Breaking News:

Banjir di Jakarta

Bantah Anies Baswedan Tak Serius Atasi Banjir Jakarta, Fahira: Media Tidak Mengcover Kerja Pak Anies

Anggota DPD RI Fahira Idris menyebut Anies Baswedan tak terlihat bekerja maksimal karena media yang tidak meliput kinerja Anies tangani banjir DKI

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Kolase (Kompas.com/Sherly Puspita) dan (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)
Anggota DPD RI Fahira Idris. Terbaru, Fahira Idris menyebut Anies Baswedan tak terlihat bekerja maksimal karena media yang tidak meliput kinerja Anies tangani banjir DKI, Kamis (16/1/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Anggota DPD RI Fahira Idris mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah berusaha maksimal dalam menangani banjir di Jakarta.

Ia menyebut alasan Anies tak terlihat bekerja maksimal adalah perbedaan ekspose media antara Anies dengan gubernur terdahulu.

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Kompastv, Kamis (16/1/2020), mulanya Fahira menjelaskan sedikit media yang meliput tentang pekerjaan Anies dalam mengatasi bencana banjir DKI.

Kritisi Toa Banjir Anies Baswedan, Azas Tigor Bandingkan dengan Gubernur DKI Sebelumnya: Kacau Betul

Ia menyebut kurangnya ekspose media Anies dibandingkan gubernur Jakarta terdahulu membuat seakan-akan Anies tak bekerja maksimal.

"Kenapa juga tidak terekspose ke masyarakat, kekurangannya adalah banyak sekali media-media yang tidak meng-cover (meliput) pekerjaan Pak Anies," kata Fahira.

"Kalau mungkin yang dulu-dulu blow up medianya luar biasa."

"Jadi banyak pekerjaan-pekerjaan yang tidak di-cover," tambahnya.

Fahira mengatakan saat bencana banjir melanda DKI, dirinya turut turun ke lapangan dan meninjau upaya Pemprov DKI dalam mengatasi banjir.

Berdasarkan pengalamannya turun ke lapangan, Fahira mengatakan Pemprov DKI bertanggung jawab dalam mengatasi banjir di Jakarta.

"Tapi sebetulnya kalau kita lihat, saya turun juga ke dapur umum dan sebagainya, itu semua tidak ada warga yang tidak terlayani saat itu," jelas Fahira.

"Dia (Anies Baswedan) bertangung jawab," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan digugat oleh sekelompok warga DKI Jakarta yang menjadi korban banjir.

Anies dituntut karena dianggap lalai dalam melakukan upaya peringatan dini dan bantuan darurat bagi korban banjir di Jakarta.

Atas kelalaiannya, para korban banjir yang menuntut Anies, ingin Pemprov DKI Jakarta memberikan ganti rugi atas kerusakan-kerusakan akibat musibah tersebut.

Fahira Idris Sebut Ada Penyesatan Informasi soal Program Toa Rp 4 M Anies Baswedan: Bahan Serangan

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-4.22:

Dewi Tanjung Tuntut Anies Mundur

Aktivis sekaligus politisi PDIP Dewi Tanjung menjelaskan alasannya mengapa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan patut untuk diminta turun dari jabatannya.

Ia mengatakan selain masalah banjir, ada berbagai persoalan lain yang cukup untuk membuktikan Anies layak dilengserkan dari posisinya.

Dikutip TribunWow.com dari kanal youTube tvOnenews, Selasa (14/1/2020), mulanya Dewi mengatakan Anies tidak melakukan pekerjaan yang baik sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Terlalu banyak kalau menurut saya Anies ini kerjanya enggak becus," kata Dewi.

Saat membahas banjir di Jakarta, Dewi Tanjung memaparkan beberapa alasan Anies Baswedan layak dilengserkan dari posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta
Saat membahas banjir di Jakarta, Dewi Tanjung memaparkan beberapa alasan Anies Baswedan layak dilengserkan dari posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta (YouTube tvOneNews)

 Survei Populi Center soal Banjir Jakarta: Naturalisasi Anies Lebih Baik daripada Normalisasi Ahok

Ia kemudian memaparkan beberapa bukti yang menurutnya menunjukan gagalnya Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Mulai dari kasus lem Aica Aibon miliaran rupiah hingga proyek naturalisasi yang dicapnya gagal.

"Pertama di saat anak buahnya mengajukan anggaran APBD, anggaran yang tidak wajar, Anies cuci tangan, menyalahkan anak buahnya," jelas Dewi.

"Kedua, program naturalisasi itu sampai di mana. Kalau memang berjalan dengan baik sesuai apa yang dikatakan oleh Anies, itu tidak mungkin akanada  banjir."

"Ini buktinya yang tidak banjir itu 16 km, lalu selebihnya meluap," lanjutnya.

Dewi kemudian menganjurkan Anies meniru Belanda yang memaksimalkan pembangunan bendungan untuk mengatasi banjir.

"Lalu mau naturalisasi seperti apa, sedangkan di mana-mana, di Belanda saja untuk membendung banjir itu harus didam (dibendung), bukan naturalisasi," ujar Dewi.

Ia kemudian menyoroti kelamahan dari kebijakan naturalisasi Anies.

"Di mana-mana banyak rumah, di mana-mana bentuknya tidak ada terbentuk," tambah Dewi.

Lalu beralih ke soal persiapan, menurutnya Anies tidak melakukan persiapan yang semestinya, justru bersiap untuk perayaan pesta tahun baru.

"Begitu musim penghujan, Anies sudah harus menyiapkan pompa-pompa air, membersihkan gorong-gorong, membersihkan got," terang Dewi.

"Bukan malah pesta pora, menyambut tahun baru," tambahnya.

Ia lalu menyindir perkataan Anies soal air hujan yang seharusnya dialirkan kembali ke laut, bukan masuk ke gorong-gorong.

"Katanya air dari langit turun melawan Sunatullah kalau dimasukin ke gorong-gorong, lalu mau dimasukin ke mana," kata Dewi menyindir pernyataan Anies.

Dewi mengatakan apa yang dinyatakan oleh Anies salah, karena kondisi Jakarta yang memiliki sedikit daerah resapan air.

"Sedangkan di Jakarta sudah tidak ada tanah, yang ada jalan, beton, dan trotoar yang lebar-lebar," katanya.

"Anies ini kerjanya sudah enggak becus."

"Mungkin di mata pendukung Anies dia hebat," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Gedung Balai Kota DKI sempat dipenuhi oleh dua kelompok demonstran.

Dua kelompok tersebut merupakan kubu pembela dan pengkritik Anies.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/1/2020), Dewi Tanjung turut menghadiri kegiatan tersebut.

Ia mengatakan Anies tidak memberikan kerja yang nyata sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Bayangkan, dari awal Anies bekerja, satu pun tidak ada program yang tepat sasaran kepada masyarakat, hanya kerjanya ngeles menguntai kata," ujar Dewi, Selasa (14/1/2020).

"Banyak yang bertanya, apa mungkin seorang gubernur turun? Presiden saja bisa turun, apalagi gubernur. Soeharto siapa yang menurunkan?" lanjutnya.

 Bukan karena Ahok, Rocky Gerung Ungkap Alasan Anies Baswedan Terus Dituntut Mundur

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-5.12:

(TribunWow.com/Anung Malik)
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Anies BaswedanFahira IdrisBanjir di Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved