Breaking News:

Viral Keraton Agung Sejagat

Dari Raja ke Penjara, Ini Penampakan Pimpinan Keraton Agung Sejagat Berbaju Tahanan, Ratu Menangis

Begini raut ekspresi raja dan ratu Keraton Agung Sejagat sesudah dan sebelum ditetapkan sebagai tersangka penipuan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
kolase (IST/Twitter via ReqNews) dan (HO/Tribunnews)
Raut ekspresi raja dan ratu Kerajaan Keraton Agung Sejagat sesudah dan sebelum ditetapkan sebagai tersangka penipuan 

TRIBUNWOW.COM - Totok Santosa alias Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat (42) dan Fanni Aminadia alias Kanjeng Ratu Dyah Gitarja (41) kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Jateng.

Kedua pasangan tersebut sebelumnya mengaku sebagai raja dan ratu sebuah kerajaan yang bernama Keraton Agung Sejagat (KAS) di Purworejo.

Dilansir TribunWow.com dari TribunJateng.com, Kamis (16/1/2020), ekspresi gagah dan anggun tak lagi tampak dari raja dan ratu Kerajaan KAS.

Pengakuan Totok Santosa Raja Keraton Agung Sejagat, Sebut Tugas Permaisuri Merancang Pernak-pernik

Setelah mengenakan baju tahanan dan tangan diikat, kedua penguasa yang mengaku keturunan tahta dari kerajaan Majapahit itu kini tertunduk lesu.

Sang raja, Totok Santoso hanya bisa tertunduk malu.

Sangat berbeda ketika ia masih menjadi raja Kerajaan KAS yang memiliki raut wajah percaya diri dan berani.

Berbeda dengan raja Totok hanya menunduk, ratu Kerjaan KAS tampak menangis menggunakan baju tahanan.

Tak lagi terlihat raut wajahnya yang tenang dan anggung semasa masih menjadi ratu Kerajaan KAS.

Kini keduanya tak bisa lagi tersenyum dan bertingkah gagah layaknya raja dan ratu, seperti dalam beberapa foto yang beredar sebelumnya.

Totok dan Fanni sempat cekcok satu sama lain saat berada di Mapolda Jateng.

Namun belum diketahui penyebab cekcoknya raja dan ratu tersebut.

Ketika diekspose di Mapolda Jateng, keduanya hanya bisa menunduk di hadapan wartawan.

Raja dan ratu Kerajaan Keraton Agung Sejagat seusai ditetapkan sebagai tersangka penipuan
Raja dan ratu Kerajaan Keraton Agung Sejagat seusai ditetapkan sebagai tersangka penipuan (HO/Tribunnews)

Sebelumnya diberitakan, keduanya diamankan kepolisian pada Selasa (14/1/2020) petang.

Penguasa dari kerajaan yang terletak di Desa Pogung Juru tengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo itu diamankan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

Dikutip dari Tribunnews.com, Senin (14/1/2020), Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar Fitriana Sutisna menjelaskan raja dan ratu tersebut ditangkap karena diduga menyebarkan berita bohong.

"Dugaan sementara pelaku melakukan perbuatan melanggar pasal 14 UU RI No.1 th 1946 tentang peraturan hukum pidana terkait penipuan," jelas Iskandar.

Sosok Ratu Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia, Dewan Pendiri Ormas hingga Sutradara

Penampakan Kerajaan Keraton Agung Sejagat

Sempat menghebohkan masyarakat, kini pemimpin Keraton Agung Sejagat di Purowerjo dibekuk pihak Polres Purworejo.

Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa dan istrinya Dyah Gitaraja yang juga menjadi Ratu di kerajaan tersebut, telah ditangkap oleh polisi pada Selasa (14/1/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (14/1/2020), Totok Santosa mengklaim dirinya sebagai pemimpin Keraton Agung Sejagat (KAS) yang juga disebut sebagai World Empire.

 Kronologi Penangkapan Pemimpin Keraton Agung Sejagat, Polisi Terjunkan Intelijen untuk Gali Motif

Kerajaan tersebut terletak di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Awalnya, kemunculan kerajaan ini adalah untuk menyambut kembalinya Sri Maharatu (Maharaja) Jawa kembali ke Jawa.

Sebelum mendirikan kerajaan tersebut, pada tahun 2016, Totok pernah memimpin sebuah organisasi bernama Jogjakarta Development Economic Committe (DEC).

Sebuah organisasi yang bergerak di bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan.

Berikut adalah beberapa penampakan Kerajaan Agung Sejagat bentukan Totok.

1. Batu Prasasti Raksasa

Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (14/1/2020), pada bangunan KAS ditemukan sebuah prasasti batu berukuran besar dengan tinggi kurang lebih tinggi 1,5 meter.

Prasasti tersebut dibuat oleh pria bernama Empu Wijoyo Guno.

Ada sebuah tulisan yang diukir dipermukaan batu tersebut.

Batu prasasti di Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) atau Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Senin (13/1/2020).
Batu prasasti di Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) atau Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Senin (13/1/2020). (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)

Sang pembuat ukiran, Empu Wijoyo mengatakan ukiran tersebut memiliki makna tersendiri.

"Tulisan Jawa itu artinya adalah Bumi Mataram Keraton Agung Sejagat," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).

Empu Wijoyo menjelaskan Mataram adalah 'Mata Rantai Manusia'.

"Maknanya alam jagad bumi ini adalah mata rantai manusia yang bisa ditanami apapun," jelasnya.

"Intinya segala macam hasil bumi adalah mata rantai manusia atau Mataram," imbuh Empu Wijoyo.

Selain tulisan, juga terdapat gambar cakra yang berisi 9 dewa.

Kemudian ada gambar Trisula yang memiliki makna keilmuan.

Pada batu tersebut juga nampak sebuah gambar telapak kaki.

"Telapak kaki ini artinya adalah jejak atau petilasan. Kaki itu adalah tetenger kaisar," jelas Empu Wijoyo.

Kemudian selain hal tersebut, pada ukiran batu itu juga terdapat tulisan jawa, logo ukiran simbol siang atau malam, hitam atau putih, dan perlambang kehidupan.

Lalu ada juga simbol dua macan, logo kerajaan Majapahit, dan gambar baruna naga di bagian bawah batu.

 VIDEO Detik-detik Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santosa Ditangkap Polisi, Diduga Lakukan Penipuan

2. Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat

Pimpinan tertinggi Keraton Agung Sejagat, yakni Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa dan Ratu Dyah Gitaraja yang memiliki nama asli Fanni Aminadia telah diamankan oleh pihak berwajib.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/1/2020), kedua pasangan suami istri tersebut ditangkap atas dugaan penipuan kepada masyarakat dan terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.

"Dugaan sementara pelaku melakukan perbuatan melanggar Pasal 14 Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana terkait penipuan," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar Fitriana Sutisna, Selasa (14/1/2020).

Totok Santoso Hadiningrat alias Sinuhun sebagai Raja Keraton Agung Sejagat, dan Dyah Gitarja sebagai Kanjeng Ratu.
Totok Santoso Hadiningrat alias Sinuhun sebagai Raja Keraton Agung Sejagat, dan Dyah Gitarja sebagai Kanjeng Ratu. (IST/Twitter via ReqNews)

Selain itu, polisi menyita sejumlah dokumen berisi perekrutan anggota Keraton Agung Sejagat.

Berdasarkan informasi, sejumlah 450 orang telah direkrut oleh Keraton Agung Sejagat.

Polisi juga melakukan penggeledahan di lokasi kegiatan setelah Totok dan Fanni ditangkap.

Diketahui penggeledahan dilakukan pada Selasa (14/1/2020) pukul 17.00 WIB sampai malam hari.

3. Singgasana Kerajaan

Pada bagian dalam bangunan yang disebut sebagai Keraton Agung Sejagat nampak banyak ornamen memenuhi ruangan tersebut.

Warna ruangan yang didominasi oleh warna merah dan emas, dipenuhi berbagai motif dan simbol Keraton Agung Sejagat.

Beberapa pengikut juga mendampingi raja dan ratu yang berada di singgasananya.

Sedangkan sisa pengikutnya berada di depan singgasana raja dan ratu.

Ruang Kerajaan Keraton Agung Sejagat
Ruang Kerajaan Keraton Agung Sejagat (YouTube KOMPASTV)

Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (14/1/2020), Pemkab Purworejo akan menutup lokasi berdirinya Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

Asisten 3 Setda Bidang Administrasi dan Kesra Setda Purworejo, Pram Prasetyo Achmad mengatakan pemda akan meminta kegiatan di keraton dihentikan.

"Pemerintah daerah dan bupati akan meminta agar kegiatan di Pogung Jurutengah terkait kegiatan yang kemarin dijelaskan, yaitu Keraton Agung Sejagat, untuk dihentikan sampai dengan nanti seluruh hal yang terkait dengan kegiatan itu dipenuhi," kata Pram Prasetyo Achmad.

Menurut Pram, ada sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi apabila hendak melakukan kegiatan tertentu.

"Jadi seandainya kegiatan itu terkait dengan budaya, maka aspek itu juga harus dipenuhi. Kalau itu kegiatan terkait dengan kelembagaan, keormasan, maka ketentuannya harus terpenuhi," tegas Pram.

Keraton Agung Sejagat mengklaim akan menguasai dunia, ditayangkan KompasTV, Selasa (14/1/2020).
Keraton Agung Sejagat mengklaim akan menguasai dunia, ditayangkan KompasTV, Selasa (14/1/2020). (Capture Youtube KompasTV)

Ia menegaskan pemda akan menghentikan segala kegiatan yang terkait dengan Keraton Agung Sejagat.

"Namun yang jelas, karena ini sudah menimbulkan dampak, baik keresahan dan kerawanan, maka sekali lagi bupati akan memerintahkan kegiatan terkait Keraton Agung Sejagat itu dihentikan," katanya.

 Kata Budayawan Ridwan Saidi soal Viral Keraton Agung Sejagat, Sebut Ada Penyimpangan Sejarah

4. Pengikut Kerajaan Keraton Agung Sejagat

Sebagai kerajaan yang tak jelas asal usulnya, Kerajaan Keraton Agung Sejagat nampak memiliki pengikut yang cukup banyak.

Pada video-video yang beredar ada beberapa orang yang mengerumuni bangunan Kerajaan Keraton Agung Sejagat menggunakan seragam yang sama.

Seragam tersebut didominasi warna hitam dan emas.

Pengikut Kerajaan Keraton Agung Sejagat
Pengikut Kerajaan Keraton Agung Sejagat (YouTube KOMPASTV)

Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (14/1/2020), Puji yang mengaku sebagai penggawa kerajaan menyebutkan sudah bergabung sejak 2015.

Ia menerangkan awalnya bergabung karena ajakan dari Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat selaku pemimpin kerajaan.

Menurut Puji, Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat adalah keturunan tran Eyang Hanyokrokusumo.

Puji bertugas sebagai penyambut tamu di pintu gerbang keraton yang mencatat daftar hadir pengunjung.

"Nenek moyang saya menceritakan jika, akan ada istilahnya 'pasar ilang kumandange' dan percaya akan kedatangan Kaisar Sinuhun yang merupakan titisan keturunan eyang Majapahit," kata Puji, Selasa (14/1/2020).

Pengikut Kerajaan Keraton Agung Sejagat Mengerumuni Bangunan Keraton
Pengikut Kerajaan Keraton Agung Sejagat Mengerumuni Bangunan Keraton (YouTube KOMPASTV)

Ia menerangkan anggota kerajaan berasal dari berbagai daerah, seperti Purbalingga, Wonosobo, maupun asli Purworejo.

Anggota kerajaan juga percaya daerah Pogung yang dijadikan pusat kerajaan pernah dilewati kereta kencana keraton pada zaman dahulu.

Mengenai kegiatan awal yang berbentuk DEC, Puji menjelaskan komunitas tersebut merupakan bagian dari kerajaan.

"DEC itu bagian dari keraton tujuannya adalah untuk mensejahterakan keluarga, utamanya adalah sandang pangan papan," kata Puji.

 Polda Jateng Selidiki Keraton Agung Sejagat, Periksa Aspek Legalitas sampai Kesejarahan

(TribunWow.com/Anung Malik/Brigitta Winasis)
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Totok Santosa HadiningratKeraton Agung SejagatPurworejo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved