Liga 1
Robert Alberts Sayangkan Persib Bandung Tak Punya Stadion Sendiri, Bandingkan dengan Klub-klub Eropa
Pelatih Persib, Robert Alberts mengeluhkan klub yang diasuhnya sampai saat ini belum punya stadion sendiri. Pasalnya Persib selama ini hanya meminjam.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mengeluhkan klub yang diasuhnya sampai saat ini belum punya stadion sendiri.
Pasalnya, Persib Bandung merupakan satu diantara klub besar di Indonesia.
Robert Alberts mengeluhkan hal itu bukan tanpa alasan.
• Bobotoh Diimbau Tak Dukung Persib Bandung saat Lawan Persis Solo dan PSS Sleman, Ini Alasannya
Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar, Rabu (12/2/2020), menurutnya hal tersebut berdampak pada klub.
Seperti diketahui, Persib Bandung selama ini bermain di stadion milik pemerintah setempat semisal Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) atau stadion Si Jalak Harupat milik Pemda Kabupaten Bandung.
Dampaknya, Persib Bandung tidak memiliki kuasa atau mengelola stadion sendiri.
Hal itu membuat Robert Alberts sebagai arsitek klub menyoroti dan membanding-bandingkan dengan tempat lain.
Pelatih asal Belanda itu membandingkan klub-klub sepakbola di Eropa.
Mereka membangun klub profesional tidak hanya urusan soal manajemen, melainkan fasilitas penunjung bagi pemainnya yaitu stadion.
"Sekali lagi, di Eropa, setiap klub mempunyai stadion sendiri jadi sudah menjadi tanggung jawab mereka supaya ketika bertanding, lapangan dalam kondisi yang terbaik," katanya setelah laga uji coba lawan Barito Putera di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (11/2/2020).
Tetapi karena kondisinya di Indonesia, Robert Alberts mencoba memaklumi hal tersebut.
Meskipun memaklumi bahwa kebanyakan tim di indonesia belum mempunyai stadion sendiri, tetapi hal itu tetap diakuinya berdampak bagi klub dan pemain.
Ketika para pemain harus dituntut bermain bagus, kondisi lapang yang tidak sesuai harapan.
"Tapi kami juga paham bahwa situasi di Indonesia berbeda, seperti di Bandung, pemerintah yang menjadi pengelola stadion dan kami harus bersepakat dengan itu," kata Robert Alberts melanjutkan.
"Sekali lagi sangat disayangkan karena di sepakbola profesional, pertandingan seharusnya dimainkan di lapangan dengan kondisi terbaik," ungkapnya.

• Persib Bandung Boyong 26 Pemain Termasuk 3 Kiper untuk Uji Coba Melawan Persis Solo dan PSS Sleman
Ucapan Robert Alberts merupakan respons soal kondisi lapangan saat Persib Bandung bertanding lawan Barito Putera di Stadion Si Jalak Harupat.
Mantan pelatih PSM Makassar ini mengaku terkejut karena kondisi lapangan Stadion Si Jalak Harupat sangat buruk.
Bahkan, hal itu sampai membuatnya menyinggung soal pertandingan yang sudah lama berlalu.
"Secara pribadi saya merasa sangat terkejut karena kondisi dari lapangan sangat buruk saat kami mengakhiri kompetisi musim lalu dan itu tentu bukan hal yang positif," ucapnya.
Robert Alberts mengaku ia sampai terpaksa krtisi kondisi rumput stadion berkapasitas 27 ribu penonton itu karena sama sekali tidak ada perubahan sejak digunakan akhir tahun lalu.
"Bagaimana mengatakannya supaya tidak ada yang merasa dikritik, karena orang-orang sangat sensitif soal hal ini.
"Tapi realitanya adalah kami berhenti (memakai lapangan) pada Desember tahun lalu dan kembali pekan lalu ke lapangan ini dan kondisi lapangannya masih sama dengan seperti kami meninggalkan ini bulan Desember," ujar Robert Alberts.
• Jadi Pahlawan Kemenangan Persib atas Barito Putera, Esteban Vizcarra Warisi Nomor Punggung Ezechiel
Robert Alberts Evaluasi Persib vs Barito
Persib Bandung membukukan kemenangan saat beruji tanding dengan Barito Putera.
Walau menang, Persib masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan sebelum kompetisi berlangsung.
Salah satunya mengenai kreasi serangan.
Dalam uji tanding dengan Barito Putera, terlihat Persib masih minim kreasi serangan, terlebih pada babak pertama.
Alur serangan yang dibangun Persib mudah dibaca barisan pertahanan lawan.
Selain itu, suplai bola ke lini depan pun minim.
Hal tersebut membuat duet penyerang Persib Wander Luiz dan Geoffrey Castillion harus terus bergerak hingga ke tengah lapangan untuk menjemput bola.
"Pada 30 menit awal kami juga bermain lambat, sangat lambat dan kami tidak memulai pertandingan seperti yang sebelumnya sudah kami diskusikan," kata pelatih Persib, Robert Alberts, seusai laga.
"Pemain terlalu banyak berpikir untuk melakukan tugas sesuai instruksi jadi kalian bisa melihat kami tidak bisa menampilkan permainan yang diinginkan," tutur dia menambahkan.

• Kalah Tipis Lawan Persib Bandung, Djanur Puas Pemain Muda Barito Putera Bisa Imbangi Tim Senior
Setelah turun minum, Robert melakukan perubahan skema.
Formasi dengan tiga bek yang diterapkan pada babak pertama diubah dengan skema dasar 4-4-2.
Robert menarik keluar Fabiano Beltrame dengan Beckham Putra Nugraha sehingga menyisakan duet Nick Kuipers dan Victor Igbonefo di pos bek tengah.
Duet gelandang Dedi Kusnandar dan Beckham, diapit oleh dua gelandang sayap, Febri Hariyadi (kanan) dan Esteban Vizcarra (kiri).
Sementara lini depan tetap dihuni Wander dan Castillion.
Perubahan tersebut membuat permainan Persib lebih agresif.
Hasilnya, gol yang dinanti pun akhirnya tercipta.
Pada pertengahan babak kedua, Persib berhasil mencetak dua gol melalui Esteban Vizcarra pada menit ke-65 dan ke-66.
Sayangnya pada 15 menit akhir pertandingan, ritme permainan Persib kembali menurun.
Hal tersebut bisa dimanfaatkan Barito Putera untuk memperkecil kedudukan melalui Alkesandar Rakic pada menit ke-77.
Robert mengungkapkan, stamina pemainnya kendur pada menit akhir.
"Lalu setelah itu Barito bisa mengimbangi permainan dan memperkecil kedudukan. Di 15 menit terakhir stamina pemain mulai habis dan bermain pelan," ungkap Robert.
(TribunWow.com/Rilo)