Breaking News:

Kabinet Jokowi

Bandingkan Kabinet Jokowi sebelum dan sesudah Prabowo Bergabung, M Qodari: Pendukungnya Masih Baper

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengungkap pengaruh masuknya Prabowo Subianto ke dalam kabinet.

YouTube Talk Show tvOne
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Senin (17/2/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengungkap pengaruh masuknya Prabowo Subianto ke dalam kabinet.

Dilansir TribunWow.com, M Qodari menyebut masuknya Prabowo Subianto di kabinet membuat banyaknya komentar positif untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui, dalam hasil survei Indo Barometer, Prabowo Subianto menempati posisi pertama menteri dengan kinerja terbaik.

Jadi Menteri Terpopuler dan Menteri Terbaik, Tak Jamin Prabowo Subianto Aman dari Reshuffle

Ingatkan Prabowo Subianto, M Qodari Ungkit Anies Baswedan soal Kemungkinan Reshuffle: Waspadalah

Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (17/2/2020), M Qodari menulanya menyinggung sejumlah komentar tokoh soal 100 hari kerja Jokowi.

"Kemarin dalam diskusi di acara press conference menarik juga," kata Qodari.

"Misalnya dari Ibu Ledia Hanifa, Beliau dari PKS."

Qodari menyatakan, Politisi PKS tersebut menganggap masa kerja Jokowi bukanlah 100 hari.

Namun, 5 tahun lebih 100 hari kerja.

"Beliau mengatakan 'Mas, 100 hari Jokowi sekarang ini, itu bukan 100 hari, tetapi 5 tahun plus 100 hari'," terang Qodari.

"Jadi sebetulnya kalau dibandingkan dengan (survei) dulu 57 ya (hasilnya), kemudian sekarang 70 karena sudah ada akumulasi."

Tak hanya menyinggung pernyataan Politisi PKS, Qodari juga turut menyebut nama Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.

Menjadi wali kota dalam dua periode, Bima Arya disebutnya juga mengalami hal yang hampir sama dengan Jokowi.

"Kemudian Bima Arya Sugiarto dari PAN, kebetulan dia kan wali kota dan dua periode juga," kata Qodari.

"Beda levelnya tapi punya bayangan lah suasana yang terjadi."

Terkait hal itu, Qodari pun menyinggung beda pemerintahan Jokowi di periode pertama dengan periode kedua.

Kalahkan Sri Mulyani, Prabowo Subianto Jadi Menteri Paling Dikenal dan Memiliki Kinerja Terbaik

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam saluran YouTube Talk Show tvOne, Senin (17/2/2020).
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam saluran YouTube Talk Show tvOne, Senin (17/2/2020). (YouTube Talk Show tvOne)

Prabowo Menteri Terpopuler dan Terbaik Versi Indo Barometer, Pilihan Terima Tawaran Jokowi Tepat?

Disebutnya, kehadiran Prabowo Subianto dalam kabinet memberikan kontribusi yang baik.

"Dia menunjukkan satu poin yang menurut saya menarik karena ini memang berbeda dari tahun 2014," ujar Qodari.

"Bergabungnya Pak Prabowo ke dalam kabinet kali ini mungkin sedikit banyak juga membantu kontribusi sentimen positif."

Pernyataan Qodari itu pun langsung disahut oleh Politisi Demokrat, Roy Suryo.

Ia menyoroti hasil survei Indo Barometer yang menempatkan Prabowo Subianto di posisi pertama menteri dengan kinerja terbaik.

"Kan paling populer juga menterinya," sahut Roy Suryo.

Melanjutkan penjelasannya, Qodari pun membandingkan pemerintahan Jokowi sebelum dan sesudan Prabowo Subianto bergabung.

"Kan 2015 tidak ada Pak Prabowo," terang Qodari.

Ia menambahkan, keberadaan Prabowo Subianto ke dalam kabinet membuat dukungan untuk pemerintahan Jokowi semakin bertambah.

"Pendukungnya Pak Prabowo itu kan masih baper, tapi sekarang mau bilang enggak bagus susah karena Pak Prabowo ada di situ," jelas Qodari.

"Enggak, ini analisa saya. Apalagi Pak Prabowo sendiri ternyata buat responden survei ini paling banyak disebut menteri dengen kinerja yang baik."

Simak video berikut ini menit ke-3.25:

100 Kerja Jokowi

Pada kesempatan itu, sebelumnya M Qodari  mengomentari soal 100 hari kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, M Qodari pun menyinggung kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Menurut M Qodari, Nadiem Makarim kerap membuat kebijakan yang bersifat radikal.

Mulanya, Qodari menyinggung tanggapan masyarakat soal 100 hari kerja Jokowi.

"Pertama kan begini, mengapa 100 hari, ya sekali lagi memang ada yang berpendapat 100 hari penting," ucap Qodari.

"Ada juga yang berpendapat tidak penting."

Sudjiwo Tedjo Akui Belum Tentu Bisa Jadi Presiden, Kritik Pencalonan Keluarga Jokowi: Ada Kerugian

Namun, secara pribadi Qodari menyatakan ulasan soal 100 hari kerja Jokowi itu perlau dilakukan.

Sebab, menurutnya ada sejumlah kebijakan yang bisa dilakukan Jokowi di 100 hari masa jabatannya.

"Kalau saya pribadi mengatakan kalau mengharapkan hasil ya tentu ya susah ya dalam 100 hari bisa bikin apa," terang Qodari.

"Walaupun dalam beberapa kasus ya bisa juga."

Terkait hal itu, Qodari lantas menyinggung Mendikbud Nadiem Makarim.

Bahkan, menurutnya Nadiem Makarim kerap memiliki gagasan yang sifatnya radikal.

"Misalnya menteri pendidikan, dia punya ide dan gagasan yang radikal mengenai bagaimana pendidikan dikelola," ujarnya.

"Ya misalnya kebijakan ujian nasional tidak perlu ada, itu kan kebijakan yang bisa diambil dalam 100 hari."

Melanjutkan penjelasannya, Qodari justru menyinggung nama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri.

Qodari mengaku sempat meminta pendapar Rokhmin Dahuri soal kinerja presiden selama 100 hari menjabat.

Sudjiwo Tedjo Minta Jokowi Jangan Takut pada Partai: Jangan Takut Copot Menteri, Aku di Belakangmu

"Kemarin Pak Rokhmin itu cerita, Pak Rokhmin kan kita undang juga karena dia pernah jadi menteri," ucap Qodari.

"Kita tanya, 'Pak, sebetulnya dalam 100 hari itu bisa berbuat apa enggak sih?'"

"'Tergantung mas, kalau orangnya kompeten, punya pengalaman di sana, begitu banyak yang bisa dilakukan, enggak perlu belajar lagi'," sambungnya.

Terkait hal itu, Qodari bahkan juga menyinggung nama mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo.

Menurut Qodari, Roy Suryo lebih cocok menjabat sebagai Menkominfo dibandingkan dengan Menpora.

"Misalnya Mas Roy jadi Menkominfo, dan menurut saya Beliau idealnya jadi Menkominfo," ujar Qodari.

"Pasti cepat langsung bisa bikin perubahan, tapi kalau Beliau jadi Menpora ya mungkin proyek enggak selesai-selesai," tutupnya.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Tags:
JokowiPrabowo SubiantoM QodariKabinet JokowiIndo Barometer
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved