Terkini Nasional
Roy Suryo Polisikan Sunda Empire, Rangga Ancam Lapor ke Mahkamah Internasional: Dibuka di Mata Dunia
Tak terima Roy Suryo melaporkan Sunda Empire ke polisi, Rangga mengancam akan balik lapor Roy Suryo ke Mahkamah Internasional
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana buka suara soal laporan yang dilakukan oleh Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga Roy Suryo terhadap Sunda Empire.
Ia menyebut Roy sebagai orang yang tidak memahami sejarah, dan mengancam balik melaporkan Roy ke Mahkamah Internasional.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Official iNews, Jumat (24/1/2020), mulanya Rangga mengatakan Roy tidak memiliki wawasan atas urutan sejarah berdirinya Indonesia.
"Begini Dimas Suryo (Roy Suryo) yang belum paham dengan urutan sejarah yang benar," kata Rangga.
• Hasil Penyelidikan Sementara Polisi soal Sunda Empire
Rangga kemudian mengatakan saat ini siapa pun penduduk Indonesia mulai dari rakyat biasa hingga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tidak diperbolehkan untuk memberikan komentar negatif terkait Sunda Empire.
"Jadi begini sekarang saya umumkan siapa pun penduduk Indonesia, pejabat mana pun dari RT hingga Pak Presiden, hingga dengan MPR, DPR, atau siapa pun bangsa dunia ini, tidak boleh lagi memberikan komentar yang salah tentang Sunda Empire," tegas Rangga.
Kemudian Rangga menyoroti laporan yang dibuat oleh Roy Suryo.
Ia mengatakan Roy telah membuat laporan yang salah.
Hal tersebut lantaran jabatan Rangga yang dilaporkan adalah Sekretaris Sunda Empire.
Rangga mengaku jabatan yang dimiliki dirinya adalah Sekretaris Jenderal dari panitia 17.
"Saudara melaporkan saya sebagai sekretaris Sunda Empire juga sudah salah," ujarnya.
Kemudian Rangga mengancam balik akan melaporkan Roy ke Mahkamah Internasional milik Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang berlokasi di Den Haag, Belanda.
"Berarti Anda yang harus saya laporkan ke Mahkamah Internasional," jelasnya.
Rangga menyebut Roy harus mengetahui sejarah berdirinya Indonesia.
Ia bahkan menyarankan Roy untuk mengetahui sejarah berdirinya Indonesia dengan berkunjung ke PBB dan menemui panitia 17 di Vatican, Roma, Italia.
"Anda harus tahu asal usul Indonesia, dari mana asal usulnya," kata Rangga.
"Semuanya bisa diketahui, bisa dibuka di mata dunia, di internasional, silahkan di PBB, silahkan ke heir seventeen ke Vatican," lanjutnya.
Rangga mengakui dirinya menjadi bagian dari Sunda Empire sebagai bentuk nasionalisme terhadap Indonesia.
"Saya juga melakukan seperti ini sebagai nationality, bela bangsa negara," katanya.
"Indonesia sebagai bangsa yang besar, menyelamatkan jiwa bumi," sambung Rangga.
Roy Suryo Polisikan Sunda Empire
Sebelumnya diberitakan, Roy Suryo melaporkan petinggi Sunda Empire, Ki Ageng Rangga Sasana atas dugaan penyebaran berita bohong dan pencemaran nama baik.
Dikutip dari Kompas.com, laporan Roy telah terdaftar di Polda Metro Jaya pada Jumat (24/1/2020).
Roy melaporkan atas pencemaran nama baik karena pernyataan Rangga yang menyebut Roy tidak mengerti sejarah ketika menghadiri acara Indonesia Lawyers Club pada Rabu, (22/1/2020).
"Yang bersangkutan malah mengatakan secara langsung kalau saya salah, tidak mengerti sejarah. Dia menuduh saya enggak mengerti sejarah," kata Roy di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat.
Roy juga melaporkan Sunda Empire atas penyebaran berita bohong karena diduga mengubah informasi yang tercantum di Wikipedia.
Informasi yang diubah adalah terkait beridirinya Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB.
Pada informasi yang telah diubah, dituliskan PBB berdiri di daerah Lembang, Bandung.
Berdasarkan laman Wikipedia United Nations (UN), UN atau PBB berdiri di San Francisco, California, Amerika Serikat, pada 24 Oktober 1945.
Roy mengatakan dirinya telah menelusuri alamat IP akun yang mengubah informasi tersebut.
Setelah ditelusuri, Roy menemukan dalang di balik berubahnya informasi di Wikipedia tersebut adalah Sunda Empire.
"IP anonim itu merujuk ke Sunda Empire. Dia secara kasar dan tidak ilmiah telah mengubah sejarah melalui Wikipedia," ungkap Roy.
• Rangga Sasana: Sejak Perang Dunia Kedua Tidak Ada Satupun Negara Didirikan Tanpa Izin Sunda Empire
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-6.10:
Rangga: Sunda Empire Tidak Rekrut Manusia
Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana menyebut kerajaannya adalah pihak yang memberikan izin pada setiap negara yang akan membentuk pasukan.
Bahkan, disebutnya tak ada satupun negara yang berani membentuk pasukan tanpa izin dari kekaisaran Sunda Empire.
Dilansir TribunWow.com, Rangga Sasana menyatakan Sunda Empire berbeda dengan kerajaan pimpinan Totok Santoso, Keraton Agung Sejagat (KAS).

• Jabat Letnan Jenderal, Korban Keraton Agung Sejagat Kini Enggan Pakai Seragam, Karni Ilyas: Nyesal?
• Di ILC, Korban Keraton Agung Sejagat Ngaku Diiming-imingi Bayaran Dolar: Jabatan Tingkat Dunia
Hal itu disampaikannya saat menjadi bintang tamu dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (21/1/2020).
"Jadi perlu diketahui, Sunda Empire jangan disamakan apa yang dilakukan saudara Totok Santosa," kata Rangga.
Ucapan Rangga itu pun langsung ditimpali oleh presenter Karni Ilyas.
"Tapi Totok pun pernah di Sunda Empire ya katanya?," tanya Karni Ilyas.
Menurut Rangga, Sunda Empire tak pilih-pilih dalam merekrut anggota.
Namun, ia menyebut kerajaan tersebut tak merekrut manusia sebagai anggota.
"Siapapun boleh di Sunda Empire," kata Rangga.
"Tapi karena dalam posisi begini, Sunda Empire tidak merekrut manusia."
Rangga mengklaim, anggota Sunda Empire yakni pemerintah di seluruh dunia.
"Karena anggotanya seluruh negara-negara dan pemerintahan dunia," ujarnya.
"Bukan manusia."
• Menyesal Pernah Gabung Keraton Agung Sejagat, Korban Ungkap Kini Miliki Utang hingga Dimarahi Istri
Rangga menambahkan, ada sejumlah pejabat Sunda Empire yang kini bahkan bertugas di luar negeri.
"Adapun pejabatnya yang bekerja ada di sana, mereka pada posisi sekarang baru persiapan-persiapan kita ini," kata dia.
"Kalau tadi bilang ada menggunakan Isola (Internasional Soldier Leader), perlu diketahui itu IKIP juga numpang tanahnya."
Tak hanya itu, Rangga juga mengklaim Sunda Empire lah yang mengeluarkan izin bagi setiap negara membuat pasukan.
"Tidak ada pemerintah yang boleh membangun pasukan atau polisi tanpa izin kekaisaran Sunda Empire," ujar Rangga.
Mendengar pernyataan itu, terdengar penonton bertepuk tangan.
Tampak pula Politisi Partai Demokrat yang juga merupakan kerabat Pakualaman, Roy Suryo terbahak mendengar pernyataan Rangga itu.
Simak video berikut ini menit 6.36:
(TribunWow.com/Anung Malik/Jayanti)