Breaking News:

Terkini Internasional

Mahasiswa Indonesia di Wuhan Ceritakan Penyebaran Virus Corona, Sebut 4 Hari Hanya Tinggal di Asrama

Seorang mahasiswa Indonesia mengisahkan pengalamannya di Wuhan, kota di China yang menjadi asal penyebaran virus corona.

Editor: Lailatun Niqmah
Istimewa/Kompas.com
Fadil, mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Wuhan menceritakan pengalamannya ketika kota tersebut ditutup pemerintah akibat merebaknya wabah virus corona. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang mahasiswa Indonesia mengisahkan pengalamannya di Wuhan, kota di China yang menjadi asal penyebaran virus corona.

Fadil mengaku khawatir ketika Beijing memutuskan untuk menutup kota di Provinsi Hubei pada pekan ini, menyusul virus yang cepat menyebar.

Kepada Kompas.com melalui pesan elektronik Jumat (24/1/2020), praktis mereka tak bisa ke mana-mana akibat adanya wabah virus corona.

Soal Virus Corona, Menkes Terawan Agus: Kita Sudah Siaga Satu, Enggak Ada Tidurnya

"Teman-teman di Wuhan khawatir karena ini pertama kalinya kami rasakan. Tentu saja keluarga kami khawatir," katanya.

Dampak dari penutupan kota oleh pemerintah China dirasakan oleh teman satu sesama mahasiswa Indonesia asal Surabaya, Arum Kharisma.

Pelajar yang mengambil S1 Bahasa Mandarin itu disebut diperlakukan dengan tidak menyenangkan saat transit di Fuzhou.

"Sampai petugas berkata begini 'wah, akhirnya orang Wuhan kabur juga kemari'," ujar Fadil yang melanjutkan, temannya itu berhasil terbang hingga Jakarta.

Selain itu, perubahan lain yang dia rasakan dampak menyebarnya virus Wuhan adalah, pemerintah sudah menyebarkan disinfektan ke udara.

Adapun dari kampusnya, Central China Normal University, terdapat instruksi agar para penghuni asrama rutin dicek panas tubuhnya setiap hari.

"Mereka juga membagikan surat edaran berisi pembagian masker dan sabun cuci tangan secara gratis. Kemudian terdapat relawan yang membantu di asrama," jelasnya.

Kemudian karena terdapat larangan makan di luar, otomatis warga pun berbondong-bondong membeli bahan makanan di toko.

Mahasiswa doktoral Psikologi Pendidikan itu menuturkan, dia melihat penjual kewalahan dengan membludaknya para pembeli.

Virus Corona dari China sebabkan Masalah Pernapasan, Gagal Ginjal hingga Kematian, Kenali Gejalanya

Meski begitu, pria asal Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh tersebut mengatakan, pemerintah menjamin stok pangan aman.

Dia menuturkan selama empat hari terakhir, dia hanya tinggal di asrama karena memang terdapat anjuran untuk tidak keluar.

Meski begitu, dia menampik sejumlah pemberitaan bahwa Wuhan disebut sebagai "kota hantu" karena begitu sepi akibat virus corona.

Fadil menjelaskan memang sejak tiga hari lalu, kota tersebut sepi tidak hanya karena virus.

Namun juga Tahun Baru Imlek.

"Kebetulan ini liburan kampus dan Imlek. Memang selalu sepi kalau Imlek. Karena orang Wuhan pulang kampung," jelasnya.

Dia mengaku, keberadaan virus yang sudah menelan korban hingga 25 orang itu mengganggunya terutama saat liburan kuliah.

Pasalnya, dia sudah merencanakan untuk berlibur ke Beijing.

Bandara SMB II Palembang Siagakan Thermal Scanner untuk Cegah Virus Corona Masuk ke Indonesia

Tetapi sejak adanya kabar wabah itu, dia mengurungkan niatnya.

Jadilah selama empat hari itu, praktis Fadil hanya keluar ke asrama lain yang berjarak 20 meter, atau membeli bahan makanan.

Virus corona yang menyebar sejak akhir tahun lalu dilaporkan telah menjangkiti 10 negara, di mana di China saja, ada lebih dari 800 kasus.

Para ahli menduga bahwa ular menjadi mendium penyebaran virus dengan kode lain 2019-nCov tersebut, meski masih harus dilakukan studi lebih mendalam.

(Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Mahasiswa Indonesia di Wuhan, Kota Virus Corona Mulai Menyebar"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaWuhanChina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved