Viral Keraton Agung Sejagat
Keraton Agung Sejagat Tak Hanya di Purworejo, Terungkap Sumber Dana dan Rekening Rp 1 Miliar
Kelompok Keraton Agung Sejagat (KAS) tak hanya ada di Purworejo, namun juga ada di Klaten dan wilayah Sumatera.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kelompok Keraton Agung Sejagat (KAS) tak hanya ada di Purworejo, namun juga ada di Klaten dan wilayah Sumatera.
Polisi menduga jumlah anggota di Klaten sekitar 29 orang, tiga diantaranya sudah diperiksa polisi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iskandar Fitriana mengatakan, polisi telah mengamankan dua orang tersangka dalam kasus tersebut.
• Kondisi Kerajaan seusai Terciduknya Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat, Ramai Dikunjungi Warga
Mereka adalah Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santosa kini ditahan di tahanan Mapolda Jawa Tengah dan Ratu Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia dibawa ke Lapas Wanita Bulu Semarang.
Baca faktanya berikut ini:
1. Dua tersangka telah ditahan
Setelah menjalani pemeriksaan, Totok dan Fanni akhirnya ditahan oleh pihak kepolisian.
"Saat ini Totok ditahan di tahanan Polda Jateng.
Kalau tersangka wanita hari ini segera dititipkan ke Lapas Bulu," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iskandar Fitriana, Kamis (16/1/2020).
Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 14 UU RI No.1 th 1946 tentang menyiarkan berita atau pemberitaan bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran dengan hukum maksimal 10 tahun dan Pasal 378 KUHP tentang penipuan.
2. KAS juga muncul di Klaten dan Sumatera
Polres Klaten telah memeriksa 3 dari 29 orang yang diduga menjadi anggota KAS.
"Iya saat ini ada 3 yang diperiksa oleh anggota Polres Klaten," ujar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana, Kamis (16/1/2020), seperti ditulis TribunSolo.
Sementara itu, ketiga orang tersebut dimintai klarifikasi keikutsertaannya di kelompok tersebut.
Tiga orang yang diperiksa terdiri dari dua wanita dan satu pria.
• Dari Raja ke Penjara, Ini Penampakan Pimpinan Keraton Agung Sejagat Berbaju Tahanan, Ratu Menangis
3. Sumber dana KAS
Sejak dideklarasikan pada 2018, Keraton Agung Sejagat mengaku telah memiliki 450 pengikut yang tersebar di beberapa wilayah.
Setiap pengikut memberikan iuran kepada kelompok yang besarannya bervariasi.
Hal ini diduga menjadi modus Totok dan Fanni untuk mengelabui para korbannya dengan iming-iming jabatan.
Menurut polisi, ada salah satu pengikut yang rela menggelontorkan uang sebesar Rp 110 juta agar bisa bergabung dan memiliki jabatan.
"Hasil pemberkasan ada saksi yang mengeluarkan uang Rp110 juta. Kita juga temukan saksi yang setor Rp 30 juta."
"Yang setor ini belum pernah mendapatkan gaji yang dijanjikan dalam bentuk dolar," ujar Iskandar.
Sementara itu, polisi menemukan 10 rekening tabungan dengan total dana mencapai Rp 1 miliar.
• Pengakuan Totok Santosa Raja Keraton Agung Sejagat, Sebut Tugas Permaisuri Merancang Pernak-pernik
4. Gubernur Jateng minta tidak sembarangan bikin keraton
Belajar dari kasus KAS, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada masyarakat untuk tidak sembarangan mendirikan kerajaan atau keraton.
Dirinya juga mengimbau, bagi orang yang ingin mendirikan kerajaan baru atau membangkitkan kerajaan masa lalu, diwajibkan melapor ke pemerintah.
"Barang siapa mau mendirikan kerajaan atau ada kerajaan masa lalu, lapor ke kami."
"Tolong kami diajak bicara agar kami mengerti dan tidak menimbulkan kegaduhan," jelas Ganjar di Semarang, Kamis (16/01/2020).
(Kompas.com/Riska Farasonalia)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Baru Kasus Keraton Agung Sejagat, Tabungan Rp 1 Miliar hingga Pengikut di Klaten Diperiksa"