Banjir di Jakarta
Politikus Gerindra Yakin Risma Tengah 'Cari Panggung' demi Jadi Gubernur Jakarta: Kita Acungi Jempol
Politikus Partai Gerindra, Syarif menilai pernyataan-pernyataan Wali Kota Surabaya, Risma mengandung unsur politik menuju DKI Jakarta I.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Politikus Partai Gerindra, Syarif menilai pernyataan-pernyataan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengandung unsur politik menuju DKI Jakarta I.
Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkapkan Syarif saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne pada Minggu (19/1/2020).
Pernyataan-pernyataan Risma yang menjadi sorotan di antaranya soal warga Jakarta pindah Surabaya hingga banjir surut tiga jam.
• Risma Dianggap Manuver ke Jakarta, Politisi PDIP Sebut Gerindra yang Masalah: Jakarta sedang Sensi
Dari perspektif politik pihaknya, Syarif menilai Risma saat ini tengah mencari panggung demi maju di Pemilihan Kepala Daarah (Pilkada) DKI Jakarta.
"Kalau dari perspektif politik kita bisa punya pandangan dengan Mas Gembong (Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta) dan masyarakat juga bisa punya pandangan sendiri terkait dengan beberapa statement."
"Bu Risma dalam tanda kutip sedang meletakkan dirinya di Jakarta," ungkap Syarif.
Meski demikian, sekali lagi Syarif mengatakan bahwa pendapat itu masih dalam ranah politik.
"Kalau saya seolah-olah mengatakan, kalau saya jadi pemimpin DKI kira-kira begitu, itu kalau perspektif politik," lanjutnya.
Namun jika tidak disangkutkan dengan politik, apa yang dilakukan Risma memimpin Surabaya patut diapresiasi.
Lantas ia menyinggung cerita Gembong, yang menyebut Risma pernah bercerita ada warga Jakarta pindah ke Surabaya karena sakit asma kemudian sembuh.
"Tapi kalau perspektif di luar politik, bahwa Bu Risma sudah delapan tahun kita perlu acunggkan jempol, mengobati warga asma."
"Jadi Kota Surabaya menjadi pusat pengobatan dampak-dampak asma di DKI," ucap Syarif sambil tertawa.
• Jokowi Beri Sinyal Sandiaga Capres 2024, PDIP: Kami Punya Ganjar, Puan, Risma, Banyak Sekali Kader
Sehingga sekali lagi, Syarif menduga Risma memang tengah bermanuver menuju kursi DKI Jakarta I.
"Ya kita tanyakan Bu Risma, tapi kira-kira prediksi kita pandangan politik seperti itulah," katanya.
Pasalnya, pernyataan yang diucapkan Risma tidak sekali dua kali menyinggung Jakarta.
Lantas ia meminta Risma untuk menahan diri untuk menyinggung soal Jakarta.
Syarif menyarankan agar Risma fokus memimpin Surabaya terlebih dahulu.
"Karena sudah berulang kali dan ada seorang temen yang mengatakan begini saat Pak Gembong mengatakan tadi kepagian ya kan kalau dikaitkan, tahan dulu lah."
"Tahan dulu lah energi, selesaikan tugas di Surabaya dan temen-temen menyarankan seperti itu," pinta Syarif.
• Politikus Gerindra Ungkap Informasi dari Balai Kota soal Anies Baswedan: Itu Kelemahan Politik Anies
Lihat videonya mulai menit ke-7:10:
Politikus PDIP Ungkap Cerita Risma soal Banyak Warga Jakarta Pindah Surabaya
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono membantah Wali Kota Surabaya, Risma sudah bermanuver politik.
Gembong Warsono membantah Risma sudah menyiapkan diri untuk Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta pada 2020.
Hal itu diungkapkan Gembong Warsono saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne pada Minggu (19/1/2020).
• Politikus Gerindra Tolak Anies Baswedan Dibandingkan dengan Wali Kota Tri Risma: Jauh, Jauh, Jauh
Gembong menegaskan, Risma selama ini memang terkenal dengan gayanya yang sering turun ke lapangan.
"Pak Gembong, ini Bu Risma sudah manasin mesin belum?."
"Oh enggak, biasa saja. Bu Risma kan gayanya memang seperti itu," kata Gembong.
Namun, Gembong sempat menceritakan soal ada masyarakat Jakarta yang pindah ke Surabaya.
"Beliau hanya cerita, ya cerita soal ada warga masyarakat Jakarta yang berpindah ke Surabaya," lanjutnya.
Ia yakin data itu terpercaya lantaran kabar itu diungkapkan sendiri oleh Risma.
Awalnya, Risma bercerita harga properti di Jawa Timur mengalami kenaikan paling tinggi.
Kenaikan itu bisa tinggi karena peminat properti di Jawa Timur juga meningkat.
"Valid, kenapa saya katakan valid itu kan data itu menunjukkan gini loh Bu Risma cerita properti di Jawa Timur kenaikan tertinggi di Indonesia."
"Datanya di situ, loh kenapa propertinya naik? Karena peminatnya tinggi," jelas Gembong.
• Ade Armando Tak Mau Anies Baswedan Maju Pilpres 2024, Sebut Jakarta Sekarang Sudah Hancur
Gembong mengatakan, peminatnya banyak dari Jakarta.
Pasalnya, banyak orang Jakarta mulai pindah ke Surabaya.
"Peminatnya dari mana? Salah satunya dari Jakarta gitu loh."
"La ketika Bu Risma ditanya kenapa orang Jakarta? Karena banyak orang Jakarta pindah ke Surabaya itu karena satu ada warga masyarakat misalkan," jelasnya.
Satu di antara masyarakat yang pindah ke Surabaya mengatakan anaknya bisa sembuh dari asma setelah pindah ke Kota Pahlawan itu.
"Ada masyarakat warga Jakarta pindah Surabaya anaknya asma, setelah tinggal di Surabaya asmanya sembuh kan cuma soal itu," tutur Gembong.
Sehingga, ia membantah Risma sedang bermanuver dan mencoba menyerang Pemprov Jakarta.
"Alah ngapain nyerang-nyerang Jakarta, opo untunge (apa untungnya-red) Bu Risma nyerang Jakarta," kata dia.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)