Kabar Ibu Kota
Soroti Latar Belakang Cawagub DKI, PKS Optimis Warisi Posisi Sandiaga Uno: Nurmansjah Lebih Jelas
PKS optimis kadernya mampu kalahkan Gerindra dalam perebutan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin mengatakan dirinya sangat optimis bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mengalahkan Gerindra dalam perebutan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Kepercayaan diri PKS berasal dari latar belakang Calon Wakil Gubernur (Cawagub) usungan mereka yakni Nurmansjah Lubis yang dirasa cocok untuk mendampingi Gubernur DKI Anies Baswdan.
Dikutip TribunWow.com dari Kompastv, Selasa (21/1/2020), Arifin mengatakan Nurmansjah memiliki pengalaman yang yang kaya dan mumpuni untuk mendampingi Anies mengurus DKI Jakarta.
"Pak Nurmansjah lebih jelas itu bagaimana latar belakang pendidikan Beliau, pengalaman pekerjaan Beliau, bahkan pengalaman dari sisi nasional dan internasional," paparnya.
"Jadi sangat cocok untuk mendampingi Pak Anies Rasyid Baswedan dalam mengurus DKI," tambah Arifin.
• Khawatir Ada Politik Uang soal Pemilihan Cawagub DKI di DPRD, PKS ke KPK: Tolong Prosesnya Diawasi
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/1/2020), Arifin mengatakan dari sisi pengalaman politik Nurmansjah disebut sudah menguasai seluk beluk permasalahan di Ibu Kota.
"Jadi pengalaman politiknya di DKI Insya Allah tidak diragukan. Dia (Nurmansjah) sangat memahami betul persoalan DKI. 10 tahun jadi anggota dewan pasti beliau memahami betul persoalan di DKI Jakarta," ujar Arifin di Kantor DPW DKI Jakarta, Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2020).
Kemudian ia menjelaskan latar belakang pekerjaan Nurmansjah sebagai auditor akan mampu membantu Anies mengurus masalah anggaran.
"Apalagi beliau punya pengalaman pekerjaan sebagai auditor. Memahami betul persoalan yang ada di beberapa provinsi termasuk di DKI Jakarta dan ini penting untuk bantu kerja Gubernur di samping pertimbangan-pertimbangan yang lain," papar Arifin
Arifin menegaskan dirinya optimis kekosongan kursi Wagub tersebut akan diperoleh oleh PKS.
"Beliau adalah salah satu kader terbaik yang dimiliki PKS. Jadi sangat pas menurut pandangan kami dia mendampingi Anies memimpin DKI. Itu pertimbangannya," ucapnya.
"Dan kita perlu tegaskan kita optimis dan yakin yang terbaik itu adalah Pak Nurmansjah," imbuh Arifin.
Sebelumnya diberitakan ada dua nama yang diusulkan oleh Gerindra dan PKS untuk mengisi kekosongan kursi Wagub DKI yang ditinggalkan oleh Sandiaga Uno sejak 10 Agustus 2018.
"Surat ini menyatakan mencabut surat yang terdahulu dan kemudian dalam surat ini juga telah menyetujui dan mengusulkan dua nama, untuk dijadikan calon wakil gubernur DKI, yaitu Nurmansjah Lubis, dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco.
Keputusan akhir soal siapa yang akan mewarisi posisi Wagub DKI akan ditentukan oleh DPRD DKI Jakarta dalam rapat paripurna.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menjelaskan pemilihan Wagub DKI akan digelar pada awal Februari 2020.
• Gerindra Umumkan 2 Nama Cawagub Baru DKI Pengganti Sandiaga Uno: Riza Patria dan Nurmansjah Lubis
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
Sandiaga Uno Ungkap Alasan Lepas Posisi Wagub DKI
Mantan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan alasan di balik langkahnya melepas posisi Wagub saat era Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Sandiaga mengatakan langkah tersebut didasari instingnya sebagai pengusaha yang selalu terjun total ketika melakukan sesuatu.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Macan Idealis, Senin (20/1/2020), mulanya Sandiaga menceritakan nilai-nilai yang dimiliki oleh seorang pengusaha seperti berani mengambil risiko.
• Sandiaga Uno Sebut Anies Baswedan Justru Panen Berkah dari Kritikan: Namanya Medsos Tahu Sendiri Lah
"Di politik aja gue perlu sekian waktu, akhirnya gue cari inovasi-inovasi. 'Kan entrepreneur (wirausahawan) itu enggak pernah berhenti mencari inovasi, selalu proaktif, ambil risiko," kata Sandiaga.
"Jadi mundur Wagub DKI itu ngambil risiko karena gue enterpreneur," tambahnya.
Ia mengatakan apabila dirinya seorang politisi, tidak mungkin akan melepas posisi Wagub tersebut.
"Kalau gue politisi, gue enggak akan mundur dari Wagub DKI," kata Sandiaga.
"Gue main aman, gue jaga lah."
"Tapi gue ini kan model pengusaha yang mau ambil risiko kan. Risk-taking itu kan salah satu orientasi entrepreneur," imbuhnya.
Ketika mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden di 2019, Sandiaga bercerita dirinya totalitas menjalani hal tersebut.
"Jadi pas kemarin dapet kesempatan, ya udah, gue nyemplung lah," kata Sandiaga.
Atas langkahnya tersebut, Sandiaga mengatakan dirinya mendapat banyak komentar dari orang-orang sekelilingnya, karena merelakan posisinya sebagai Wagub DKI demi posisi wakil presiden yang belum tentu berhasil ia dapatkan.
"Orang-orang bilang gile lu, ya. Pulangnya kalau kalah gimana? Gue enggak mikir kalah waktu itu," terang Sandiaga.
Ia mengakui saat memutuskan untuk melepas posisi Wagub, dirinya berpikir posisi tersebut akan segera tergantikan oleh orang lain.
Maka dari itu dirinya memutuskan untuk terjun total di ajang Pemilu 2019 lalu.
"Waktu itu gue mikir, ini tugas gue, gue harus all-out. Harus totalitas, Dan pikiran gue waktu itu, dalam waktu satu bulan cepat diganti Wagubnya," kata Sandiaga.
"Karena Mas Anies perlu pasangannya, perlu pendampingnya, kasihan."
"Eh, ini sekarang sudah hampir 18 bulan masih kosong juga," lanjutnya.
• Bahas Karier Politik, Sandiaga Uno Ungkit Janji Kampanye: Berkarya Enggak Cuma Lagi Ada Maunya
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-15.30:
(TribunWow.com/Anung Malik)