Virus Corona
Mahasiswa Indonesia Lakukan Vlog di Kesunyian Kota Wuhan China akibat Virus Corona: Evakuasi Kami
Mahasiswa asal Indonesia, Fadil mengungkap kondisi terkini suasana Kota Wuhan, China.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Mahasiswa asal Indonesia, Fadil mengungkap kondisi terkini suasana Kota Wuhan, China.
Sebagaimana diketahui, Wuhan kini diserang Virus Corona yang menyebabkan lebih dari 80 orang meninggal dan sekitar 2.761 orang terinfeksi secara global.
Sambil mengenakan masker, Fadil menunjukkan bagaimana sunyinya kota Wuhan, khususnya di kampus tempat ia belajar.
• Kondisi WNI yang Terisolasi di China, Ada Ibu Hamil, Harga Masker Rp 190 Ribu hingga Diminta Sabar
Fadil mengatakan, orang-orang di Wuhan memilih bertahan untuk berada di kamar saja.
"Ya beginilah suasana di kampus saya memang sepi sekali memang orang pada bertahan di dalam kamar saja," kata Fadil seperti dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Senin (27/1/2020).
Ia melanjutkan, dirinya keluar rumah untuk mencari bahan makanan.
"Kita keluar untuk membeli stok bahan makanan," kata dia.
Fadil berharap Pemerintah Indonesia bisa membawa mereka pulang.
"Kami mahasiswa Indonesia dari Wuhan semoga langkah cepat dari Pemerintah Indonesia bisa segera mengevakuasi kami," harap Fadil.
Ia ingin mendapat bantuan dari pemerintah lantaran sebagai warga sipil sulit untuk bisa keluar masuk dari Wuhan.
"Kalau memang memungkinkan, karena kalau bagi kami warga sipil tidak mungkin untuk keluar dari Wuhan," lanjutnya.
• Datangi DPRD, Forum Masyrakat Minang Minta Turis China Keluar Sumbar dalam 2x24 Jam
Ia berharap lagi, ada usaha diplomasi dan birokrasi antara pemerintah Indonesia dan China.
"Mungkin ada diplomasi atau birokrasi dari pemerintah Indonesia bisa memberikan langkah terbaik kita kembali ke tanah air tercinta," katanya.
Meski demikian, Fadil menegaskan bahwa dirinya dan teman-temannya yang ada di Wuhan kini baik-baik saja meski dihantui rasa khawatir.
"Tapi kami intinya mahasiswa Indonesia masih sehat walafiat walaupun sedikit khawatir." ucap Fadil.
"Kami tunggu kabar baik dari Indonesia," imbuhnya.
Lihat videonya mulai menit ke-1:21:
Tim Medis Wuhan Frustasi Hadapi Virus Corona
Sejak wabah Virus Corona muncul di China, dokter dan perawat di Provinsi Hubei, khususnya Wuhan mengaku frustrasi.
Sebab, banyak dari mereka yang mengalami kekurangan tempat tidur hingga masker.
Dilansir TribunWow.com dari scmp.com, Senin (27/1/2020), kekhawatiran soal kekurangan sumber daya semakin meningkat setelah pemerintah China melarang perjalanan menuju Wuhan.
Hal itu dinilai akan semakin mempersulit pengiriman alat-alat medis.
Dalam konferensi pers, Minggu (26/1/2020), Gubernur Hubei Wang Xiaodong mengatakan pemerintah sedang berusaha menambah pasokan medis.
Tetapi dalam konferensi pers itu, Wang Xiaodong justru memancing kemarahan publik setelah dirinya salah mengucapkan jumlah masker wajah yang tersedia di provinsi tersebut.
Wang Xiaodong mulanya menyebutkan jumlahnya 10,8 miliar, kemudian mengubahnya menjadi 1,8 miliar.
Lantas, ia kembali mengatakan bahwa 1,8 juta masker sedang diupayakan oleh pemerintah.
Kemarahan publik juga ditujukan pada Wang karena tidak memakai masker selama konferensi pers.
Sementara itu, Perdana Menteri China, Li Keqiang tiba di Kota Wuhan, pusat penyebaran Virus Corona, Senin (27/1/2020).

• Virus Corona Disebut Berasal dari Kelelawar, Menteri Kesehatan Terawan Agus: Hoaks Itu
Diketahui, pemerintah China memperingatkan penyebaran penyakit mematikan itu semakin cepat.
Tak hanya itu, infeksi baru dan kematian akibat Virus Corona juga terus meningkat.
Kedatangan Li Keqiang ke Wuhan itu bertujuan untuk menjenguk para korban Virus Corona dan ahli medis di sana.
Kepada para tenaga medis, Li Keqiang pun mengungkapkan apresiasinya.
"Anda mencoba segala cara untuk menyelamatkan hidup," kata Li Keqiang kepada para tenaga medis di Wuhan.
"Ketika kamu berusaha untuk menyelamatkan hidup, kamu harus melindungi dirimu juga," sambungnya.
• Virus Corona Disebut Berasal dari Kelelawar, Menteri Kesehatan Terawan Agus: Hoaks Itu
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan hingga Senin (27/1/2020), terdapat 2.744 orang telah terinfeksi dan 80 lainnya meninggal dunia.
Sementara itu, kepala Biro Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Komisi Kesehatan Nasional China, He Qinghua menyebut ada tantangan besar yang dihadapi dalam pengendalian Virus Corona.
Satu di antaranya yakni banyaknya imigran yang kembali ke pedesaan China untuk merayakan Tahun Baru Imlek.
Ia pun menyinggung kesadaran masyarakat pedesaan di China yang masih kurang dalam mencegah penularan Virus Corona.
"Kesadaran (pencegahan dan pengendalian) relatif rendah di pedesaan," kata He Qinghua.
"Kita perlu mengisi celah hubungan lemah ini.”
• Kehidupan di Wuhan Pasca Karantina Virus Corona, Layaknya Kota di Film-film Fiksi Wabah Zombie
Menurut Feng Luzhao, peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, cara paling efektif untuk menghentikan penularan adalah mengurangi kegiatan di luar rumah.
Bahkan, untuk menangkal penyebaran Virus Corona, pemerintah China telah memperpanjang masa liburan Tahun Baru China.
"Kami memperpanjang liburan Tahun Baru China demi mendorong orang untuk tinggal di rumah dan menghindari pergi ke daerah-daerah yang memungkinkan terjadinya infeksi," ucap Feng Luzhao.
"Ini dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit ini," sambungnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)