Breaking News:

Terkini Nasional

Pengamat Intelejen Soleman Ponto Ungkap Bahaya Jika Eks ISIS Pulang: Kalau Virus Corona Bisa Dicek

Sejumlah lebih dari 600 WNI ekspatriat Suriah diwacanakan akan dipulangkan. Lalu apa bahayanya jika mereka kembali ke Indonesia?

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Channel Youtube Metrotvnews
Soleman Ponto saat menjadi narasumber di acara Prime Talk Metro TV pada Rabu (5/2/2020). Soleman Ponto menilai, jika para eks WNI kembali ke Indonesia bisa membahayakan negara 

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah lebih dari 600 WNI ekspatriat Suriah diwacanakan akan dipulangkan.

Namun, banyak pihak yang menolak kabar tersebut termasuk Pengamat Intelejen, Soleman B Ponto.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Metro TV News pada Rabu (6/2/2020), Soleman Ponto menilai, jika para eks WNI kembali ke Indonesia bisa membahayakan negara.

Soal Pemulangan WNI Eks ISIS, Pengamat Terorisme Minta Negara Jangan Lepas Tangan: Sebagai Keluarga

Pasalnya, mereka telah membawa paham ISIS bahkan sampai rela berperang dengan taruhan nyawa.

"Nah kalau dia kembali ke Indonesia, bahwa pahamnya ISIS bertempur lagi dengan kita."

"Karena dia ke sana itu kan dengan fahamnya ISIS untuk bertempur lewat yang lain, ketika dia kembali ke sini, paham itu dibawa lagi," kata Soleman.

Ia mengatakan, jika kembali ke Indonesia maka mereka justru akan melawan pemerintah.

"Terus siapa lawannya? Ya Pemerintah Indonesia lagi jadi masalah," lanjutnya.

Saat ditanya soal langkah derekalisasi, Soleman menilai hal itu tidak ada gunanya.

Mereka dianggap akan tetap memusuhi Indonesia lantaran sudah tertanam dalam ideologi mereka untuk berperang.

Maman Imanulhaq Nilai Pemerintah Tak Tegas Hadapi WNI Eks ISIS: Dia Lakukan Pembantaian Manusia

"Mau proses seperti apa, ketika mereka berangkat mereka sudah siap mati di sana ternyata tidak mati, ya kita nanti yang dimusuhin mau siapa lagi."

"Karena dia dalam ideologinya sudah saya harus bertempur lah begitu di sana kehilangan musuh, ke sini siapa musuh, ya kembali lagi kita yang jadi musuh," ungkapnya.

"Karena dia berangkat ke sana sudah siap mati," imbuh Soleman.

Meski mereka nantinya bersumpah akan setia kepada NKRI, namun Soleman juga menduga itu bukan berarti Indonesia akan aman.

Pasalnya, tidak ada yang bisa mengetahui apakah orang itu benar-benar 'bertobat' dan setia kepada NKRI.

"Kalau Virus Corona kita bisa cek, tetapi pertobatan ini kan susah pengecekkannya seperti apa."

"Ya susah, hitungannya, ukurannya (setia kepada NKRI)," pungkasnya.

Soleman Ponto Tolak Ratusan WNI Eks ISIS Pulang: Mereka Sudah Siap Mati, Pergi Saja Ngapain Balik

 Lihat videonya mulai menit ke 4:05:

Mahfud MD Sebut WNI Eks ISIS sebagai Virus Baru

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD menjelaskan, pemerintah belum memberikan keputusan apakah akan dipulangkan atau tidak.

Hal itu diketahui melalui channel YouTube Kompas TV pada Kamis (6/2/2020).

Menurutnya, pemulangan WNI eks ISIS memiliki sejumlah risiko.

Dirinya menjelaskan akan ada dampak negatif bagi masyarakat di Tanah Air.

Hal tersebut juga justru bisa menjadi masalah baru.

Mahfud MD menilai, eks ISIS bisa menyebarkan paham terorisme bagi masyarakat di Indonesia.

Menurutnya, itu akan menjadi kerugian bagi bangsa sendiri.

Bahkan, Mahfud MD menyebutnya sebagai virus.

 Ditanya soal Pemulangan WNI Eks ISIS yang Bakar Paspornya, Jokowi: Saya Rasa Tidak Bisa

"Mulai dari mudarat kalau dipulangkan, nanti bisa menjadi masalah baru di sini."

"Bisa menjadi virus baru bagi terorisme," ujar Mahfud MD.

Pasalnya, mereka sudah terbukti menjadi teroris dengan pergi ke negara-negara tertentu.

"Karena dia jelas-jelas pergi ke sana menjadi teroris," ungkapnya.

 Tolak Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS, Pengamat Intelijen Singgung Aksi Pembakaran Paspor

Meski demikian, para WNI itu juga memiliki hak untuk kembali.

Sehingga tidak kehilangan status kewarganegaraan.

Jika memang ratusan WNI tersebut harus dipulangkan, mereka harus mengiktuo proses deredakalisasi.

Sedangkan, itu membutuhkan waktu yang tidak cepat.

Selain itu, potensi kembali menjadi teroris bisa terjadi ketika mereka terjun ke masyarakat.

Pasalnya, saat kembali ke masyarakat kemungkinan mereka akan dijauhi hingga bisa menjadi teroris kembali.

"Kalau nanti habis deradikalisasi diterjungkan ke masyarakat nanti bisa kambuh lagi, kenapa? karena di tengah masyarakat nanti dia diisolasi, dijauhi. Kalau dijauhi nanti dia jadi teroris lagi kan," ujar Manten Menteri Pertahanan ini.

Ia menambahkan, saat ini pemerintah tengah mencari solusi yang tepat terkait masalah tersebut.

 Ditanya soal Pemulangan WNI Eks ISIS yang Bakar Paspornya, Jokowi: Saya Rasa Tidak Bisa

Lihat video berikut:

Tanggapan Jokowi soal WNI di Suriah yang Bakar Paspor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara pribadi berpendapat warga negara Indonesia (WNI) di Suriah yang membakar paspornya tidak dapat dipulangkan.

Hal itu ia sampaikan ketika memberikan pernyataan bahwa pemerintah belum mengambil sikap soal pemulangan WNI dari Suriah.

Diketahui, sebanyak lebih dari 600 WNI berada di Suriah untuk mengikuti Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS).

 Kritisi Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS, Soleman Ponto Ungkit Kekejaman ISIS: Kita Aja Kewalahan

 Imbau WNI Eks ISIS Segera Dipulangkan, Politisi PKS Soroti Sikap Jokowi: Kok Enggak Punya Sikap?

Rencananya, 47 dari 600 WNI tersebut akan dipulangkan dengan status tahanan.

Dilansir TribunWow.com, mulanya Jokowi menegaskan hal tersebut belum dibahas lebih lanjut.

"Sampai saat ini masih dalam proses pembahasan," tegas Jokowi, dalam tayangan KompasTV, Rabu (5/2/2020).

Jokowi menyebutkan akan diadakan rapat terbatas (ratas) untuk membahas agenda tersebut.

"Nanti sebentar lagi kita akan putuskan kalau sudah dirataskan," jelas Jokowi.

Menurut Jokowi, pemerintah masih harus membahas segala aspek dalam wacana ini.

"Semuanya masih dalam proses plus dan minusnya," katanya.

Untuk diketahui, para WNI yang telah memutuskan untuk bergabung dengan ISIS tersebut telah membakar paspor mereka sebagai bentuk melepaskan diri dari negara asalnya.

Ketika ditanya mengenai hal itu, Jokowi mengatakan dirinya secara pribadi merasa mereka tidak dapat kembali ke Indonesia.

"Ya, kalau bertanya kepada saya, ini belum ratas ya, saya akan bilang tidak," jawab Jokowi tegas.

"Tapi masih dirataskan," tambahnya.

Ia lalu mengulangi pentingnya mempertimbangkan rencana pemulangan itu melalui rapat terbatas.

"Kita ini masih pastikan semuanya lewat perhitungan kalkulasi plus minusnya," jelas Jokowi.

"Semuanya dihitung secara detail," tambahnya.

 Bahas Isu Pemulangan WNI Eks ISIS, Menag Fachrul Razi Singgung soal Harga Diri: Kita Tersinggung Lah

Menurut Jokowi, setelah rapat itu digelar, keputusan baru dapat diambil.

"Dan keputusan itu pasti kita ambil di dalam rapat terbatas setelah mendengarkan dari kementerian-kementerian dalam menyampaikan (pendapat)," tutupnya.

Sementara itu, Menteri Koordinasi Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD turut memberikan tanggapannya.

Ia menyampaikan hal serupa dengan Jokowi, yakni sampai saat ini belum ada keputusan dari pemerintah.

"Jawabannya itu sampai hari ini pemerintah belum memutuskan apakah 600 lebih WNI yang terlibat foreign terrorist fighter atau teroris pelintas batas itu akan dipulangkan atau tidak," jelas Mahfud MD.

Menurut Mahfud, ada sejumlah pertimbangan baik dan buruk yang harus diperhitungkan.

"Itu belum diputuskan karena ada manfaat dan mudaratnya masing-masing," katanya.

Sisi negatif yang ia soroti adalah keterlibatan para WNI tersebut dalam terorisme.

"Mulai dari mudaratnya, kalau dipulangkan itu nanti bisa menjadi masalah di sini," papar Mahfud.

"Bisa menjadi virus baru bagi terorisme karena dia jelas-jelas pergi ke sana menjadi teroris," tambahnya.

(TribunWow.com/Mariah Gipty/Brigitta Winasis)

Tags:
Soleman PontoISISVirus CoronaSoleman B Ponto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved