Breaking News:

Iran Vs Amerika Serikat

Pengamat Jelaskan Alasan Warga Iran Protes Tuntut Pimpinannya Mundur: Masalah Dusta

Warga Iran melakukan demo diduga karena tidak bisa memaafkan kebohongan pemerintahnya soal penyebab jatuhnya pesawat Ukraina yang menewaskan 176 jiwa

Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube metrotvnews
Warga Iran melakukan demo diduga karena tidak bisa memaafkan kebohongan pemerintahnya soal penyebab jatuhnya pesawat Ukraina yang menewaskan 176 jiwa 

TRIBUNWOW.COM - Pasca pengakuan pemerintah Iran soal kesalahannya menembak jatuh pesawat komersil Ukraina, warga Iran merespons hal tersebut dengan protes keras menuntut pimpinan tertinggi mereka Ayatollah Ali Khamenei untuk mundur dari posisinya.

Pengamat Timur Tengah Anan Nurdin mengatakan hal tersebut terjadi karena warga Iran tidak terima telah ditipu pemerintah soal penyebab jatuhnya pesawat milik Ukraina tersebut.

Terlebih mayoritas penumpang pesawat tersebut merupakan warga negara Iran.

Kecam Sanksi AS, Juru Bicara Menlu Iran: Amerika akan Mengakui Kekalahannya

Dikutip TribunWow.com, Anan menjelaskan sebelum pemerintah Iran mengakui kebohongannya, warga Iran sempat bersatu mengutuk Amerika Serikat (AS) atas terbunuhnya Jenderal Qassem Soleimani.

Ia mengatakan dukungan tersebut kemudian berubah setelah pihak pemerintah mengumumkan penyebab sebenarnya kecelakaan pesawat Ukraina yang menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 176 jiwa.

"Isunya menjadi berubah 180 derajat, sebelumnya ketika terbunuhnya Jenderal Qassem Soleimani ini mempersatukan antara penguasa dan rakyat Iran," kata Anan di acara 'PRIMETIME NEWS' metrotvnews, Senin (13/1/2020).

"Mereka berbondong-bondong bersama-sama, ada satu bahasa bunuhlah Amerika, usir Amerika, dan sebagainya."

"Tetapi setelah jatuhnya pesawat Ukraina, dan justru di dalamnya ada juga 80an warga negara Iran, ini mengakibatkan demo besar-besaran," tambahnya.

Anan mengatakan hal yang memicu kemarahan massa pendemo di Iran adalah tindakan pemerintah yang berdusta dan sempat menutup-nutupi penyebab jatuhnya pesawat Ukraina.

"Mereka para demonstran mengatakan yang berdusta bukan lagi Amerika, tapi kalian sebagai penguasa juga sudah berdusta," ujarnya.

"Ada hal yang sangat memalukan warga negara Iran, yaitu masalah dusta, masalah kebohongan," imbuh Anan.

Soal kasus salah tembak pesawat komersil, Anan menjelaskan kasus serupa juga pernah terjadi.

Ia menconothkan kasus di mana pesawat sipil Iran ditembak jatuh oleh AS.

Kala itu AS segera mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas kelalaiannya tersebut.

"Sebetulnya kasus penembakan pesawat sipil pernah terjadi pada tahun 1988 yang dilakukan oleh Amerika kepada pesawat Iran," terang Anan.

"Tapi pada waktu itu Amerika langsung mengakui deklarasi bahwa ini kesalahan yang sangat kami sesali," lanjutnya.

Anan kembali menekankan kebohongan yang dilakukan oleh pemerintah Iran tidak dapat diterima oleh warga Iran.

"Ini berbeda dengan Iran," jelasnya.

"Baru setelah tiga hari."

"Rakyat Iran merasakan jeda waktu tiga hari ini sudah semacam ada manipulasi berita di hadapan masyarakat internasional," tandasnya.

Didukung Trump, Demonstran di Iran Kutuk Kebohongan tentang Pesawat Ukraina yang Ternyata Dirudal

Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:

 

Warga Iran Tuntut Pemimpin Mundur

 Pengakuan Iran menembak jatuh pesawat komersil Ukraina menuai protes dari seluruh pihak dari berbagai belahan dunia.

Tragedi tersebut menewaskan seluruh penumpang pesawat yang berjumlah 176 jiwa.

Dikutip TribunWow.com dari aljazeera.com, Minggu (12/1/2020), pengakuan tersebut memicu rekasi keras dari warga Iran.

 Soal Pengakuan Iran Tak Sengaja Tembak Pesawat Ukraina, Mantan Kabais Beri Pujian: Gentleman

 

 

 Pakar Hukum Analisa Motif Iran Salah Tembak Pesawat Ukraina: Mereka Sangat Khawatir

Sekelompok warga Iran turun ke jalan memprotes pimpinan Iran, Ayatollah Ali Khameini dan beberapa petinggi pemerintah Iran lainnya untuk turun dari kekuasaannya.

"Mundur-mundur, Khameini," ucap sekelompok orang yang sedang melakukan protes di Ibu Kota Iran, Teheran.

Mereka menuntut pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut agar turun dari jabatan mereka.

Publik juga marah karena pemerintah Iran sempat menutupi penyebab jatuhnya pesawat sebagai kesalahan teknis mesin.

Dikutip dari akun twitter jurnalis nytimes, Farnaz Fassihi, @farnazfassihi, Sabtu (11/1/2020), protes tersebut berawal dari sekumpulan masyarakat yang sedang berduka atas tragedi jatuhnya pesawat Ukraina.

Kelompok tersebut kemudian mulai memprotes agar pemimpin mereka turun.

Pada cuitannya, akun @farnazfassihi juga menuliskan bahwa kelompok yang melakukan protes tersebut meneriakkan, "Kematian bagi penipu,".

Protes muncul di Teheran, Iran setelah pengakuan Iran tak sengaja tembak jatuh pesawat Ukraina yang menewaskan 176 jiwa
Protes muncul di Teheran, Iran setelah pengakuan Iran tak sengaja tembak jatuh pesawat Ukraina yang menewaskan 176 jiwa (twitter/@farnazfassihi)

 

 Sandiaga Uno Sebut Indonesia Harus Unjuk Gigi dalam Konflik Iran-AS: Kita Perlihatkan Kedudukan Kita

Berikut adalah cuitan lengkap dari akun @farnazfassihi, Sabtu (11/1/2020).

"BREAKING:
Public mourning gatherings turn into protests in #Iran. Angry crowds chanting, "Death to the liars."
#IranPlaneCrash #UkrainePlaneCrash"

Pada cuitannya yang lain, nampak terjadi bentrok antara aparat keamanan Iran dan kelompok massa yang melakukan protes.

Nampak aparat keamanan menembakkan gas air mata ke kerumunan massa.

Suasana menegangkan menyelimuti aksi protes tersebut, terdengar teriakan dan sorakan di mana-mana.

Lalu berikut adalah cuitannya yang diunggah pada, Minggu (12/1/2020).

"#IranProtests
Clashes & firing tear gas at grieving protestors in Tehran. Shoot your people in the sky, shoot your people in the street. #Iran
#UkranianPlaneCrash"

Iran Akui Tembak Jatuh Pesawat Ukraina

Dikutip dari Tribunnews,com, Sabtu (11/1/2020), Iran mengakui karena suatu kesalahan, pasukan militernya menembak jatuh pesawat Ukraina di Tehran, Iran, pada Rabu (8/1/2020) lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh staf umum angkatan bersenjata Iran kepada Press TV, Jumat (10/01/2020), 23.00 waktu setempat.

Ia berdalih kesalahan tersebut terjadi karena kesalahan manusia atau human error.

Pernyataan militer melalui media pemerintah Iran mengatakan, pesawat Boeing bertipe 737-800 NG tersebut dikira pesawat milik musuh.

Lantaran pesawat milik maskapai Internasional Ukraina tersebut mengarah ke pusat militer Garda Revolusi.

Suasana Iran yang sedang tegang dengan Amerika Serikat menyebabkan prajurit di bawah salah melepaskan tembakan.

Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif turut menuliskan ucapan duka melalui akun twitter miliknya, @JZarif, Sabtu (11/1/2020).

 Tanggapi Protes Irak, Iran Sebut Tetap Menghormati Kedaulatan Irak

 

Permintaan Maaf Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif via Twitter
Permintaan Maaf Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif via Twitter (twitter/@JZarif)

“Hari yang menyedihkan. Kesimpulan awal penyelidikan internal oleh Angkatan Bersenjata: Kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh tindakan AS menyebabkan bencana.

Kami mengucapkan penyesalan, permintaan maaf, dan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada warga kami, keluarga korban, dan negara-negara yang terkena dampak lainnya."

Korban Jatuhnya Pesawat Ukraina

Dikutip dari time.com, Rabu (8/1/2020), Menteri Luar Negeri Vadim Prystaiko memaparkan data penumpang yang jadi korban dalam insiden tersebut.

  • 82 warga Iran
  • 63 warga Kanada
  • 11 warga Ukraina ( dua penumpan dan sembilan kru pesawat)
  • 10 warga Swedia
  • 4 warga Afghanistan
  • 3 warga Jerman
  • 3 warga Inggris

(TribunWow.com/Anung Malik)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Iran Vs Amerika SerikatIranAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved