Virus Corona
Ungkapan Perasaan Para Perawat Tangani Ratusan Pasien Virus Corona: Dalam Lubuk Hati Kami Takut
Perawat di Wuhan China mengungkapkan perasaannya soal merawat ratusan pasien Virus Corona.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Perawat di Wuhan China mengungkapkan perasaannya soal merawat ratusan pasien Virus Corona.
Banyak pekerja kesehatan berjuang dengan rasa takut demi membantu orang lain.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube South China Morning Post pada Minggu (26/1/2020), seorang Asisten Perawat, di Jinyintan Hospital bernama Zhu Tinigxuan mengakui dirinya awalnya takut.
• Viral Video Dokter Nangis dan Teriak Tangani Korban Virus Corona: Saya Ingin Bertahan Hidup Juga
"Kami semua masih muda di dalam lubuk hati kamu yang paling mungkin kami merasa hilang, takut dan khawatir, bahkan keluarga kami juga merasa begitu," kata Zhu.
Namun, dia merasa aman selama menggenakan pakaian Hazmat yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Tetapi selama kami mengenakan seragam, kami tidak khawatir lagi," lanjutnya.
Sementara itu, Perawat intensif unit, Jiang Wei mengatakan, dirinya bekerja keras dan berusaha tidak mengeluh pada siapapun.
Di bawah kerja keras kami merasa bahwa kami mampu mengatasi kelelahan dan kami tidak mengeluh kepada siapa pun.
"Di bawah kerja keras kami merasa bahwa kami mampu mengatasi kelelahan dan kami tidak mengeluh kepada siapa pun," kata Jiang Wei.
Jiang Wei mengatakan, dirinya hanya menceritakan keluh kesahnya pada anggota keluarganya.
• Ilmuwan China Klaim Berhasil Isolasi Virus Corona, tapi Vaksin Baru Bisa Digunakan 2-3 Tahun Lagi
"Hanya anggota keluarga kami yang tahu betapa sulitnya ini bagi kami," lanjutnya.
Karena bukan orang lokal, tiap hari Jiang Wei mengaku berkomunikasi dengan orang tuanya melalui sambungan telepon.
Keluarga sering merasa khawatir dengan pekerjaannya menangani pasien virus Corona ini.
"Karena saya bukan orang lokal, orang tua saya tidak ada di sini
Jadi kami berbicara di telepon atau melalui panggilan video setiap hari."
"Mereka khawatir dengan kondisi kerja kami di sini," jelas Jiang Wei.
Lihat videonya:
Viral Video Dokter Menangis Hadapi Para Pasien Virus Corona
Beredar video seorang Dokter di Wuhan, China menangis menghadapi banyaknya pasien akibat Virus Corona.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Mavakaga pada Minggu (26/1/2020), tampak Dokter yang mengenakan pakaian hazmat lengkap itu menangis sambil berbicara keras.
Ia berbicara keras pada seseorang yang dihubunginya melalui sambungan telepon.
• Ilmuwan China Klaim Berhasil Isolasi Virus Corona, tapi Vaksin Baru Bisa Digunakan 2-3 Tahun Lagi
Melihat dokter itu dalam kondisi emosional, tampak seorang wanita lantas menenangkannya.
Dikutip dari laman National Life, dokter itu mengatakan dirinya juga ingin bertahan hidup.
"Saya ingin bertahan hidup juga, tetapi ada begitu banyak orang yang berbaring di tanah," kata dokter dalam rekaman video tersebut.
Dokter itu juga sempat menyinggung Tahun Baru.
“Saya tidak mau pulang! Saya tidak ingin pulang untuk merayakan Tahun Baru, ya! Apa yang kalian lakukan! Apa yang kalian lakukan?," ujar dokter yang tak diketahui namanya itu.
Lalu, dokter itu mengatakan bahwa pasien terus bertambah.
"Kalian berlima pergi menemui beberapa orang sakit dan kemudian ada empat? Dan kemudian kami keluar, ada tiga belas? ”
“Kami tidak ingin hidup! Lihat situasi ini!," ujar dokter sambil berteriak.
• Kesaksian Mahasiswa Indonesia soal Kondisi Terkini Wuhan China Pasca-virus Corona Jadi Sorotan Dunia
Dokter itu berteriak makin keras hingga seorang wanita menegurnya.
Namun, tampak ia berusaha menjauh dari wanita tersebut.
"Apa yang sebenarnya ingin kalian lakukan, huh! Tidak, saya tidak menginginkannya! Baik, jika kalian tidak merasa nyaman, lupakan saja! Bawa (mereka?) Pergi! Pulang ke rumah! Pulang dan jangan bekerja!," ujar dokter lagi.
"Jangan ribut...," imbau perawat lagi.
“Saya tidak membuat keributan! Ada begitu banyak orang sakit di atas ranjang, apa yang kita lakukan?!," balas dokter lagi.
Lihat videonya:
Ilmuwan China Klaim Sudah Berhasil Isolasi Virus Korona
Virus Corona kini telah menewaskan 56 orang dan menginfeksi dua ribu lebih orang di sejumlah negara.
Seorang ilmuwan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di China, Xu Wenbo mengklaim telah berhasil mengisolasi Virus Corona pada Minggu (226/1/2020).
Ilmuwan sekaligus Ketua Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit di China itu mengatakan, pihaknya tengah mencari jenis yang tepat untuk memproduksi vaksin seperti dikutip dari China Daily.
• 12 Mahasiswa Aceh di Wuhan China Terisolasi karena Virus Corona, Kini Tengah Alami Krisis Makanan
Namun, penelitian dan pengembangan produksi vaksin bukan sesuatu yang sederhana.
Penelitian itu membutuhkan dua hingga tiga tahun sebelum bisa benar-benar digunakan.
Ia menambahkan, vaksin baru bisa bisa dikembangkan dalam beberapa tahun dalam kondisi darurat.
Sementara itu, dikutip dari South China Morning Post, Xu Wenbo mengatakan bahwa para peneliti menggunakan sekuensing (pengurutan) genetik tingkat tinggi untuk mengidentifikasi patogen (mikroorganisme parasit).
Identifikasi itu sehari setelah empat sampel pertama dikirim dari Wuhan pada 2 Januari 2020 lalu.
Sementara itu, Pemerintah China mengakui telah menggunakan obat anti HIV dan AIDS dalam menanggulangi wabah Virus Corona yang bermula di Kota Wuhan.
Dikutip TribunWow.com dari scmp.com, Komisi Kesehatan Kota Beijing mengkonfirmasi penggunaan Lopinavir dan Ritonavir yang biasa digunakan pada pasien pengidap HIV.
Total tiga rumah sakit di Beijing, China yang dialokasikan untuk mengobati pasien Virus Corona telah menggunakan obat-obatan anti HIV.
Obat yang digunakan pada pengidap HIV tersebut berfungsi untuk mencegah Virus HIV merusak sel-sel sehat dan berkembang biak.
• Termasuk Tetangga Indonesia, Berikut 13 Negara yang Sudah Terkena Virus Corona, Malaysia hingga AS
Tim penanggulangan Virus Corona bentukan pemerintah China mengatakan telah memiliki obat untuk menanggulangi Virus Corona.
Namun masih harus dipantau efektivitasnya terhadap melawan Virus Corona.
"Tapi efektivitas mereka masih harus dipantau lebih lanjut," jelas Kepala tim penanggulangan Virus Corona, Zhong Nanshan.
Meskipun mengatakan obat Virus Corona sudah tercipta, namun kebijakan karantina masih menjadi prioritas utama.
"Apabila pasien yang terinfeksi di karantina, jumlah pasien seluruhnya akan berkurang drastis," tambahnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)