Breaking News:

Terkini Nasional

Sebut Jokowi Tak 'Greget' di Periode Kedua, Politisi PKS Didebat Dewan Pakar PKPI: Ukurannya Apa?

Perdebatan terjadi antara Anggota DPR Fraksi PKS, Nasir Djamil, dengan Teddy Gusnaidi Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube Talk Show tvOne
Teddy Gusnaidi (kiri) dan Nasir Djamil (kanan) dalam tayangan 'Dua Sisi' tvOne, Kamis (30/1/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Perdebatan terjadi antara Anggota DPR Fraksi PKS, Nasir Djamil, dengan Teddy Gusnaidi Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi.

Dilansir TribunWow.com, perdebatan di antara keduanya terjadi saat membahas soal 100 hari pemerintahan Jokowi.

Nasir Djamil menganggap, Jokowi seolah tak 'greget' dalam menjalankan tugas sebagai presiden di perode kedua ini.

Buka Suara soal 100 Hari Kerja Jokowi, Yunarto Wijaya: Tak Malu Lagi Tampakkan Wajah Aslinya

Ungkit Keberanian Jokowi Ajak Prabowo Subianto Masuk Kabinet, Fahri Hamzah: Luar Biasa Loh

Saat menjadi bintang tamu dalam acara 'Dua Sisi' tvOne, Kamis (30/1/2020), mulanya Teddy Gusnaidi menyinggung banyaknya politisi yang mengatasnamakan rakyat untuk mengkritik Jokowi.

Menurut Teddy, tak ada satupun politisi yang memiliki alasan yang jelas saat mengkritik Jokowi.

"Ini kan kebanyakan politisi kita bicara mengatasnamakan rakyat untuk menyerang kebijakan Pak Jokowi," ucap Teddy.

"Tapi ketika ditanya apa tidak ada satupun yang bisa menjawab."

Pernyataan Teddy itupun langsung ditanggapi oleh Nasir Djamil.

"Jadi misalkan ada yang mengatakan politisi mengatasnamakan rakyat, politisi dipilih oleh rakyat," ucap Nasir.

"Anggota DPR dipilih oleh rakyat, bukan politisi," sahut Teddy.

Perdebatan di antara keduanya pun terjadi.

Nasir justru menyebut apa yang disampaikan Teddy itu tak masuk akal.

Sebab, menurutnya tak hanya anggota DPR yang dipilih oleh rakyat.

"Jadi janganlah kemudian mengatakan politisi mengatasnamakan rakyat, itu namanya sesuatu yang kalau menurut teman saya itu seperti mengalami darurat akal sehat," kata Nasir.

"Jadi bagaimana mungkin orang mengatakan ada politisi yang mengatasnamakan rakyat."

"Padalah politisi itu apalagi anggota parlemen dipilih oleh rakyat," sambung Nasir.

Teddy Gusnaidi (kiri) dan Nasir Djamil (kanan) dalam tayangan 'Dua Sisi' tvOne, Kamis (30/1/2020).
Teddy Gusnaidi (kiri) dan Nasir Djamil (kanan) dalam tayangan 'Dua Sisi' tvOne, Kamis (30/1/2020). (YouTube Talk Show tvOne)

Jokowi Sindir Ahok yang Tak Hadir saat Putrinya Tampil: Setelah Jadi Komut Kok Enggak Tak Datang

Tak terima dengan ucapan Nasir itu, Teddy pun kembali angkat bicara.

"Politisi atau anggota DPR yang dipilih oleh rakyat?," tanya Teddy.

"Ya sama saja lah," jawab Nasir.

Menurut Teddy, tak semua politisi dipilih oleh rakyat.

"Tidak sama, saya politisi tapi bukan anggota DPR," kata Teddy.

"Saya bicara politisi, bukan anggota DPR."

"Sekarang langsung aja, ukuran harapannya (terhadap Jokowi) apa?," sambung Teddy.

Nasir mengungkapkan, Jokowi seolah tak memiliki greget dalam memimpin negeri ini.

"Ya makanya coba kalian dulu sampaikan apa yang sudah dibuat," kata Nasir.

"Kalau dalam pandangan kami dia itu enggak ada gregetnya gitu."

Ia bahkan turut menyinggung jajaran pembantu Jokowi yang disebutnya tak sesuai harapan.

"Bisa jadi pembantu-pembantu yang dipilih oleh Presiden Jokowi dan wakil presiden waktu itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan," kata Nasir.

"Jadi kadang-kadang ada menteri yang dia tidak sesuai dengan apa yang jadi tugasnya."

Simak video berikut ini dari menit ke-3.58:

Tanggapan Fahri Hamzah

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah memberikan penilaiannya terhadap 100 hari kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) -Ma'ruf Amin.

Dilansir TribunWow.com, Fahri Hamzah pun kembali mengungkit keberanian Jokowi mengajak Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke dalam kabinet.

Menurut Fahri Hamzah, Jokowi memiliki keberanian yang luar biasa untuk mengajak rival di Pilpres 2019 masuk ke dalam pemerintahan.

Fahri Hamzah menyatakan, di periode kedua ini Jokowi sudah cukup berpengalaman dalam memilih para menteri.

Lantas, ia pun menyinggung lima tahun kepemimpinan Jokowi di periode pertama.

"Saya menganggap bahwa timnya presiden dan presidennya sendiri adalah dia sudah makin berpengalaman," ucap Fahri dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (30/1/2020).

"Tentu lima tahun itu kalau kita sekolah kita dapat gelar doktor."

Jokowi Sindir Ahok yang Tak Hadir saat Putrinya Tampil: Setelah Jadi Komut Kok Enggak Tak Datang

Fahri juga menilai Jokowi kini lebih matang dalam hal memilih jajaran menteri.

"Presiden dalam hal ini tentu lima tahun dia belajar melihat keadaan ini secara lebih matang," ujar Fahri.

"Dan itu approve sebenarnya dengan cara dia memilih para pembantunya juga relatif lebih matang."

Melanjutkan pernyataannya, Fahri Hamzah justru menyinggung soal masuknya partai oposisi ke dalam pemerintahan.

Menurutnya, keputusan Jokowi itu sangat spektakuler.

"Menurut saya salah satu yang spektakuler adalah keberanian untuk mengajak oposisi masuk ke dalam kabinet," ungkap Fahri. 

Terkait hal itu, Fahri meyakini di periode kedua ini Jokowi benar-benar ingin berekonsiliasi secara total.

Termasuk hingga memasukkan Prabowo Subianto ke dalam jajaran kabinet.

"Sebenarnya itu adalah kelanjutan dari apa yang saya sendiri dari awal mengatakan memang sebaiknya di periode kedua ini Pak Jokowi itu mendisain rekonsiliasi total,"kata Fahri.

"Supaya jalan kita untuk 2024 dan seterusnya lebih mulus."

"Dan itulah sebenarnya yang saya ingin diteruskan rekonsiliasi ini," sambung Fahri.

Bahas 100 Hari Kerja Jokowi, Rocky Gerung Beri Nilai 9 untuk Hal Ini, Said Didu Langsung Tertawa

Terkait keberanian Jokowi memasukkan Prabowo Subianto ke dalam kabinet, Fahri menganggap itu adalah hal yang luar biasa.

"Jadi jangan cuman presiden secara simbolik melakukan itu," bebernya.

"Luar biasa loh berani mengajak orang yang tadinya berantem sama dia sekarang di sampingnya."

Tak hanya itu, Prabowo Subianto disebutnya kini mendapat perlakuan istimewa dibandingkan dengan menteri lainnya.

"Bahkan kalau saya lihat ada pengistimewaan kepada Pak Prabowo di antara menteri yang lain," ungkap Fahri.

(TribunWow.com)

Tags:
Presiden Joko Widodo (Jokowi)Nasir DjamilTeddy Gusnaidi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved