Breaking News:

Banjir di Jakarta

Enggan Bandingkan Anies Baswedan dengan Risma, Politisi Gerindra Soroti Aksi Risma Atur Lalu Lintas

Syarief mengimbau semua pihak untuk tak membanding-bandingkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

YouTube Talk Show tvOne
Politisi Gerindra Syarief (kiri), dan Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Gembong Warsono (kanan) dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (19/1/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Politisi Gerindra, Syarief mengimbau semua pihak untuk tak membanding-bandingkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal itu berkenaan dengan kabar yang menyebut wanita yang kerap disapa Risma itu akan diboyong dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2022 mendatang.

Dilansir TribunWow.com, Syarief menyebut kinerja Risma tak bisa dibandingkan dengan Anies Baswedan.

Sebab, menurutnya kondisi di Surabaya dan Jakarta jelas berbeda.

Pedagang di Arab Saudi Nyeletuk soal Anies Baswedan, Nikita Mirzani Tertawa dan Singgung Banjir

Agar Anies Baswedan Tak Meroket pada Pemilihan Capres 2024, Rocky Gerung Beri Tantangan Berikut

Hal itu disampaikan Syarief saat menjadi bintang tamu dalam acara 'Apa Kabar Indonesia Pagi' yang diunggah kanal YouTube Talk Show tvOne, Minggu (19/1/2020).

Dalam acara tersebut, mulanya Syarief ditunjukkan video aksi Risma yang turun ke jalan mengatur lalu lintas hingga sidak ke bendungan air.

Menurut Syarief, apa yang dilakukan Risma itu sangat patut dicontoh.

"Ya bagus itu, sampai tadi jadi pengatur lalu lintas," kata Syarief.

"Ya rakyat memang membutuhkan seperti ini, dan itu terpenuhi oleh sosok Bu Risma."

Menurutnya, Risma tak segan turun ke lapangan untuk menyelesaikan masalah yang dialami warga Surabaya.

"Dan soal yang ditujukan persoalan-persoalan yang ada di lapangan," kata Syarief.

"Yang melekat di lapangan, banjir, lalu lintas dan lain-lain."

"Ya pemimpin ya bagus lah menurut saya," imbuhnya.

Lantas, ia pun menolak jika Risma dibandingkan dengan Anies Baswedan.

Tri Rismaharini sedang sidak ke bendungan air (kiri), dan Politisi Gerindra, Syarief (kanan).
Tri Rismaharini sedang sidak ke bendungan air (kiri), dan Politisi Gerindra, Syarief (kanan). (YouTube Talk Show tvOne)

Risma Dianggap Manuver ke Jakarta, Politisi PDIP Sebut Gerindra yang Masalah: Jakarta sedang Sensi

Menurutnya, ada perbedaan yang jauh antara Risma dengan Anies Baswedan.

"Cuma jangan dibandingkan dengan Pak Anies yang di Jakarta," ujar Syarief.

"Jauh, jauh, jauh."

Lebih lanjut, Syarief menyatakan setiap pemimpin memiliki gaya tersendiri saat memimpin suatu daerah.

"Ya tentu kalau Pak Anies kan punya gaya tersendiri ya style-nya," ujarnya.

"Mengatur lalu lintas kan? Dan pemimpin seperti ini yang dibutuhkan."

Namun, menurutnya jika menjadi gubernur Jakarta, Risma tak selayaknya turun langsung mengatur lalu lintas.

"Ya kalau begini enggak juga lah ya," kata Syarief.

"Menurut saya ini style ya, saya sih enggak pengin Bu Risma turun begitu."

Lebih lanjut, Syarief menyatakan Anies Baswedan merupakan tipe pemimpin yang tak suka publikasi.

"Iya betul, cuma jangan membandingkan nanti dengan Pak Anies ya," ujar Syarief.

"Pak Anies itu tidak suka publikasi."

Simak video berikut ini menit ke-11.34:

Risma Lebih Baik Diboyong ke Jakarta

Pada kesempatan itu, Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Gembong Warsono mengungkap kemungkinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diboyong ke Jakarta.

Diketahui, wanita yang kerap disapa Risma itu santer diberitakan akan maju di Pilkada Jakarta pada 2022 mendatang.

Gembong Warsono mengungkapkan, Risma memang akan lebih baik diboyong ke Jakarta oleh PDIP.

Mulanya, Gembong menyinggung soal kemungkinan Tri Rismaharini diusung PDIP di Pilkada DKI Jakarta 2022 mendatang.

"PDI Perjuangan mungkin berbeda dengan Gerindra ketika suksesi kepemimpinan ya," kata Gembong.

"Barang siapa di PDI Perjuangan ketika orang yang nafsunya tinggi belum tentu loh justru akan mendapatkan rekomendasi dari partai."

Politikus Gerindra Tolak Anies Baswedan Dibandingkan dengan Wali Kota Tri Risma: Jauh, Jauh, Jauh

Lantas, Gembong menyinggung soal Risma yang digadang-gadang maju di Pilkada DKI Jakarta sejak 2017 lalu.

"Artinya begini, Bu Risma sebenarnya memang betul digadang sejak 2017 yang lalu," ujar Gembong.

"2017 teman-teman semua menggadang Bu Risma ke Jakarta."

Namun, kala itu Risma menolak tawaran tersebut karena masih menjalani masa kerja sebagai Wali Kota Surabaya.

"Tapi beliau menyampaikan bahwa 'Saya selesaikan dulu tugas di Surabaya'," kata Gembong.

Berbeda dengan kini, Risma digadang-gadang maju di Pilkada DKI saat masa kerjanya hampir habis.

Menurut Gembong, PDIP belum membahas lebih lanjut untuk mengusung Risma di Pilkada 2022 DKI Jakarta.

"Sekarang di 2020 ini kan beliau habis, sebagian teman-teman 'Bagaimana kalau Bu Risma dibawa ke Jakarta'," ucap Gembong.

"Ini kan baru sebatas diskusi, sedangkan Bu Risma sendiri 'Aku ora mikir (aku enggak mikir -red), biar selesai dulu tugas saya di Surabaya'."

"Itu selalu beliau sampaikan."

Muncul Wacana Risma Maju di Pilkada DKI Jakarta, Politisi Gerindra Syarif: Masih Terlalu Pagi

Namun, Gembong mengakui peluang Risma diboyong ke Jakarta terbuka lebar.

Meski belum pasti diusung di Pilkada 2022, Risma bisa saja diboyong ke Jakarta untuk mengurus PDIP.

"Bisa iya karena beliau sebagai pengurus DPP Partai, biar beliau konsentasi ngurus partai di Jakarta," kata Gembong.

"Maka kemungkinan akan jauh lebih baik kalau beliau diboyong ke Jakarta."

"Supaya fokus betul mengurus partai, bukan ngurus Jakarta loh," imbuhnya.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Tags:
Anies BaswedanTri RismahariniJakartaSurabayaPartai GerindraGembong Warsono
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved