lagi, perdagangan semacam itu juga akan ditopang oleh pendapatan dan status sosial dari kelas menengah yang tumbuh di negara itu.
Japan Times lebih lanjut melaporkan, dukungan pemerintah China untuk industri obat-obatan tradisional telah mendorong perdagangan satwa liar, karena penggunaannya baik dari produk hewan peliharaan maupun hewan liar.
Dinilai sekitar 60 miliar dolar AS, industri telah melihat contoh-contoh seperti izin penerimaan farmasi China untuk skala sekitar 73.000 trenggiling pada 2016 sebagai bahan obat.
Sementara permintaan untuk konsumsi satwa liar telah jatuh ke minoritas di negara itu, masih mewakili puluhan juta konsumen daging satwa liar di negara ini.
National Geographic juga menyoroti, pemerintah Cina telah menyetujui penjualan dan pengembangbiakan 54 spesies liar di pertanian untuk dikonsumsi.
Spesies-spesies ini termasuk bulu, burung unta, hamster, penyu, dan buaya siam.
Namun, Japan Times menyatakan, perubahan itu mungkin, dan menunjuk pada keberhasilan pengurangan permintaan sup sirip hiu melalui kampanye yang dipimpin oleh selebriti.
Kuncinya pada perdagangan satwa liar sebagai ancaman kesehatan publik dan konservasi.
Caroline Dingle, seorang ahli biologi evolusi di laboratorium forensik konservasi di Universitas Hong Kong, memberikan penjelasan.
“Orang-orang perlu percaya, mengonsumsi hewan liar itu buruk bagi mereka secara pribadi karena larangan bekerja jangka panjang," ujar dia.
Update jumlah pasien
Update informasi terbaru pasien wabah Virus Corona atau Covid-19 per Senin siang (17/2/2020).
Sejak mewabahnya virus hingga kini, ada 71.233 kasus dan 1.770 orang yang meninggal.
Sementara itu, 10.561 orang dinyatakan sembuh dari Virus Corona.
Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan Virus Corona.
Gejala yang ditimbulkan, meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan Virus Corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
Berikut ini rincian kasus, negara, dan jumlah orang yang meninggal serta sembuh dari Virus Corona, dikutip Tribunnews dari thewuhanvirus.com pada Senin (17/2/2020) siang, hingga pukul 14.30 WIB:
• Terpapar Virus Corona, Kapal Pesiar MS Westerdam 2 Minggu Terombang-ambing di Laut, Ditolak 5 Negara
1. China
Terinfeksi: 70.450
Meninggal dunia: 1.765
Sembuh: 10.435
2. Jepang
Terinfeksi: 416
Meninggal dunia: 1
Sembuh: 17
3. Singapura
Terinfeksi: 75
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 19
4. Thailand
Terinfeksi: 34
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 14
5. Hong Kong
Terinfeksi: 57
Meninggal dunia: 1
Sembuh: 2
6. Korea Selatan
Terinfeksi: 30
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 9
7. Taiwan
Terinfeksi: 20
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
8. Jerman
Terinfeksi: 16
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 3
9. Amerika Serikat
Terinfeksi: 15
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 3
10. Australia
Terinfeksi: 15
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 10
11. Macau
Terinfeksi: 10
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 3
12. Vietnam
Terinfeksi: 16
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 7
13. Malaysia
Terinfeksi: 22
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 8
14. Perancis
Terinfeksi: 11
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 4
15. Kanada
Terinfeksi: 8
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
16. India
Terinfeksi: 3
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 3
17. Uni Emirat Arab
Terinfeksi: 9
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 3
18. Italia
Terinfeksi: 3
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
19. Inggris
Terinfeksi: 9
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 8
20. Rusia
Terinfeksi: 2
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 2
21. Filipina
Terinfeksi: 3
Meninggal dunia: 1
Sembuh: 2
22. Nepal
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
23. Kamboja
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
24. Srilanka
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
25. Finlandia
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
26. Swedia
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
27. Spanyol
Terinfeksi: 2
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 2
28. Belgia
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
29. Mesir
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
Total keseluruhan, ada 71.233 kasus, 1.770 orang yang meninggal, dan 10.561orang sembuh dari Virus Corona.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Andari Wulan Nugrahani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 1.700 Orang Tewas karena Virus Corona, Pedagang Daging Satwa Liar di China Berniat Jualan Kembali