Breaking News:

Virus Corona

Seorang Warga Jambi Dirujuk ke RS Raden Mattaher Diduga Terinfeksi Virus Corona, Sempat ke China

Seorang pasien yang diduga terinfeksi virus Corona atau wuhan pneumonia kini sedang dirawat di RSUD Raden Mattaher, Jambi.

Editor: Ananda Putri Octaviani
Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi. Petugas melakukan pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten, Rabu (22/1/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 1 Soekarno Hatta meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang pasien yang diduga terinfeksi virus Corona atau wuhan pneumonia kini sedang dirawat di RSUD Raden Mattaher, Jambi.

Sebelum sakit dan dirawat di rumah sakit, pasien tersebut ternyata bepergian ke Wuhan, China.

Pasien yang diduga terinfeksi virus corona itu dirujuk dari rumah sakit swasta ke RSUD Raden Mattaher Jambi pada Sabtu (25/1/2020) malam.

Heboh Virus Corona, V BTS Ikut Khawatir, Ingatkan Penggemar Jaga Kesehatan

“Kita sudah siapkan ruang isolasi khusus untuk pasien yang diduga terkena penyakit Wuhan Pneumonia (virus corona)," kata Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan RSUD Raden Mattaher Jambi, dr Dewi Lestari.

Dia mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah warga Jambi itu terjangkit virus corona atau tidak.

“Perlu pemeriksaan lebih lanjut,” ungkapnya.

Turis China di Sumbar

Dunia tengah dihebohkan dengan menyebarnya Virus Corona di China.

Virus ini bahkan telah membuat 56 orang meninggal dan sekitar 2.022 orang terinfeksi virus Corona secara global.

Akibatnya, banyak pihak khawatir akan kedatangan turis China ke Indonesia.

Update Wabah Virus Corona, Total 56 Meninggal di China dan 2022 Kasus di Seluruh Dunia

Namun di tengah kabar tersebut, tampaknya pemerintah Sumatera Barat (Sumbar) tidak khawatir.

Bahkan, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno turut menyambut kedatangan ratusan turis China di Padang.

Dalam video yang beredar di Twitter yang diunggah oleh akun @Henryzai1 pada Minggu (26/1/2020), tampak pemerintah Sumbar menyambut para wisatawan dengan cukup meriah.

Para turis disambut dengan tarian khas Sumbar.

Dalam video yang beredar di Twitter yang diunggah oleh akun @Henryzai1 pada Minggu (26/1/2020), tampak pemerintah Sumbar menyambut para wisatawan dengan cukup meriah.
Dalam video yang beredar di Twitter yang diunggah oleh akun @Henryzai1 pada Minggu (26/1/2020), tampak pemerintah Sumbar menyambut para wisatawan dengan cukup meriah. (Twitter/Henryza1)

Dikutip TribunWow.com dari Tribun Padang, sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Arfian mengatakan bahwa ada 174 turis dari Kota Kunming, China yang datang.

Arfian mengatakan, pihaknya akan melakukan penjagaan ketat terkait virus Corona.

Arfian menegaskan, Kunming merupakan wilayah yang jauh dari lokasi wabah Virus Corona, yakni di Wuhan.

Pemerintah China Konfirmasi Penggunaan Obat Anti HIV dan AIDS untuk Perangi Virus Corona

"Setelah ditelusuri Kunming itu tidak terjangkit oleh virus Corona. Itu jauh dari lokasi virus yang mewabah di sana. Kita sudah antisipasi untuk penyebaran virus tersebut," ungkap Arfian.

Sebelum keluar dari Bandara Internasional Minangkabau, para turis akan diperiksa sngat ketat.

"Sebelum mereka keluar dari bandara (BIM) akan dilakukan pemeriksaan sangat ketat. Karena ini sudah diagendakan dari awal, dan akan tetap ada penerbangan," lanjutnya.

Senada dengan Arfian, Direktur Marawa Corporate, Darmawi yang membawa mereka mengatakan bahwa turis China datang ke sini dengan pemeriksaan ketat.

"Ada sekitar 174 wisatawan yang akan datang dan mereka harus melalui pemeriksaan ketat mulai dari China hingga sampai ke Padang," ujar Darmawi di Padang, Sabtu (25/1/2020).

Inilah Video Detik-detik Korban Virus Corona Kejang-kejang, Gemetar dari Kaki hingga Kepala

Turis China itu diperiksa dalam beberapa tahapan.

Pertama pemeriksaan di bandara asal para wisatawan, kemudian pemeriksaan di Imigrasi setempat.

Setelah sampai di Indonesia, mereka harus menjalani thermal scanner dari pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Kemudian diperiksa oleh Dinas Kesehatan Sumbar lalu terakhir diperiksa Imigrasi Kelas 1 Padang. 

Update Korban Terinveksi

Wabah Virus Corona yang bermula di Kota Wuhan, China, kini telah menyebar ke beberapa negara di dunia.

Total ada 2022 kasus terkait Virus Corona, dan sebanyak 56 orang tewas karena virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari scmp.com, Minggu (26/1/2020), berikut ini adalah rincian data mengenai kasus dan jumlah korban akibat Virus Corona yang dihimpun oleh South China Morning Post:

Kasus Positif Virus Corona:

  • China - 1957 Kasus
  • Hong Kong- 5 Kasus
  • Macau - 5 Kasus
  • Taiwan - 3 Kasus
  • Negara Asia Lainnya - 24 Kasus
  • Eropa - 3 Kasus
  • Amerika Utara - 3 Kasus
  • Australia - 4 Kasus

Korban Tewas Virus Corona:

  • China - 56 Jiwa

Di kota asal Virus Corona, pada Sabtu (25/1/2020), ditemukan dua pasien yang terjangkit virus tersebut, dinyatakan berhasil sembuh.

VIDEO Dokter di China Marah-marah, Tertekan karena Banyak Pasien Terinfeksi Virus Corona

Apa itu virus corona?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, virus corona adalah keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa, hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East respiratory syndrome (MERS) dan severe acute respiratory syndrome (SARS).

Virus ini ditularkan antara hewan dan manusia.

SARS, misalnya, diyakini telah ditularkan dari luwak ke manusia, sementara MERS melakukan perjalanan dari sejenis unta ke manusia.

Beberapa virus corona umumnya beredar pada hewan yang belum menginfeksi manusia.

Nama virus corona berasal dari kata Latin corona, yang berarti mahkota atau halo.

Di bawah mikroskop elektron, gambar virus mengingatkan kita pada korona matahari.

Virus corona baru, yang diidentifikasi oleh otoritas China pada 7 Januari dan saat ini dinamai 2019-nCoV, adalah jenis baru yang sebelumnya tidak diidentifikasi pada manusia.

Sedikit yang diketahui tentang itu, meskipun penularan dari manusia ke manusia telah dikonfirmasi.

Apa gejalanya?

Menurut WHO, tanda-tanda infeksi termasuk gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernapas.

Dalam kasus yang lebih parah, dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Masa inkubasi virus corona masih belum diketahui.

Beberapa sumber mengatakan itu bisa antara 10 hingga 14 hari.

 15 Mahasiswa Aceh Terisolasi di Wuhan karena Virus Korona, KBRI Tiongkok Lakukan Pengawasan Ketat

 

Virus Corona
Virus Corona

Seberapa mematikannya?

Beberapa ahli mengatakan virus baru ini mungkin tidak semematikan seperti jenis virus corona lain, seperti SARS, yang menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia selama wabah pada 2002-2003 yang juga berasal dari China.

MERS, yang tidak menyebar luas, lebih mematikan, membunuh sepertiga dari mereka yang terinfeksi.

Di mana kasus telah dilaporkan?

Sebagian besar kasus telah dilaporkan di Tiongkok.

Pada Jumat (24/1/2020), para pejabat China mengatakan sedikitnya 26 orang telah tewas, semuanya di Provinsi Hubei, di mana Wuhan adalah ibu kotanya.

Di situlah juga sebagian besar dari 830 kasus yang dilaporkan.

Negara-negara lain telah melaporkan jauh lebih sedikit kasus, dalam contoh di bawah ini kurang dari 10.

Di antaranya: Thailand; Singapura; Vietnam; Jepang; Amerika Serikat; Korea Selatan; Perancis dan Nepal.

Semua kasus melibatkan orang-orang yang datang dari Wuhan atau baru-baru ini ke sana.

Apa yang sedang dilakukan untuk menghentikan penyebarannya?

Sampai sekarang, belum ada vaksin untuk virus corona jenis baru ini.

Pihak berwenang China secara efektif menutup Wuhan pada hari Kamis, menangguhkan penerbangan dan kereta ke luar kota.

Mereka juga mengatakan kepada penduduk untuk tidak dapat pergi tanpa alasan khusus, kata media pemerintah.

Langkah itu dimaksudkan untuk "secara tegas mengandung momentum penyebaran epidemi" dan melindungi kehidupan, kata pusat komando khusus kota.

Setidaknya 12 kota China lainnya ditambahkan ke larangan transportasi pada hari Jumat, yang mana memengaruhi lebih dari 20 juta orang.

Pemerintah China juga telah meningkatkan upaya pemantauan dan desinfeksi sebelum liburan Tahun Baru Imlek.

Otoritas bandara dari Asia dan Timur Tengah ke Eropa dan AS juga menyaring penumpang dengan ketat.

 Mahasiswa Indonesia di Wuhan Ceritakan Penyebaran Virus Corona, Sebut 4 Hari Hanya Tinggal di Asrama

Dari mana asalnya virus?

Otoritas kesehatan China masih berusaha untuk menentukan asal virus, yang mereka katakan berasal dari pasar makanan laut di Wuhan, di mana satwa liar juga diperdagangkan secara ilegal.

WHO juga mengatakan sumber hewan tampaknya paling mungkin menjadi sumber utama wabah.

Ular - termasuk kobra - mungkin menjadi sumber virus yang baru ditemukan, menurut para ilmuwan China.

Ada bukti penularan virus melalui pernapasan dari pasien ke pasien, dan otoritas China mengatakan 15 staf medis di negara itu telah terinfeksi.

Para ahli khawatir ketika petugas kesehatan sakit selama wabah corona baru.

Hal itu karena penyakit ini menjadi lebih menular, dan karena penyebaran di rumah sakit sering kali dapat memperbesar epidemi.

Apakah ini darurat global?

Wabah corona baru belum merupakan keadaan darurat global, WHO mengatakan, pihaknya mendesak China untuk menjaga kuncinya.

Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada wartawan, bahwa keputusan untuk menunda mengeluarkan deklarasi yang digunakan untuk epidemi paling parah, tidak boleh dianggap sebagai tanda bahwa badan tersebut tidak berpikir situasinya serius.

"Ini darurat di China, tetapi belum menjadi darurat kesehatan global," katanya kepada wartawan.

(TribunJambi/ Dedy Nurdin/ TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung Malik/Lailatun).

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul BREAKING NEWS Pulang Dari China, Seorang Warga Jambi Diduga Kena Virus Corona

 
Sumber: Tribun Jambi
Tags:
JambiVirus CoronaCoronaChinaWuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved