Breaking News:

Virus Corona

WNI yang Dikarantina Belum Boleh Komunikasi dengan Keluarga, Menkes Terawan Jelaskan Alasannya

Salah satu keluarga WNI yang sedang diobservasi di Natuna yang berhasil dievakuasi dari Wuhan angkat bicara.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Claudia Noventa

TRIBUNWOW.COM - Orangtua mahasiswa yang dievakuasi dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, masih dapat berkomunikasi dengan anaknya.

WNI dari Wuhan saat ini sedang melakukan karantina selama 14 hari terhitung sejak tiba di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, pada Minggu (2/2/2020).

Karantina dan observasi dilakukan untuk memastikan kesehatan mereka sebelum berkumpul kembali dengan keluarga di Indonesia.

Penjelasan RSUD Kapuas soal 7 Tenaga Medis Terjangkit Bakteri MRSA: Banyak Pasien Terbengkalai

Subandi, orangtua dari mahasiswa asal Surabaya, Jawa Timur, yang berhasil dievakuasi dari Wuhan, menjelaskan tak khawatir soal kondisi anaknya.

Dikutip TribunWow.com dari tayangan Metro TV 'Opsi - Darurat Virus Corona, Senin (3/2/2020), Subandi mengungkapkan terakhir berkomunikasi dengan putranya yang bernama Juan, via telepon pada Sabtu (1/2/2020), pukul 22.00 WIB.

Tepatnya, saat putranya masih berada di Bandara Internasional Wuhan, China.

Namun, hingga Senin, Subandi mengatakan belum mendapatkan kabar lebih lanjut terkait kondisi sang anak.

Telewicara Subandi Orang Tua WNI dari Wuhan pada Senin (3/2/2020)
Telewicara Subandi Orang Tua WNI dari Wuhan pada Senin (3/2/2020) (Sceenshoot Youtube MetroTV)

Meski begitu, Subandi berterima kasih kepada pihak Pemerintahan Indonesia atas upaya dan kerja keras dalam proses evakuasi yang dilakukan untuk Warga Negara Indonesia (WNI), terutama mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Wuhan.

Dirinya kini sudah merasa tenang lantaran putranya sudah tiba di Natuna.

Kaitkan Virus Corona dengan Tulisan di Iqra, Istri Opick, Bebi Silvana Minta Maaf: Hanya Cocoklogi

Selain itu, Subandi mengatakan tidak merasa takut atau khawatir membiarkan anaknya kembali lagi ke Wuhan saat kondisinya sudah memungkinkan.

Dirinya akan mengizinkan dan menyerahkan segala keputusan kepada puteranya.

"Ketika berangkat ke Wuhan adalah keinginan anak saya, saya akan kembalikan ke anak saya," ujar Subandi.

"Setelah kondisi Wuhan kondusif dan anak saya ingin melanjutkan perguruan tinggi semula saya hanya mendukung saja."

"Jadi pada prinsipnya kami tidak ada ketakutan dan kekhawatiran  selama kondisi itu dalam kondisi aman dan standar," ungkap Subandi.

Subandi juga memberikan pesan kepada anaknya, untuk berpikiran positif, menjaga kesehatan dengan baik dan mengikuti imbauan serta prosedur yang ditetapkan di tempat karantina.

Lihat video selanjutnya dari menit ke-21.45:

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, juga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia mendatangkan secara langsung tim psikiater, psikolog, dan yang lain untuk memantau kondisi WNI selama masa karantina.

WNI dari Wuhan diharapkan siap untuk berkomunikasi dengan pihak luar, agar mereka tidak kaget dan stres terkait pemberitaan serta tekanan yang disebarkan Virus Corona.

"Bentuk-bentuk informasi terkadang membuat mereka menjadi kepikiran, apalagi jika mereka ditanya mengenai demo yang berada ditempatmu bagaimana," ungkap Terawan.

Terawan menjelaskan lebih lanjut, para WNI baru bisa berkomunikasi dengan keluarga setelah mendapat hasil dari tim trauma healing.

Tim trauma healing akan memantau satu persatu dan melihat kesiapan para WNI untuk berkomunikasi dengan pihak luar.

Sementara itu, meski kini tingkat kesembuhan semakin meningkat, Terawan mengatakan belum ada obat khusus untuk membasmi Virus Corona.

Namun, Terawan mengatakan imunitas tubuh merupakan penangkal yang tepat untuk virus yang datang.

Sehingga, dirinya berpesan pada masyarakat untuk menjaga pikiran dan kesehatan, terutama pencernaan.

Viral Kemasan Cairan Dettol Bertuliskan Bisa Bunuh Virus Corona, Ini Kata Pakar Kesehatan

Dikatakannya, pikiran dan pencernaan memiliki koneksivitas yang dapat berpengaruh pada imunitas tubuh. 

Terawan mengatakan pusat dari imunitas manusia ada di sistem pencernaan manusia. 

Apalagi, pikiran yang stres dan imunitas yang menurun pada tubuh dapat membuat penyakit datang.

Diingatkannya, asupan makanan yang tidak cukup gizi juga dapat mengurangi imunitas seseorang.

Sehingga, Terawan mengimbau masyarakat untuk melakukan gerakan hidup sehat untuk meningkatkan imunitas tubuh.

(Tribunwow.com/ Rena Laila Wuri)

Tags:
Warga Negara Indonesia (WNI)NatunaChinaWuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved