Virus Corona
Mahfud MD Sebut Ada Kesalahpahaman soal Karantina WNI dari Wuhan, Minta Warga Natuna Memaklumi
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara soal polemik karantina WNI dari China di Natuna.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara soal polemik karantina WNI dari China di Natuna.
Dilansir TribunWow.com, Mahfud MD mengakui adanya kesalahpahaman antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan masyarakat Natuna.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusitu lantas meminta masyarakat Natuna memaklumi kesalahpahaman tersebut.
Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam konferensi pers yang disiarkan saluran YouTube Kompas TV, Selasa (4/2/2020).
• WNI di Singapura Positif Virus Corona meski Tak Miliki Riwayat Perjalanan ke China
• Respons Tessa Mariska soal Sindiran Virus Corona oleh Nikita Mirzani: Mungkin Kelamaan Tidur
Mahfud MD mengakui adanya keterlambatan informasi dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
Hal itu menurutnya berkaitan dengan penyebaran Virus Corona yang begitu cepat.
"Memang terjadi semacam bukan miskomunikasi ya, keterlambatan informasi karena perkembangan berlangsung begitu cepat," ucap Mahfud MD.
Ia menyebut, pemerintah Indonesia langsung mengambil tindakan cepat setelah pemerintah China mengizinkan evakuasi WNI di Wuhan.
"Sehingga begitu mendapat green light untuk memulangkan saudara-saudara kita WNI dari Wuhan RRC itu langsung bekerja cepat dan memutuskan mengambil tempat di Natuna," terang Mahfud MD.
Lantas, Mahfud MD mengungkap alasan memilih Natuna sebagai tempat karantina WNI dari Wuhan.
Menurutnya, Natuna adalah tempat yang tepat dan memiliki akses militer yang mudah.

• Mahfud MD Ungkap Pujian Dunia pada Indonesia soal Penanganan Virus Corona, Bandingkan 38 Negara Lain
"Dianggap tempat paling mudah, paling aman, dan dekat dengan instalasi militer untuk dilakukan sesuatu dengan cepat," kata Mahfud MD.
Terkait penolakan warga Natuna, Mahfud MD mengklaim adanya kesalahpahaman.
Ia mengakui, pemerintah pusat terlambat dalam menginformasikan karantina tersebut ke pemerintah daerah Natuna.
"Timbul kesalahpahaman karena komunikasi dengan pemerintah daerah dan rakyat Natuna agak terlambat," ujar dia.
Terkait hal itu, ia lantas berharap warga Natuna bisa memaklumi keterlambatan informasi tersebut.
"Dan itu supaya dimaklumi karena bisa diikuti dari semua media masa bahwa perkembangannya berlangsung dari menit ke menit," ujarnya.
"Sehingga kita melakukan tindakan cepat."
Simak video berikut ini dari menit awal:
Warga Natuna Kaget
Tokoh Masyarakat Natuna, Rodhial Huda menyebut masyarakat Natuna kaget saat mengetahui WNI dari Wuhan, China, dikarantina di wilayahnya.
Diketahui, pemerintah Indonesia telah mengevakuasi WNI dari China setelah merebaknya Virus Corona pada Minggu (2/2/2020).
Dilansir TribunWow.com, Rodhial Huda menyebut warga Natuna kini tengah dilanda kekhawatiran WNI dari Wuhan itu menularkan Virus Corona.
Terkait hal itu, Rodhial Huda menyebut masyarakat setempat sebenarnya berharap karantina dilakukan di kapal perang berukuran besar yang kerap berlayar di daerah Natuna.
• Kaitkan Virus Corona dengan Tulisan di Iqra, Istri Opick, Bebi Silvana Minta Maaf: Hanya Cocoklogi
Pernyataan itu disampaikan Rodhial Huda melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (2/2/2020).
Rodhial Huda menilai pengumuman lokasi karantina di Natuna itu disampaikan mendadak.
"Pertama, yang mendasari bahwa masyarakat Natuna kaget karena pernyataan kepastian di Natuna itu sangat mendadak," ucap Rodhial Huda.
"Itu waktu konferensi pers Panglima TNI mengantar keberangkatan penjemput (WNI di Wuhan)."
Bahkan, disebutnya masyarakat Natuna merasa kaget dengan keputusan pemerintah.
Menurutnya, kini warga Natuna khawatir terjangkit Virus Corona.
"Dan itu waktunya sangat singkat sehingga pemerintah daerah seperti tidak mengetahui juga, masyarakat kaget," ucap Rodhial Huda.
"Masyarakat merasa kenapa harus di Natuna? Karena menurut masyarakat ini adalah virus yang sangat berbahaya."
• Cairan Dettol Disebut Bisa Tangkal Virus Corona, Terpampang Tulisan Belakang Kemasan, Ini Faktanya
Terkait hal itu, Rodhial Huda pun menyarankan pemerintah untuk melakukan karantina WNI tersebut di kapal perang.
Menurutnya, hal itu dinilai efektif mencegah penularan Virus Corona pada masyarakat Natuna.
"Seolah-olah Natuna jadi tempat isolasi, untuk menyelesaikan masalah," ujarnya.
"Sehingga kita menyampaikan usulan kepada pemerintah untuk dilakukan ke tempat lain yang lebih memadai."
"Seperti di kapal perang karena sering kapal perang di Natuna berukuran besar, dan itu lebih memadai," sambung Rodhial Huda.
Lantas, ia pun menyinggung pernyataan Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Disebutnya, Hadi Tjahjanto menyampaikan informasi yang keliaru soal lokasi karantina WNI dari Wuhan.
"Dan waktu pernyataan panglima mengatakan di Natuna juga karena tempat karantina itu jauh dari penduduk 5 sampai 6 kilometer itu tidak benar," kata dia.
"Ternyata hanya 1,2 kilometer dari tempat karantina." (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)