Banjir di Jakarta
Bahas Kemampuan Anies Baswedan Hadapi Banjir Jakarta, Pakar Tata Kota: Mohon Maaf Belum Terlihat
Pakar Tata Kota Prof. Manlian Ronald Simanjuntak menyebut sebagai Pemimpin DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak memiliki kemampuan hadapi banjir Jakarta
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi perhatian publik setelah Ibu Kota kembali dilanda banjir terhitung sejak Sabtu (8/2/2020) dinihari.
Pakar Tata Kota Prof Manlian Ronald Simanjuntak menilai Anies tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk melakukan penanggulangan banjir di Ibu Kota.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube Talk Show tvOne, Minggu (9/2/2020), mulanya Ronald menjelaskan soal undang-undang yang mengatur tentang mitigasi bencana.
Namun Ronald menambahkan bahwa bencana memang tidak bisa ditebak kapan datangnya. Maka dari itu Ronald mengatakan bahwa pemerintah harus mampu membuat masyarakat siap menghadapi kemungkinan datangnya bencana banjir.
"UU no 24 mengenai penanggulangan bencana itu memang ada istilah mitigasi, tapi kita harus tahu bencana itu tidak bisa dicegah, bencana berbasis penanggulangan, berarti mindset (pola pikir) kita siap," papar Ronald.
"Berarti Pemda harus mempersiapkan semua pihak, termasuk masyarakat."
"Jadi saya mencermati masyarakat ini belum siap, ngeluh lah sana-sini, segala macam, harusnya mereka sudah siap," lanjutnya.
Merujuk tidak siapnya warga DKI Jakarta menghadapi banjir, dan penilaian warga Ibu Kota terhadap Anies, Ronald menyimpulkan bahwa Anies memang belum memiliki kapasitas untuk menanggulangi banjir sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi filosofi dari kebencanaan adalah mempersiapkan semua pihak bahkan sampai yang terberat sekali pun," kata Ronald.
"Kalau masyarakat saja sudah menilai sampai segitu kapasitas kepala daerah Jakarta, ngeri sekali menurut saya."
Meskipun memiliki kemampuan yang besar dan mendekati presiden, Ronald menyebut Anies belum menunjukkan kapabilitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam penanganan banjir.
"Kapasitas Kepala Daerah DKI Jakarta itu sangat besar, very close to the president (sangat dekat dengan presiden)," ujar Ronald.
"Kemampuan leadership (kepemimpinan) dalam rangka penanggulangan bencana, mohon maaf belum terlihat."
"Maksud saya karena darurat, segera lah bicarakan, bahas dan ini prioritas," tambahnya.
• Sindiran Azas Tigor soal Sikap Anies Baswedan Hadapi Banjir Jakarta: Dia Selalu Menyalahkan
APBD Jakarta Sangat Cukup
Perkara urusan budget, Ronald mengatakan Pemerintah Kota Jakarta tidak seharusnya merasa khawatir, ia mengatakan pemerintah pusat pasti akan membantu Ibu Kota.
Di sisi lain Ronald mengatakan Pemerintah Kota Jakarta memiliki anggaran yang cukup besar untuk penanganan banjir.
"Sebenarnya Jakarta dengan kapasitas APBD kita sangat cukup, namun saya pantau gerakannya enggak terlalu bergegas," katanya.
Seusai membahas soal anggaran, Ronald kembali menekankan kurangnya sosialisasi banjir dari Pemerintah Kota Jakarta terhadap warganya.
"Mempersiapkan juga masyarakat, paling tidak disosialisasi kawasan ini-ini sudah pasti terdampak bencana banjir, itu jangan lah panik atau bagaimana usahanya," ujarnya.
"Sehubungan dengan mitigasi, apa yang dilakukan dalam enam bulan terakhir belum terlihat."
"Memang bencana banjir tidak bisa dicegah, namun kita diberikan akal pikiran suapya kita bisa mampu (menanggulangi -red)," lanjut Ronald.
• Sempat Viral Unggah Foto Kali saat Sampaikan Info Banjir Jakarta, Pihak Polda Metro Jaya: Mohon Maaf
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-3.05:
Kata Anies soal Banjir
Terkait dengan banjir, Anies juga memberikan tanggapannya melalui unggahan Instagramnya, Sabtu (8/2/2020).
Anies mengatakan dirinya telah menyiagakan jajarannya sejak Jumat (7/2/2020) sore.
Ia juga tampak sudah mengunjungi Pintu Air Manggarai.
"Sejak Jumat sore kita menyiagakan semua jajaran yang relevan. Curah Hujan yang tinggi di kawasan hulu terlihat dari ketinggian air di Bendung Katulampa di Bogor," ujarnya.

Anies menyebut ketinggian air di Bendung Katulampa Bogor mulai pukul 16.00 WIB terus meningkat.
Puncaknya, pada pukul 22.00 WIB ditetapkan level Siaga 3 atau Waspada.
Pemprov juga telah mehnyiapkan sejumlah alat berat untuk membersihkan sampah yang terbawa aliran sungai dan tertahan di pintu air Manggarai.
Total sampah yang diangkut mencapai 25 truk atau 200 ton sampah.
"Seluruh jajaran mengabarkan ke kampung-kampung sepanjang bantaran sungai untuk bersiaga," ungkap Anies.
"Sejak tengah malam, tim UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI mulai berjaga dengan semua alat berat untuk membersihkan 'debris' yang terbawa aliran sungai masuk ke Jakarta dan ditahan di pintu air manggarai," tambahnya.
"Dalam waktu 5 jam saja terangkut sekitar 200 ton sampah (25 truk)," ungkap Anies.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan ketinggian normal di Pintu Air Manggarai pada musim hujan adalah 600 cm.
Namun, akibat ujan yang terus mengguyur membuat debit air meningkat terus sehingga mengakibatkan perubahan status pada pintu air tersebut.
"Dengan kiriman air dari hulu sejak dini hari ini, ketinggian itu terus meningkat hingga mencapai posisi tertinggi di 925 (naik 3,25m) dengan status siaga 2 pada pukul 8 pagi. Pukul 9.00 pagi ini telah turun hingga 895 dan terus menerus surut," ungkapnya.
Anies pun memberikan apresiasi kepada seluruh petugas.
"Apresiasi pada semua petugas yang bekerja non-stop sejak kemarin sore hingga saat ini!," ujarnya.
• Video Detik-detik Basarnas Evakuasi Bayi di Tengah Hujan saat Banjir Setinggi 3 Meter Menerjang
(TribunWow.com/Anung Malik/Fransisca)