Breaking News:

Terkini Nasional

Kinerjanya Disebut Kurang Terlihat, Ma'ruf Amin: Kalau Saya Menonjol Nanti Ada Matahari Kembar

100 menjabat, Wakil Presiden Maruf Amin dinilai kurang menonjol dalam menjalankan tugas pemerintahan.

Editor: Lailatun Niqmah
(KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM)
Wakil Presiden Maruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (26/12/2019) 

Seperti yang telah Jokowi sampaikan dalam dialog bersama jurnalis yang diselenggarakan di Istana Merdeka, awal Oktober tahun lalu. 

Presiden Joko Widodo memperkenalkan staf khusus barunya yang berasal dari kalangan milenial CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (kiri), Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (dua kiri), Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara (tiga kiri), peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar (empat kanan), CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (tiga kanan), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (dua kanan), dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf (kanan) di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Tugas yang diberikan Presiden pada stafsus milenialnya adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang sesuai dengan keahliannya masing-masing. TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO
Presiden Joko Widodo memperkenalkan staf khusus barunya yang berasal dari kalangan milenial CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (kiri), Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (dua kiri), Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara (tiga kiri), peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar (empat kanan), CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (tiga kanan), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (dua kanan), dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf (kanan) di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Tugas yang diberikan Presiden pada stafsus milenialnya adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang sesuai dengan keahliannya masing-masing. TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO (TRIBUN/SENO TRI SULISTIYONO)

Saat itu ia sempat menyinggung terkait figur-figur yang dapat merespon perubahan untuk mewujudkan adanya lompatan kemajuan yang signifikan.

Nantinya adanya tujuh milenial dalam pemerintahannya, diharapkan mereka juga dapat membuat terobosan-terobosan baru yang sesuai dengan perubahan dunia yang sangat cepat.

Sehingga mereka dapat memudahkan Presiden dalam mengelola negara yang memiliki cakupan wilayah sangat luas.

Namun Jokowi nantinya akan meninjau apakah ide atau terobosan dari ke tujuh staf khusus Presiden dapat diterapkan di pemerintahannya.

Jokowi menyebut nantinya para milenial ini akan menjadi teman diskusinya.

Hal ini dilakukan agar pemerintahannya dapat menemukan cara-cara baru yang out of the box demi adanya kemajuan yang dicapai oleh Negara Indonesia.

Namun, kemunculan 7 stafsus milenial ini juga sempat menimbulkan polemik.

Kehadiran stafsus milenial ini sempat dinilai membuat lingkaran presiden terlihat terlalu gemuk.

Hal ini dikarenakan sudah terlalu banyak pembantu presiden saat ini.

Seperti diketahui, saat ini sudah ada Kementerian Sekretaris Negara, Kepala Staf Kepresidenan, dan Dewan Pertimbangan Presiden yang membantu kinerja presiden.

Dua staf khusus (Stafsus) milenial, Putri Indahsari Tanjung dan Andi Taufan Garuda Putra mendampingi Presiden Jokowi ?dalam kunjungan kerjanya (Kunker) hari ini, Jumat (29/11/2019) ?di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Dua staf khusus (Stafsus) milenial, Putri Indahsari Tanjung dan Andi Taufan Garuda Putra mendampingi Presiden Jokowi ?dalam kunjungan kerjanya (Kunker) hari ini, Jumat (29/11/2019) ?di Kabupaten Subang, Jawa Barat. (Biro Pers ?Media dan Informasi Sekretariat Presiden?)

Selain itu, mereka juga tidak bekerja secara full time, alias tidak diwajibkan setiap hari untuk berkantor di istana.

Jokowi mengungkap ia sepenuhnya mengerti terkait kesibukan yang telah dimiliki sebelum menjadi staf khususnya.

Namun para staf khusus ini diharapkan dapat siap kapapun untuk melaporkan atau menyampaikan masukan terkait bidangnya masing-masing.

Diikutip dari Kompas.com, Meski tak bekerja penuh di Istana, mereka akan tetap mendapatkan gaji sebesar Rp 51 juta per bulan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Tags:
100 Hari Jokowi-Maruf AminMaruf AminJokowi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved