Terkini Nasional
Rocky Gerung Sebut Istana Takut Umbar Janji hingga Singgung Anies Baswedan sebagai Penantang
Rocky Gerung menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi kandidat kuat yang akan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi kandidat kuat yang akan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menilai berbagai kritikan yang diarahkan ke Anies Baswedan hanyalah upaya untuk menjatuhkan nama sang gubernur.
Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (11/1/2020).
• Sebut Kubu Jokowi Sengaja Serang Anies Baswedan, Rocky Gerung: Supaya Kepleset secara Politik
• Rocky Gerung Pesimis Jokowi Mampu Selesaikan Konflik Natuna, Singgung Nama Prabowo Subianto
Rocky Gerung mulanya terang-terangan menyebut rekonsiliasi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto gagal mencapai tujuan.
Ia menganggap, tak ada dampak berarti yang ditimbulkan setelah rekonsiliasi berlangsung.
"Saya enggak tahu, rapat kabinet, rapat teknis atau rapat untuk mempererat rekonsiliasi enggak jelas apa yang dilakukan," ucap Rocky.
Bahkan menurutnya, apa yang kini terjadi justru membuat rakyat semakin pesimis terhadap pemerintahan Jokowi di periode kedua.
"Secara teknis enggak ada kebijakan yang keluar dan memberikan rakyat rasa percaya diri bahwa akan ada harapan di 2020," kata dia.
Rocky menyimpulkan, kini kubu Jokowi tak lagi berani mengumbar janji-janji manis di hadapan publik.
Sebab, ada ketakutan pemerintah tak mampu mewujudkan janji yang telah dilontarkan.
"Jadi sinyal dari istana itu selalu mendua antara ingin memberi janji baru tapi dia juga khawatir kalau janji baru itu diucapkan dia bakal di-bully lagi karna semester depan janjinya enggak keluar," kata Rocky.
"Lalu orang mulai dengan teori primitif, 'Kalau saya enggak bisa maju Anda juga enggak bisa maju'," imbuhnya.

• Sebut Rekonsiliasi Gagal, Rocky Gerung Ungkit Prabowo di Kabinet Jokowi: Kan Jagoan Sudah ke Situ
Lantas, Rocky pun menyinggung nama Anies Baswedan.
"Karena itu salahkan potensial penantang tadi yaitu Anies Baswedan," ungkap Rocky.
Lebih lanjut, Rocky menyinggung soal pihak yang bisa merubah kondisi pemerintahan.
Ia bahkan mengumpamakan pemerintahan layaknya sebuah piring yang penuh dengan makanan.
"Mestinya piring itu masukin microwave semuanya," ucapnya tersenyum.
"Kan kalau piring itu ada isinya orang masih bisa berupaya untuk 'Oke yang di atas piring kita bagi sama-sama'."
Menurut Rocky, kini tak ada lagi yang bisa dibagi dari kekuasaan.
"Sekarang kan enggak ada lagi yang bisa dibagi kan, seluruh potensi untuk merampok udah enggak mungkin," kata dia.
Termasuk bagi-bagi soal anggaran melalui anggaran pendapatan belanja negara (APBN) hingga dana di BUMN.
"APBN-nya udah enggak bisa dirampok, udah sampai di paling bawah dasarnya," ujar Rocky.
"BUMN mau dirampok juga udah enggak bisa karena udah habis isi uangnya."
"Yang ada tinggal koruptornya siapa itu?," imbuhnya.
Terkait hal itu, Rocky mengimbau Jokowi untuk mengatakan semua resiko buruk yang mungkin dihadapi pemerintahannya.
"Jadi sekali lagi mestinya ada semacam suasana kedaruratan hari ini," ujarnya.
"Kalau kita anggap sebaiknya presiden bilang aja bahwa ada keadaan yang memungkinkan kita bisa berantakan ke depan."
Simak video berikut ini menit 6.07:
Jokowi Ingin Salahkan Anies Baswedan
Sebelumnya, Rocky Gerung mengungkap sejumlah sinyal adanya persaingan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung bahkan menganggap Jokowi seolah ingin menyalahkan Anies Baswedan atas bencana banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya.
Hal itu disampaikan Rocky Gerung melalui tayangan YouTube Resonansi TV, Jumat (10/1/2020).
Rocky Gerung menilai, ada sejumlah masalah yang bakal dihadapi pemerintahan Jokowi di periode kedua ini.
"Kita bisa lihat antara crossfire antar potensi negara gagal membayar kewajiban luar negeri, utang terutama, dan tuntutan publik yang semakin lama semakin tinggi soal kesejahteraan," ujar Rocky.
"Itu dua hal yang secara sosiologis akan jadi potensi untuk menghitung daya ledak sosial di semester pertama."
• Rocky Gerung Prediksikan Anies Baswedan Bakal Maju di Pilpres 2024, Singgung Persaingan Kubu Jokowi
Bahkan, menurut Rocky akan muncul masalah yang justru didatangkan oleh kubu Jokowi.
"Soal lain masih berlanjut soal politik identitas dan terutama saya perhatikan justru saya perhatikan datang dari istana atau dari bekas pendukung Jokowi," ucapnya.
"Jadi sesuatu sudah teduh sebagai isu, sebut saja isu premordial, kini diungkapkan lagi."
Lantas, Rocky pun menyinggung soal bencana banjir di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Rocky, berbagai sorotan tokoh politik soal banjir Jakarta menunjukkan adanya anggapan bahwa Anies Baswedan adalah lawan politik yang perlu disingkirkan.
"Karena langsung dihadapkan ini problem Anies enggak bisa," ujar Rocky.
"Anies itu diidentifikasi sebagai lawan politik dari awal kan."
Melanjutkan penjelasannya, Rocky Gerung justru menyinggung Rapat Terbatas (Ratas) presiden bersama sejumlah menteri dan gubernur.
Kala itu, Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta justru tak diundang.
Padalah rapat itu digelar untuk membahas soal banjir yang merendam Jakarta dan sekitarnya.
"Kemudian presiden juga enggak bisa nangkep itu sebagai problem dasar kita yaitu mengakrabkan ulang kehidupan berwarganegara," ucapnya.
"Kemarin misalnya rapat strategis soal banjir, Gubernur DKI enggak diundang itu."
• Rocky Gerung Pesimis Jokowi Mampu Selesaikan Konflik Natuna, Singgung Nama Prabowo Subianto
Menurut Rocky, hal itu menunjukkan bahwa adanya persaingan politik yang melibatkan Anies Baswedan.
"Itu kan sinyal bahwa persaingan di bawah dinikmati oleh presiden diem-diem," kata Rocky.
"Presiden terbawa oleh arus itu."
Tak hanya itu, persaingan politik juga ditunjukkan saat Jokowi mendatangi Waduk Pluit, Jakarta Utara.
"Presiden tiba-tiba datang ke Pluit tanpa undang Anies ke situ," ujar Rocky.
"Jadi sinyalnya dia mau nyalahin Anies kan, itu buruk buat bangsa ini."
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)