Virus Corona
Beredar Video Mayat Diduga Korban Virus Corona di China, Tergeletak di Lantai dan Hanya Ditutup Kain
Sebuah rekaman video memperlihatkan mayat yang diduga adalah korban virus corona terbaring di selasar rumah sakit China.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sebuah rekaman video memperlihatkan mayat yang diduga adalah korban virus corona terbaring di selasar rumah sakit China.
Dalam video itu, para perawat maupun pengunjung nampak melangkah melewati jenazah yang ditutup dengan kain putih itu.
Sementara staf rumah sakit nampak mengenakan pakaian lengkap, dengan calon pasien menunggu mendapat kamar sembari mengenakan masker.
• Apakah Orang yang Terjangkit Virus Corona Bisa Disembuhkan? Ini Jawaban Dokter Spesialis Paru
Dilansir Al Jazeera Jumat (24/1/2020), rekaman video dengan mayat di selasar diduga diambil di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China.
Wuhan, kota di Provinsi Hubei, merupakan asal muasal penyebaran virus corona yang kini mulai menjalar ke berbagai negara di dunia itu.
Dikutip Daily Mirror, gambar itu beredar di Weibo, dan diunggah oleh netizen yang mengaku sebagai perawat rumah sakit.
Perawat itu menulis, baik dokter maupun pasien "terjebak" dengan adanya tiga jenazah, karena tidak ada yang menanganinya.
Dalam video yang lain, nampak seorang pria mengerang kesakitan sembari terbaring di lantai, dengan orang-orang mengerumuninya.
Ada juga rekaman di media sosial Negeri "Panda" yang menunjukkan, orang-orang bergelimpangan baik di jalan, rumah sakit, maupun klinik.
Rumah sakit di seluruh Wuhan dilaporkan menerima ratusan kasus baru setiap harinya, dengan jumlah orang terinfeksi mencapai 1.300 orang.
Sebanyak 41 orang orang terkonfirmasi meninggal, lonjakan hingga 60 persen dibanding data sebelumnya sebesar 26 orang.
• Daftar 12 Negara yang Positif Terjangkit Virus Corona dari China, Mulai Malaysia hingga Australia
Karena begitu banyaknya jumlah orang terjangkit patogen dengan kode 2019-nCov tersebut, tim media kehabisan masker, goggle, hingga pakaian pelindung.
Bahkan di salah satu rumah sakit, mereka sampai harus mendirikan tenda di kawasan parkir karena sudah kewalahan menangani pasien.
Begitu dahsyatnya penyebaran virus corona, pemerintah China memutuskan menutup Wuhan maupun kota sekitarnya yang terinfeksi.
Kharn Lambert, seorang guru asal Inggris mengaku dilanda kepanikan karena bersama warga lainnya, mereka tak diperbolehkan keluar.
Dia menuturkan bagaimana lalu lintas kota yang biasanya ramai berubah "mati" karena sepi saat mereka bersiap merayakan Tahun Baru Imlek.
Dia mengungkapkan, jalan di dekat tempat tinggalnya selalu ramai, dengan restoran bisa buka hingga pukul 02.00 dini hari.
"Kini, saya bisa menunjukkan kepada Anda, mati," ujar Lambert kepada BBC seraya menambahkan, dia sepakat ketakutan sudah mulai melanda mereka.
Sementara seorang guru asal Irlandia, Ben Kavanagh, berujar dia akan mengenakan masker hingga kaca mata jika keluar membeli bahan makanan.
• Pasien di RSPI yang Diduga Terjangkit Virus Corona Dipastikan Negatif oleh Kementerian Kesehatan
"Anda memang diperbolehkan keluar. Namun dengan banyaknya rumor dan ketakutan yang terjadi, sangat tak bisa melakukannya," katanya kepada RTE Radio’s Morning Ireland.
Sejumlah pakar menyatakan, virus mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang sempat menjadi wabah dunia di 2002-2003 itu berasal dari pasar ikan di Wuhan.
Di sana, terungkap bahwa pasar tersebut menjual berbagai hewan eksotis hingga binatang liar.
Imbauan Kemenkes di Indonesia
Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) meminta agar masyarakat tidak panik dan berlebihan terkait virus corona yang mewabah di Wuhan, China.
Sekretaris Jenderal Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan, saat ini kasus yang ditemukan masih bersifat dugaan.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan tidak menyalahartikan bahwa para pasien terduga itu telah terjangkit virus corona.
"Saya harap masyarakat tidak panik dan berlebihan pada dugaan orang yang baru (datang) dari China," kata Achmad di Kantor Kemenkes, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020).
"Karena batuk dan demam hingga sesak itu adalah gejala banyak penyakit. Jadi diduga itu hanya penyebutannya saja bukan berarti kemungkinan besar," ujar dia.
Selain itu, Kemenkes juga telah memastikan bahwa terdapat 420 orang mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Wuhan.
Sebagian besar tengah kembali ke Tanah Air, sehingga mereka dipastikan tidak terjangkit.
Mereka yang baru saja berlibur dari China juga sudah didata dan dipastikan aman.
"Jadi yang penting jaga kesehatan walaupun virus ini belum terjangkit di Indonesia," kata dia.
Sebelumnya, dua orang diduga terkena virus korona di Indonesia.
Pada Kamis (23/1/2020), seorang karyawan Huawei di Menara BRI disebut-sebut terjangkit.
Selain itu, seorang warga Jakarta Utara juga disebut-disebut diduga terkena, namun keduanya tidak terbukti.
"Kami yakini tidak (terjangkit), kalau dilihat gejalanya tidak, karena ketakutan sekarang sedikit-sedikit kalau flu dan batuk langsung dilarikan ke RSPI," kata dia.
Adapun virus corona (coronavirus) jenis baru teridentifikasi merebak di Kota Wuhan, China.
Jenis virus ini menyebabkan wabah pneumonia di kota tersebut dan menyebar hingga ke beberapa negara, salah satunya Jepang.
Virus yang mengganggu pernapasan itu dinamai novel coronavirus atau 2019-nCoV.
Kabar terakhir tentang virus ini, dipastikan dapat menular dari manusia ke manusia.
(Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo/Deti Mega Purnamasari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beredar Video Mayat Diduga Korban Virus Corona di Rumah Sakit China", dan "Dampak Virus Corona, Kemenkes Minta Tak Panik ke Orang Baru Datang dari China"