Terkini Nasional
Sebut Rekonsiliasi Gagal, Rocky Gerung Ungkit Prabowo di Kabinet Jokowi: Kan Jagoan Sudah ke Situ
Pengamat Politik Rocky Gerung mengungkit keberadaan Prabowo Subianto di dalam kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung mengungkit keberadaan Prabowo Subianto di dalam kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menganggap ada atau tidaknya Prabowo Subianto di dalam kabinet tak memberikan pengaruh besar.
Rocky Gerung menilai, di pemeritahan Jokowi periode kedua ini justru publik semakin terpecah.
Hal itu disampaikan Rocky Gerung melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (11/1/2020).
• Sebut Kubu Jokowi Sengaja Serang Anies Baswedan, Rocky Gerung: Supaya Kepleset secara Politik
• Anies Baswedan Dihujat akibat Banjir Jakarta, Rocky Gerung Sebut Upaya Balas Dendam Pihak Istana
Mulanya, Rocky terang-terangan menyebut rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo gagal.
Bahkan, ia menyebut rekonsiliasi tersebut seperti tak pernah terjadi antara kedua calon presiden Pemilu 2019 itu.
"Seolah-olah kalau Prabowo masuk maka yang disebut Pak Jokowi rekonsiliasi terjadi, enggak," kata Rocky.
"Justru hari ini ditunjukkan bahwa memang tidak ada rekonsiliasi."
Bahkan, kegagalan rekonsiliasi itu menurut Rocky disebabkan oleh tindakan kubu istana.
"Dan yang memulai adalah kubu istana," ujarnya.
Menurutnya, Jokowi tak pernah menegur kubu istana meskipun pihaknya telah berbuat 'rusuh'.
"Dan presiden enggak ada teguran atau semacam imbauan terhadap pengikut," kata Rocky.
"Kan itu masih masuk koalisi kekuasaan kan, para buzzer masih sama wataknya tuh, partai politik pendukung juga masih sama wataknya."

• Rocky Gerung Prediksikan Anies Baswedan Bakal Maju di Pilpres 2024, Singgung Persaingan Kubu Jokowi
Lantas, Rocky kembali menegaskan bahwa rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo gagal.
"Jadi gagal sebetulnya tema rekonsiliasi itu," tuturnya.
"Kan masyarakat sipil sekarang menganggap bahwa ada hal yang salah di dalam manajemen politik kita itu."
Menurut Rocky, setelah rekonsiliasi, Jokowi justru gagal menciptakan kedamaian di negeri ini.
"Yaitu setelah rekonsiliasi tidak ada semacam briefing dari presiden untuk menghasilkan keakraban ulang," ujarnya.
"Dulu saya berpikir setelah rekonsiliasi paling tidak presiden sebulan sekali ada public address untuk mengingatkan ulang tentang kehidupan berbangsa."
Namun, apa yang terjadi seusai rekonsiliasi justru bertentangan dengan harapan publik.
Jokowi disebutnya enggan menerima setiap kritikan.
"Tapi yang terjadi justru presiden bereaksi terhadap kritikan," ucapnya.
"Jadi itu soalnya sehingga orang merasa 'Gile lu'."
Termasuk soal masuknya Prabowo Subianto dalam kabinet.
Rocky menilai tak ada perbaikan berati yang ditimbulkan.
"Gampangnya itu kan jagoan udah kita kasih ke situ, Prabowo misalnya, emak-emak berpikir begitu," ujarnya.
"Loh kenapa kita masih di-bully? Justru oleh buzzer-nya istana itu."
"Itu sebabnya karena presiden enggak bisa kasih semacam public address maka menterinya juga menganggap 'Oh kalau begitu ini masih suasana kampanye'," sambungnya.
• Sebut Kubu Jokowi Sengaja Serang Anies Baswedan, Rocky Gerung: Supaya Kepleset secara Politik
Simak video berikut ini menit 4.05:
Jokowi Ingin Salahkan Anies Baswedan
Sebelumnya, Rocky Gerung mengungkap sejumlah sinyal adanya persaingan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung bahkan menganggap Jokowi seolah ingin menyalahkan Anies Baswedan atas bencana banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya.
Hal itu disampaikan Rocky Gerung melalui tayangan YouTube Resonansi TV, Jumat (10/1/2020).
Rocky Gerung menilai, ada sejumlah masalah yang bakal dihadapi pemerintahan Jokowi di periode kedua ini.
"Kita bisa lihat antara crossfire antar potensi negara gagal membayar kewajiban luar negeri, utang terutama, dan tuntutan publik yang semakin lama semakin tinggi soal kesejahteraan," ujar Rocky.
"Itu dua hal yang secara sosiologis akan jadi potensi untuk menghitung daya ledak sosial di semester pertama."
• Rocky Gerung Pesimis Jokowi Mampu Selesaikan Konflik Natuna, Singgung Nama Prabowo Subianto
Bahkan, menurut Rocky akan muncul masalah yang justru didatangkan oleh kubu Jokowi.
"Soal lain masih berlanjut soal politik identitas dan terutama saya perhatikan justru saya perhatikan datang dari istana atau dari bekas pendukung Jokowi," ucapnya.
"Jadi sesuatu sudah teduh sebagai isu, sebut saja isu premordial, kini diungkapkan lagi."
Lantas, Rocky pun menyinggung soal bencana banjir di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Rocky, berbagai sorotan tokoh politik soal banjir Jakarta menunjukkan adanya anggapan bahwa Anies Baswedan adalah lawan politik yang perlu disingkirkan.
"Karena langsung dihadapkan ini problem Anies enggak bisa," ujar Rocky.
"Anies itu diidentifikasi sebagai lawan politik dari awal kan."
Melanjutkan penjelasannya, Rocky Gerung justru menyinggung Rapat Terbatas (Ratas) presiden bersama sejumlah menteri dan gubernur.
Kala itu, Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta justru tak diundang.
Padalah rapat itu digelar untuk membahas soal banjir yang merendam Jakarta dan sekitarnya.
"Kemudian presiden juga enggak bisa nangkep itu sebagai problem dasar kita yaitu mengakrabkan ulang kehidupan berwarganegara," ucapnya.
"Kemarin misalnya rapat strategis soal banjir, Gubernur DKI enggak diundang itu."
• Sempat Viral Dirinya Tak Boleh Masuk Istana saat Ada Prabowo, Ali Ngabalin: Sisa Pemilu Kemarin
Menurut Rocky, hal itu menunjukkan bahwa adanya persaingan politik yang melibatkan Anies Baswedan.
"Itu kan sinyal bahwa persaingan di bawah dinikmati oleh presiden diem-diem," kata Rocky.
"Presiden terbawa oleh arus itu."
Tak hanya itu, persaingan politik juga ditunjukkan saat Jokowi mendatangi Waduk Pluit, Jakarta Utara.
"Presiden tiba-tiba datang ke Pluit tanpa undang Anies ke situ," ujar Rocky.
"Jadi sinyalnya dia mau nyalahin Anies kan, itu buruk buat bangsa ini."
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)