Breaking News:

Banjir di Jakarta

Ada Spanduk 'Turunkan Jokowi' saat Demo Anies Mundur, Mardani Ali Sera: Bertepuk Tak Sebelah Tangan

Perdebatan terjadi antara Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera dengan Koordinator Jakarta Bergerak, Sisca Rumondor soal spanduk Jokowi diminta turun.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube Talk Show tvOne
Perdebatan terjadi antara Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera dengan Koordinator Jakarta Bergerak, Sisca Rumondor soal spanduk Jokowi diminta turun. 

TRIBUNWOW.COM - Perdebatan terjadi antara Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera dengan Koordinator Jakarta Bergerak, Sisca Rumondor saat acara Dua Sisi TV One, pada Kamis (16/1/2020).

Perdebatan Mardani Ali Sera dengan Sisca Rumondor yakni terkait adanya spanduk yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur saat demo aksi menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun dari jabatannya.

Sebagaimana diketahui, Jakarta Bergerak sempat melakukan aksinya pada Selasa (14/1/2020).

Haikal Hassan Nilai Tuntutan Anies Baswedan Mundur Berlebihan: Dia Dipuji Para Menteri hingga Jokowi

Mulanya, Sisca mengatakan bahwa ada massa tandingan yang hadir pada acara Jakarta Bergerak itu.

Sisca menyebut, ada dalam massa tandingan itu membawa spanduk Jokowi turun.

Ia meminta agar pembawa spanduk itu segera ditangkap lantaran apa yang dilakukan termasuk tindakan makar.

"Bodoh itu yang melakukan, bodoh tangkap itu makar loh melengserkan presiden oleh siapapun itu artinya makar."

"Kalau Gubernur itu bisa disuruh mundur, tetapi kalau presiden itu kan pejabat negara," kata Sisca dikutip dari kanal YouTube Talk Show tv One.

Ia mengancam bahwa orang yang membawa spanduk itu untu bersiap diri.

"Presiden itu tidak boleh jadi siapapun yang melakukan siap-siap," ungkap Sisca.

Mendengar itu, Mardani Ali Sera langsung angkat bicara.

Mardani menilai, tak akan ada spanduk yang meminta Jokowi turun jika tidak dimulai dengan tuntutan Anies turun

"Tapi Bu Sisca bertepuk itu tidak sebelah tangan, kalau tidak diprovokasi dengan poster turunkan Anies impeachment," kata Mardani.

Jawab Koordinator Jakarta Bergerak soal Anies, Haikal Hassan: Ngadu Cakep, Nyuruh Turun Berlebihan

"Kalau melulu khusus banjir buat saya ini masukan baik," imbuhnya.

"Tetapi itu kan mereka sudah siapkan sebelum mereka datang, emang mereka melihat poster saya kan enggak," jawab Sisca.

Mardani menjawab, orang-orang itu sudah terprovokasi dulu dengan akan adanya aksi menuntut Anies mundur.

"Saya masih ke Bu Sisca, yang ke situ belum jadi catatannya di sana terprovokasi karena ada aksi yang bawa poster yang kayak gitu," jawab Mardani.

Akibatnya, Mardani menyarankan pada Sisca bahwa seharusnya demo tidak mengandung provokasi.

"Makanya ke depan, biar ruang publik kita sehat posternya diganti dengan poster yang lebih ramah."

"Ceramahnya lebih ke ceramah bahwa mana karyanya, mana gagasannya, Anies kurangnya apa," saran Mardani.

Ia meminta agar jangan membuat provokasi melainkan perbanyak diskusi.

"Ferdinand (politisi Demokrat) tadi bilang untuk macet nah itu diperbanyak gagasan dan usulannya bukan hate, bukan kebencian atau sebagainya."

"Sebagian kata Babe tadi ada hoak karena banjir ini banjir curah hujan terbesar."

"Jadi ruang publik ini jangan banyak diprovokasi tapi lebih banyak kita berdiskusi," jelas Mardani.

Dituding Relawan Anies Baswedan atas Dugaan Makar, Dewi Tanjung: Anda Belajar Hukum Dulu

Lihat videonya mulai menit ke-28:10:

Tim TGUPP Jakarta Tak Terima Anies Baswedan Digugat

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kini digugat oleh Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta.

Menanggapi itu, satu di antara Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Jakarta, Muslim Muin angkat bicara.

Hal itu diungkapkan Muslim Muin saat menjadi narasumber di acara Rosi Kompas TV pada Kamis (16/1/2020).

 Bandingkan Era Jokowi, M Qodari Kritik Pemerintahan Anies Baswedan: Kotanya Cantik, Banjirnya Dalam

Menurut Muslim Muin, gugatan itu terjadi lantaran orang-orang di Indonesia sedang bermasalah soal penghargaan dan penghukuman.

"Begini Mbak Rosi, menurut saya negeri kita ini bermasalah dalam reward (penghargaan) and punishment (penghukuman)," kata Muslim Muin.

"Jadi orang yang mustinya dikasih penghargaan malah dihukum orang yang malah seharusnya dihukum malah dihargai," lanjut Muslim.

Menurutnya, banjir yang parah melanda di Jakarta pada awal 2020 terjadi lantaran curah hujan yang tinggi.

"Kita lihat reputasi Pak Anies pada bencana tersebut, kemaren bencana karena ini curah hujan yang tertinggi yang pernah ada."

"Kalau kata Bapenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) itu 1000 tahun, luar biasa," jelas Muslim.

 Pengamat Tata Kota Sebut Ada Kemungkinan Banjir Lebih Besar, Minta Jakarta dan Surabaya Siapkan Ini

Anggota TGUPP DKI Jakarta Muslim Muin berpendapat harusnya hasil kerja Anies Baswedan dihargai, dalam tayangan KompasTV, Kamis (16/1/2020).
Anggota TGUPP DKI Jakarta Muslim Muin berpendapat harusnya hasil kerja Anies Baswedan dihargai, dalam tayangan KompasTV, Kamis (16/1/2020). (Capture Youtube KompasTV)

Kemudian, ia menyebut bahwa pengungsi juga tidak terlalu banyak.

"Dan kita lihat sekarang luas genangan sepertiga dari yang pernah ada."

"Pengungsi hanya sepersepuluh dari yang pernah ada," katanya.

Muslim Muin menganggap, Anies Baswedan harusnya tidak dihukum akibat bencana banjir itu.

"Jadi layakkah kita mem-punish?," tanya Muslim.

Meski demikian, Muslim menilai ada pihak lain yang seharusnya diberikan penghargaan.

Pasukan kebersihan Jakarta juga telah bekerja keras menangani banjir,

"Tidak hanya Pak Anies yang harus dihargai. Kita hargai juga pasukan biru yang kerja keras, pasukan oranye," ungkapnya.

 Bahas Demo Banjir, Mardani Ali Sera Kutip Slogan Anies Baswedan: Maju Kotanya Bahagia Warganya

Akibatnya, Muslim menilai bahwa pasukan kebersihan akan sakit hati dengan gugatan tersebut.

Mereka telah berjuang keras membantu membersihkan Jakarta setelah banjir.

"Jadi ini kalau kita mau class action, duh betapa sakitnya hati pasukan biru ini yang sudah membersihkan gorong-gorong," ujar Muslim Muin.

"Merekalah ujung tombak semua ini. Merekalah yang bersih-bersih. Dan juga waktu bencana, luar biasa," katanya.

Lihat videonya mulai menit awal:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Mardani Ali SeraAnies BaswedanJokowiJakartaYouTube
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved