Breaking News:

Viral Keraton Agung Sejagat

Di ILC, Korban Keraton Agung Sejagat Tolak Pakai Seragamnya Lagi, Karni Ilyas: Pak Eko Sudah Nyesal?

Satu di antara Korban Keraton Agung Sejagat (KAS), Setyo Eko Pratolo mengungkap kesaksiannya terkait kerajaan baru tersebut.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
Channel Youtube Indonesia Lawyers Club
Satu di antara Korban Keraton Agung Sejagat (KAS), Setyo Eko Pratolo mengungkap kesaksiannya terkait kerajaan baru tersebut. 

TRIBUNWOW.COM - Satu di antara Korban Keraton Agung Sejagat (KAS), Setyo Eko Pratolo mengungkap kesaksiannya terkait kerajaan baru tersebut.

Setyo Eko Pratolo mengaku menyesal pernah bergabung dengan Keraton Agung Sejagat.

Hal itu diungkapkan saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (21/1/2020).

Totok Santoso Raja Keraton Agung Sejagat Ternyata Dipecat dari Sunda Empire

Mulanya, pembawa acara Karni Ilyas meminta agar Eko mengenakan kembali seragam Keraton Agung Sejagat di depan para penonton.

Eko diminta demikian saat menunjukkan seragam itu di depan penonton maupun narasumber yang hadir, termasuk pada Budayawan Sudjiwo Tedjo yang berada di sampingnya.

Eko menolak permintaan Karni Ilyas lantaran merasa sudah memakai seragam itu sebelumnya.

"Mau dicoba dipakai enggak?," tanya Karni Ilyas.

"Gimana?," tanya Eko balik.

"Mau dicoba ndak dipakai?," ulang Karni Ilyas.

"Endak lah sudah, kemarin dua hari Bang Karni tanggal 10 sama tanggal 12," jawab Eko.

Kemudian, Eko membenarkan Karni Ilyas bahwa dirinya menyesal pernah bergabung dengan Keraton Agung Sejagat.

"Nah saya dengar, Pak Eko itu nyesal bener?," tanya Karni Ilyas.

"Bener Bang Karni," jawab Eko.

Sandiaga Uno Komentari Marak Kerajaan Fiktif: Lihat Tetangga Sukses, Akhirnya Ambil Jalan Pintas

Kemudian, Eko menjelaskan dirinya sebenarnya sudah sempat memberikan seragam itu pada seorang bernama Pak Babin.

"Karena itu Pak Eko enggak mau pakai ini? Sudah nyesal," tanya Karni Ilyas.

"Ini kemarin sudah saya kasihan Pak Babin sebenarnya kok dikembalikan," jawab Eko.

Namun Eko tidak menjawab siapa sosok Pak Babin itu.

Eko justru mengatakan bahwa Pak Babin itu tidak mau menerima seragam yang diberikannya.

Sehingga, kini mau tidak mau Eko harus menyimpan seragam itu kembali.

"Ke Pak Babin?," tanya Karni Ilyas.

"Dikembalikan lagi suruh nyimpan katanya ya sudah saya terima," ujar Eko.

"Dia mungkin belum mau jadi Letnan Jenderal," balas Karni Ilyas diikuti tawa penonton.

Sosiolog Ungkap Alasan Ratusan Orang Tertipu oleh Keraton Agung Sejagat: Ada Kekhawatiran, Kecemasan

Lihat videonya mulai menit ke-17:00:

 

Pemerintah akan Kembalikan Uang Korban Keraton Agung Sejagat

Menteri Sosial Juliari Batubara meminta agar masyarakat yang menjadi korban Kerajaan Agung Sejagat menunggu sampai proses hukum selesai sebelum uang mereka dikembalikan.

Menurut Juliari, pemerintah sedang melakukan proses hukum terhadap pelaku penipuan.

Diketahui, sebelumnya pemimpin Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah telah ditangkap.

 Roy Suryo Ungkap Dugaan Alasan Adanya Fenomena Keraton Palsu: Berharap Ada Dana Istimewa Pemerintah

Diketahui masyarakat yang ingin tergabung dalam kerajaan tersebut diharuskan membayar sejumlah uang sesuai tingkat jabatan yang diinginkan.

Dilansir TribunWow.com, awalnya Juliari mengimbau agar masyarakat tidak mudah terkecoh.

"Yang penting masyarakat jangan mudah terkecoh karena sepertinya 'kan aneh begitu zaman sekarang masih ada kerajaan-kerajaan di Indonesia," kata Juliari dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di KompasTV, Sabtu (18/1/2020).

Terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan munculnya kerajaan tersebut sebagai hiburan semata, Juliari menyetujui asalkan tidak terjadi tindak kriminal.

"Ya, hiburan selama tidak ada unsur kriminal. Kalau selama ada unsur kriminalnya, ya, diproses secara hukum pidana yang berlaku," kata Juliari.

Juliari melanjutkan pemerintah akan menunggu proses hukum yang berlaku sebelum mengambil tindakan.

"Tentunya, yang sudah diamankan akan diproses secara hukum dan nanti akan ada proses selanjutnya. Mungkin akan ada proses pengadilan dan nanti keputusannya akan kita tunggu," jelasnya.

"Yang pasti, korban-korbannya, ya, mau tidak mau harus menunggu sampai proses hukumnya selesai, keputusannya keluar, ya, kita lihat nanti bagaimana," lanjut Juliari.

Juliari merasa saat ini belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena masih menunggu hasil proses hukum.

Ia kembali mengimbau agar masyarakat tidak mudah terkecoh.

Viral Keraton Agung Sejagat, Ketum FSKN Ungkap Keistimewaan Orang Keturunan Keluarga Raja

"Masalahnya masyarakat kita ini mudah sekali terkecoh oleh tipu daya, tipu muslihat yang berbau keuntungan dalam waktu yang cepat, bisa dilipatgandakan uangnya," kata Juliari.

Juliari berpendapat hal-hal serupa tampaknya sering terjadi di Indonesia.

"Memang ini memprihatinkan. Tidak hanya yang seperti kerajaan-kerajaan yang tiba-tiba muncul, sebelumnya juga banyak 'kan itu ada tipu muslihat seperti koperasi atau pengumpulan dana secara ilegal," katanya.

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Indonesia Lawyers Club (ILC)Keraton Agung SejagatKarni IlyasSudjiwo TedjoJuliari Batubara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved