Terkini Nasional
Kinerjanya Disebut Kurang Terlihat, Ma'ruf Amin: Kalau Saya Menonjol Nanti Ada Matahari Kembar
100 menjabat, Wakil Presiden Maruf Amin dinilai kurang menonjol dalam menjalankan tugas pemerintahan.
Editor: Lailatun Niqmah
Seperti yang telah Jokowi sampaikan dalam dialog bersama jurnalis yang diselenggarakan di Istana Merdeka, awal Oktober tahun lalu.

Saat itu ia sempat menyinggung terkait figur-figur yang dapat merespon perubahan untuk mewujudkan adanya lompatan kemajuan yang signifikan.
Nantinya adanya tujuh milenial dalam pemerintahannya, diharapkan mereka juga dapat membuat terobosan-terobosan baru yang sesuai dengan perubahan dunia yang sangat cepat.
Sehingga mereka dapat memudahkan Presiden dalam mengelola negara yang memiliki cakupan wilayah sangat luas.
Namun Jokowi nantinya akan meninjau apakah ide atau terobosan dari ke tujuh staf khusus Presiden dapat diterapkan di pemerintahannya.
Jokowi menyebut nantinya para milenial ini akan menjadi teman diskusinya.
Hal ini dilakukan agar pemerintahannya dapat menemukan cara-cara baru yang out of the box demi adanya kemajuan yang dicapai oleh Negara Indonesia.
Namun, kemunculan 7 stafsus milenial ini juga sempat menimbulkan polemik.
Kehadiran stafsus milenial ini sempat dinilai membuat lingkaran presiden terlihat terlalu gemuk.
Hal ini dikarenakan sudah terlalu banyak pembantu presiden saat ini.
Seperti diketahui, saat ini sudah ada Kementerian Sekretaris Negara, Kepala Staf Kepresidenan, dan Dewan Pertimbangan Presiden yang membantu kinerja presiden.

Selain itu, mereka juga tidak bekerja secara full time, alias tidak diwajibkan setiap hari untuk berkantor di istana.
Jokowi mengungkap ia sepenuhnya mengerti terkait kesibukan yang telah dimiliki sebelum menjadi staf khususnya.
Namun para staf khusus ini diharapkan dapat siap kapapun untuk melaporkan atau menyampaikan masukan terkait bidangnya masing-masing.
Diikutip dari Kompas.com, Meski tak bekerja penuh di Istana, mereka akan tetap mendapatkan gaji sebesar Rp 51 juta per bulan.