Virus Corona
Bahas Virus Corona, Menkes Terawan Sebut Indonesia Lawan Musuh Tak Terlihat: Ada Daerah yang Rawan
Menkes dr. Terawan memaparkan kesiapan Indonesia menghadapi wabah Virus Corona yang telah menewaskan ratusan orang di China.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) dr Terawan Agus Putranto memaparkan usaha apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menghadapi wabah Virus Corona.
Ia mengatakan Indonesia telah mempersiapkan beberapa hal dalam menghadapi kemungkinan menyebarnya wabah Virus Corona di Indonesia.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube kompastv, Rabu (29/1/2020), Terawan mulanya menjelaskan bahwa kini pemerintah Indonesia sudah menyiapkan 100 rumah sakit untuk menangani kasus orang yang diduga terjangkit Virus Corona.
"Ada 100 rumah sakit yang kita tunjuk untuk mengantisipasi ini semua," kata Terawan.
• Ahli Medis di Hong Kong Peringatkan Wabah Virus Corona akan Mendunia: Kita Harus Bersiap
Lalu Terawan mengatakan pemerintah Indonesia juga telah memasang pemindai suhu tubuh di seluruh pintu masuk ke Indonesia sebagai tindakan pencegahan.
"135 pintu masuk ke negara Indonesia juga sudah dijaga dengan ketat," jelas Terawan.
Terawan menambahkan untuk daerah-daerah yang dianggap rawan oleh pemerintah, ditempatkan lebih banyak thermal scanner dari tempat lainnya.
"195 thermal scanner sudah kita distribusikan, jadi kalau pintunya 135 berarti ada lebih, ada daerah-daerah yang kita nyatakan rawan, ada dua atau tiga thermal scanner," terangnya.
Terakhir Terawan meminta kepada seluruh pihak untuk berdoa karena Virus Corona bukanlah hal yang dapat dilihat dengan kasat mata.
"Kita berjuang sambil terus berdoa, karena musuh kita tidak terlihat," lanjutnya.
Menkominfo Tanggapi Info Hoaks Virus Corona
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (29/1/2020), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate
mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar tidak termakan informasi hoaks soal Virus Corona yang kini sedang marak beredar di publik melalui media sosial.
Johnny mengatakan Menkominfo telah melakukan pemantauan terhadap segala informasi hoaks soal Virus Corona.
“Kami melalui Drone Kominfo telah memonitor adanya penyebaran hoaks dan dis-informasi terkait dengan Virus
Corona ini,” ujarnya dalam acara Konferensi Pers yang digelar di Kantor Kemenko PMK, Selasa (28/01/2020).
Johnny meminta agar masyarakat tidak mudah percaya kepada sumber-sumber yang tak jelas asal usulnya.
“Ini murni masalah kesehatan dan karena itu mengaculah pada referensi utamanya yang hanya disampaikan oleh institusi resmi," tegasnya.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun oleh South China Morning Post, Rabu (29/1/2020), jumlah korban tewas karena Virus Corona sudah menembus angka 100 orang.
• Kunjungi Korban Virus Corona di Wuhan, Perdana Menteri China Pimpin Perang Lawan Wabah Mematikan
Berikut adalah rincian detil kasus dan korban dari Virus Corona:
Kasus Positif Virus Corona:
- China - 5974 Kasus
- Hong Kong- 8 Kasus
- Macau - 7 Kasus
- Taiwan - 7 Kasus
- Negara Asia Lainnya - 38 Kasus
- Eropa - 4 Kasus
- Amerika Utara - 6 Kasus
- Australia - 5 Kasus
Korban Tewas Virus Corona:
- China - 132 Jiwa
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
Jokowi Sebut Persiapan Indonesia Hadapi Virus Corona
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan persiapan yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menghadapi wabah Virus Corona.
Jokowi menyebut hal yang terpenting adalah selalu waspada dan hati-hati.
Ia menyadari tidak semua pengidap Virus Corona menunjukkan gejala yang dapat dideteksi dan dilihat.

• Korban Tewas Virus Corona Tembus Angka 100, Kasus Kematian Pertama di Ibu Kota China, Beijing
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/1/2020), mulanya Jokowi mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi wabah Virus Corona.
"Saya kira sudah saya sampaikan berkali-kali, yang penting kita waspada, yang penting kita hati-hati," jelas Jokowi.
Jokowi mengatakan persiapan yang telah ia lakukan adalah melakukan pemantauan dan pengawasan di seluruh bandara.
"Pengawasan di semua bandara kita, terutama yang berhubungan dengan flight dari dan ke Tiongkok sudah kita lakukan," ujarnya.
Ia memahami bahwa mendeteksi Virus Corona bukanlah hal yang mudah, karnea kadang kala pengidap virus asal Wuhan tersebut tidak menunjukkan gejala yang dapat dideteksi.
"Sekali lagi, ini bukan sesuatu yang mudah, karena pada masa inkubasi itu, panas kadang-kadang tidak bisa dideteksi dengan scanner yang kita miliki," terang Jokowi.
Tidak hanya di Indonesia, Jokowi mengatakan hambatan yang sama juga dihadapi oleh negara-negara lain di berbagai penjuru dunia.
"Semua negara juga mengalami hal yang sama, yang paling penting hati-hati, waspada terhadap gejala-gejala yang ada," kata Jokowi.
Kemudian Jokowi membahas tentang usaha untuk membantu Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan dan sekitarnya.
Jokowi mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China selalu berusaha maksimal untuk mengikuti informasi-informasi penting terkait Virus Corona.
Masalah terbesar di China menurut Jokowi adalah sulitnya mengirimkan bantuan logistik karena penjagaan pemerintah China yang begitu ketat terhadap wilayah-wilayah yang telah dikarantina.
"Saya kira KBRI sudah secara detil mengikuti, baik hal-hal yang berkaitan yang paling rumit hal-hal yang berkaitan dengan
logistik. Karena aturan main untuk masuk ke sana juga sangat ketat sekali," ujar Jokowi.
"Kedua apalagi kita mengirimkan logistik, ini juga masih dalam proses pendalaman oleh KBRI kita, agar semuanya bisa
terlayani dan berjalan dengan baik," tambahnya.
• Tugas Jaga Pasien Isolasi Virus Corona di Hong Kong, Ditentukan Lewat Undian hingga Masker Dijatah
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung Malik)