Breaking News:

Liga 1

Persebaya Terancam Jadi Tim Musafir Musim 2020, Kukuh Ismoyo Ungkap Peluang Menang Tanpa Bonek

Menghadapi padatnya kompetisi lokal dan internasional (ASEAN dan ASIA), Persebaya yang tampil membawa nama Surabaya dihadapkan dengan masalah homebase

Editor: Lailatun Niqmah
Instagram Persebaya Surabaya
Pemain muda Persebaya Surabaya, Osvaldo Haay, latihan perdana bersama pemain asing Mahmoud Eid di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/01/2020) sore. 

TRIBUNWOW.COM - Persebaya Surabaya terancam menjadi tim musafir pada musim 2020

Manajemen Persebaya ingin segera bisa berdialog langsung dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Di samping itu, masalah tersebut juga mendapat komentar dari salah satu pengamat Persebaya, Kukuh Ismoyo.

Ferry Paulus Buka Suara soal Pemain Buruan Persija Jakarta, Osvaldo Haay Termasuk

Diketahui, Persebaya Surabaya dipastikan tampil di empat kompetisi, yakni Piala Presiden, Piala Indonesia, kompetisi Liga 1 dan ASEAN Club Championship 2020.

Tim berjuluk Bajul Ijo juga punya berpeluang tampil di Piala AFC 2020 (jika Bali United lolos ke babak utama Champions Asia 2020, red).

Menghadapi padatnya kompetisi lokal dan internasional (ASEAN dan ASIA), Persebaya yang tampil membawa nama Surabaya dihadapkan dengan masalah home base.

Persebaya bisa jadi tim musafir alias tak bisa main di Surabaya selama 2020.

Hal ini seiring dengan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya direnovasi menyambut gelaran Piala Dunia U-20 pada 2021.

Karena direnovasi, Persebaya hampir dipastikan kesulitan dan belum mendapat lampu hijau dari Pemkot Surabaya.

Manajemen Persebaya ingin segera bisa berdialog langsung dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

“Kami berharap bisa ketemu Ibu wali kota agar penjadwalan dan segala macam bisa kami fix-kan."

"Kami juga bisa menjelaskan langsung opsi-opsi dari Persebaya seperti apa,” terang Nanang Prianto, Media Officer Persebaya pada Surya, Senin (13/1/2020).

Opsi-opsi yang dimaksud, kemungkinan Persebaya bisa tetap bermain di dua stadion tersebut, meskipun tidak secara penuh selama satu musim.

Nanang yakin, dalam masa renovasi satu tahun penuh, tidak mungkin stadion tidak bisa digunakan sepanjang tahun.

Sebab dalam masa renovasi juga ada renovasi tergolong berat dan ringan. Saat masa renovasi ringan sangat mungkin masih tetap bisa digunakan.

Harapannya, dengan duduk bersama dengan Ibu Wali Kota, pihaknya menerima penjelasakan detail proses renovasi stadion, sehingga Persebaya juga menyiapkan opsi-opsi penggunaan stadion.

“Kami tahu GBT dan 10 November direnovasi untuk gelaran Piala Dunia, tapi pastikan tidak full dalam setahun tidak bisa dipakai sama sekali,” kata Nanang.

“Artinya juga sangat terbuka untuk diskusi, misal GBT yang tidak bisa dipakai bulan Mei dan Juni, jadi pada bulan itu kami bisa gunakan Tambaksari, begitu sebaliknya,” tegas Nanang.

Dengan skema tersebut, peluang Persebaya tetap bermain di Surabaya dan lebih dekat dengan Bonek, sangat besar.

Termasuk juga kendala-kendala teknis jika harus menggelar laga di Stadion Tambaksari. Nanang memastikan, manajemen siap merekayasa dan mencarikan jalan keluar.

“Misal permasalahan parkir di Tambaksari, itu masalah teknis, bisa kami atur. Misalnya, nanti kami carikan titik parkir di tempat lain dan segala macam,” kata Nanang.

Terlebih, dijelaskan Nanang, dalam sejarah, Persebaya sebagai pengguna tetap menjaga setiap stadion yang digunakan.

Begitu juga saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kerusuhan usai menghadapi PSS Sleman di Stadion GBT tahun lalu.

“Persebaya dalam sejarah pasti akan menjaga dan merawat stadion, ketika ada kerusakan dan segala macam, kami pasti mengganti, gak pernah saat rusak kami tinggalkan,” ucapnya.

Nanang juga memastikan bahwa Persebaya pasti terus berusaha untuk lebih baik dari sebelumnya dari segala hal.

“Baik dari sisi tim dan suporter dan segala macam,” kata Nanang.

Untuk mencapai itu, Nanang sampaikan bahwa pihaknya sudah lebih intens lagi komunikasi dengan Bonek.

Harapannya, bisa sama-sama menjaga nama Persebaya dan Surabaya, sehingga Persebaya tidak kesulitan bisa menjalani laga di Surabaya.

“Kami sudah komunikasi lebin intens dengan temen-temen Bonek. Pak pres (Azrul Ananda) juga selama ini bertemu dengan temen-temen Bonek, meningkatkan Intensitas komunikasi,” pungkas Nanang.

Harapan agar tetap bisa bermain di Surabaya juga datang dari pelatih Persebaya, Aji Santoso.

Apalagi, musim ini Persebaya akan melakoni laga internasional.

“Apalagi kalau kami bermain dengan tim-tim mancanegara, kan juga merupakan salah satu promosi juga buat kota Surabaya,” terang Aji Santoso.

Bukan hanya akan menghidupkan ekonomi lokal, dengan banyaknya pemain mancanegara yang hadir di Surabaya akan mengenalkan keindahan, keelokan dan potensi besar Kota Surabaya.

“Akan lebih baik kami main di Surabaya. Akan sangat positif dampaknya untuk Surabaya,” terang Aji Santoso.

Kabid Sarana Prasarana Dispora Surabaya, Edi Santoso mengatakan dirinya belum tahu dengan surat dari Persebaya.

"Saya tidak tahu mas, suratnya (Persebaya) di mana? Dikirim ke siapa?, saya ndak tahu" ucap Edi dikonfirmasi Surya, Senin (13/1/2020) kemarin.

Disinggung tentang peluang Persebaya bermain di GBT atau Gelora 10 Nopember, Edi Santoso tidak ingin berandai-andai untuk pertanyaan tersebut.

"Saya ndak mau berandai-andai mas, saya ndak tahu," aku Edi Santoso.

Komentar Pemerhati Bola Kukuh Ismoyo

Terancamnya Persebaya menjadi tim musafir pada musim 2020 ini diyakini tidak akan mempengaruhi prestasi tim Bajul Ijo.

Salah satu pengamat Persebaya, Kukuh Ismoyo menilai itu tidak menjadi masalah berarti bagi tim yang lahir pada 1927 ini.

Menurut Kukuh, ini berkaca dari sembilan laga terakhir di Liga 2019 silam, di mana lima laga di antaranya merupakan laga kandang.

Persebaya bermain tanpa dukungan langsung Bonek baik laga kandang maupun tandang akibat sanksi dari Komdis PSSI.

Namun, di bawah racikan Aji Santoso, Persebaya tetap meraih hasil positif. Tujuh laga berhasil dimenangkan, dua laga lainnya berakhir imbang.

“Saya kira coach Aji dan tim sudah teruji dengan baik di sembilan pertandingan akhir liga 1 kemarin. Besar kemungkinannya Persebaya masih mampu bermain baik walau tanpa dukungan maksimal dari Bonek (jika melakoni partai home di kota lain),” tutur Kukuh.

Satu catatan penting yang dinilai Kukuh harus segera dibenahi adalah melengkapi komposisi pemain.

Terutama posisi-posisi yang ditinggalkan pemain sebelumnya. Setidaknya, tiga posisi, bek kiri dan kanan, juga penjaga gawang.

Dari 22 pemain yang sudah resmi diperkenalkan. Bek kiri masih belum terisi, bek kanan sudah diisi dua pemain, dengan catatan satu diantaranya merupakan pemain muda (Koko Ari Araya).

Sementara, penjaga gawang baru ada Ernando Ari, pemain muda yang dipromosikan dari Persebaya U-20.

Dari 22 pemain yang sudah diresmikan, tujuh di antaranya merupakan pemain muda dengan usia maksimal 20 tahun.

“Persebaya harus memikirkan untuk segera mengisi slot-slot masih kosong. Bermain dengan pelapis anak-anak muda usia U-20 di kompetisi yang berat, tentu bukan hal yang elok. Apalagi Persebaya musim ini menargetkan juara,” ucap pria asal Surabaya itu.

Kukuh tetap menaruh harapan besar, Persebaya bisa bermain di Surabaya. Dengan dukungan maksimal Bonek, ia yakin penggawa Bajul Ijo akan lebih termotivasi menjalani laga.

Ia berharap Pemkot Surabaya dan pihak Persebaya duduk bersama, mencari solusi terbaik.

Kukuh mencotohnkan kasus sama yang juga dialami Bali United.

Dengan direnovasinya stadion utama, Kapten I Wayan Dipta menyambut Piala Dunia U-20 2021 mendatang, pemerintah setempat mempersilahkan Bali United menggunakan stadion lain di Bali, Stadion Ngurah Rai.

“Kami tentu berharap Pemkot Surabaya mau untuk melonggarkan sedikit ketegangan dengan Persebaya."

"Mencontoh Bali united yang diizinkan pemerintah daerah mereka menggunakan stadion lain, tentu patut dijadikan acuan,” harap Kukuh.

Kukuh menegaskan, Persebaya membawa nama Surabaya, kurang elok jika harus menjalani laga sepanjang kompetisi 2020 di luar Surabaya. Apalagi, saat melakoni laga internasional, yakni ASEAN Club Championship 2020.

“Walau bagaimana pun, Persebaya membawa nama Surabaya,” pungkas Kukuh.

 (Surya/Putra Dewangga Candra Seta)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul FAKTA BARU Persebaya Surabaya, Bajul Ijo Bisa Jadi Tim Musafir Selama 2020 & Komentar Kukuh Ismoyo

Sumber: Surya
Tags:
Persebaya SurabayaStadion Gelora Bung TomoTambaksariLiga 1 2020
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved