Breaking News:

Virus Corona

Ungkap Alasan Warga Natuna Tolak Karantina WNI dari Wuhan, Tokoh Masyarakat: Itu Bukan Kejahatan

Tokoh Masyarakat Natuna, Rodhial Huda mengungkap alasan demonstrasi menolak karantina WNI dari Wuhan, China, berakhir rusuh.

YouTube Indonesia Lawyers Club
Tokoh Masyarakat Natuna, Rodhial Huda dalam kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (4/2/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Tokoh Masyarakat Natuna, Rodhial Huda mengungkap alasan demonstrasi menolak karantina WNI dari Wuhan, China, berakhir rusuh.

Dilansir TribunWow.com, Rodhial Huda mengungkap sejumlah ketidakadilan yang diterima masyarakat Natuna.

Tak hanya menjadi lokasi karantina WNI dari Wuhan, Natuna disebutnya juga kerap tak diperhatikan oleh pemerintah pusat.

Padahal, menurutnya Natuna menyumbangkan minyak bumi dan perikanan yang cukup besar di Indonesia.

Bahas Virus Corona, Soleman Ponto Ungkit Konflik di Laut Natuna: Jangan-jangan Balas Dendam?

Di Depan Warga Natuna, Dokter Erlina Ungkap Penularan Virus Corona: Mudah-mudahan Ini Bisa Ditangkap

Hal itu disampaikan Rodhial Huda melalui acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (4/2/2020).

Mulanya, Rodhial Huda mengungkap alasan aksi demonstrasi berakhir rusuh di Natuna.

"Kenapa kemarin itu seperti macam mau rusuh?," kata Rodhial Huda.

Ia menyebut, informasi soal penunjukan Natuna sebagai wilayah karantina WNI dari Wuhan itu disampaikan secara mendadak.

Menurut Rodhial Huda, hal itu menyebabkan masyarakat Natuna merasa mendapat perlakuan yang tak adil dari pemerintah pusat.

"Di samping informasi yang simpang siur dan berbelit-belit, tidak ada kejelasan seperti seolah-olah karena kami sedikit dan jauh ya sudah itu aja lah yang jadi korban," kata Rodhial Huda.

"Itu berbahaya karena terjadi anggapan-anggapan yang mengecilkan hati kami."

Bahkan, ia menyebut masyarakat Natuna baru mengetahui kabar tersebut dua hari sebelum kedatangan para WNI.

"Dan waktu itu 2 hari menjelang kedatangan, orang mulai tahu informasi," ujar Rodhial Huda.

"Masyarakat demo, yang ada hanya Ketua DPRD yang sudah kelelahan dan Pak Sekda."

"Karena Pak Bupati dan Wakil Bupati enggak ada, karena mau pulang Natuna enggak ada penerbangan hari Minggu," sambungnya.

okoh Masyarakat Natuna, Rodhial Huda dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (4/2/2020).
Tokoh Masyarakat Natuna, Rodhial Huda dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (4/2/2020). (YouTube Indonesia Lawyers Club)

Soleman Ponto Ungkap Alasan Menkes Terawan Diam soal WNI Wuhan ke Natuna: Tak Tahu yang akan Terjadi

Ia menambahkan, penolakan yang disampaikan oleh warga Natuna bukanlah suatu kejahatan.

Rodhial Huda lantas menyinggung hal baik yang dilakukan masyarakat Natuna.

"Jadi sekali lagi bahwa mohon apa yang dilakukan oleh masyarakat Natuna itu bukan sesuatu yang jahat," kata dia.

"Karena lihat dari sejarah-sejarahnya sangat baik."

Terkait hal itu, ia juga menyinggung sumbangsih Natuna untuk perekonomian negara.

Hal itu menurutnya perlu menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk melakukan pembangunan di Natuna

"Terus tolong lah, kegiatan pemerintah pusat harus disosialisasikan," kata Rodhial Huda.

"Karena Natuna ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena dari data-data apapun sepertiga migas di Indonesia itu ada di Natuna."

Karena itu, Rodhial Huda mengimbau pemerintah untuk lebih memperhatikan Natuna.

"24 persen perikanan Indonesia itu ada di Natuna dan migas itu sudah dari tahun 69 untuk menghidupkan bangsa ini," terangnya.

"Jadi kita sebenarnya juga menyumbang hal yang banyak kepada bangsa ini supaya kita diperhatikan dengan baik."

Simak video berikut ini menit ke-6.20:

Tanggapan Mahfud MD

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara soal polemik karantina WNI dari China di Natuna.

Dilansir TribunWow.com, Mahfud MD mengakui adanya kesalahpahaman antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan masyarakat Natuna.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusitu lantas meminta masyarakat Natuna memaklumi kesalahpahaman tersebut.

Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam konferensi pers yang disiarkan saluran YouTube Kompas TV, Selasa (4/2/2020).

Mahfud MD mengakui adanya keterlambatan informasi dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.

Rocky Gerung Anggap Menkes Terawan yang Berkantor di Natuna sebagai Pencitraan

Hal itu menurutnya berkaitan dengan penyebaran Virus Corona yang begitu cepat.

"Memang terjadi semacam bukan miskomunikasi ya, keterlambatan informasi karena perkembangan berlangsung begitu cepat," ucap Mahfud MD.

Ia menyebut, pemerintah Indonesia langsung mengambil tindakan cepat setelah pemerintah China mengizinkan evakuasi WNI di Wuhan.

"Sehingga begitu mendapat green light untuk memulangkan saudara-saudara kita WNI dari Wuhan RRC itu langsung bekerja cepat dan memutuskan mengambil tempat di Natuna," terang Mahfud MD.

Lantas, Mahfud MD mengungkap alasan memilih Natuna sebagai tempat karantina WNI dari Wuhan.

Menurutnya, Natuna adalah tempat yang tepat dan memiliki akses militer yang mudah.

"Dianggap tempat paling mudah, paling aman, dan dekat dengan instalasi militer untuk dilakukan sesuatu dengan cepat," kata Mahfud MD.

Soleman Ponto Ungkap Alasan Menkes Terawan Diam soal WNI Wuhan ke Natuna: Tak Tahu yang akan Terjadi

Terkait penolakan warga Natuna, Mahfud MD mengklaim adanya kesalahpahaman.

Ia mengakui, pemerintah pusat terlambat dalam menginformasikan karantina tersebut ke pemerintah daerah Natuna.

"Timbul kesalahpahaman karena komunikasi dengan pemerintah daerah dan rakyat Natuna agak terlambat," ujar dia.

Terkait hal itu, ia lantas berharap warga Natuna bisa memaklumi keterlambatan informasi tersebut.

"Dan itu supaya dimaklumi karena bisa diikuti dari semua media masa bahwa perkembangannya berlangsung dari menit ke menit," ujarnya.

"Sehingga kita melakukan tindakan cepat."

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Tags:
NatunaVirus CoronaWuhanChinaIndonesia Lawyers Club (ILC)Mahfud MD
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved