Iran Vs Amerika Serikat
Pakar Hukum Analisa Motif Iran Salah Tembak Pesawat Ukraina: Mereka Sangat Khawatir
Pakar Hukum Internasional menduga motif Iran menembak pesawat Ukraina dikarenakan kekurangan informasi dan tegangnya hubungan Iran dan AS
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Internasional Profesor Hikmahanto Juwana menganalisa mengapa Iran bisa salah menembak jatuh pesawat komersil milik Ukraina pada Rabu (8/1/2020).
Juwana menduga apa yang dilakukan oleh Iran didasari rasa tegang dan was-was akan serangan balik Amerika Serikat (AS).
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (11/1/2020), mulanya Juwana membenarkan apa yang disampaikan oleh pemerintah Iran.
• Sandiaga Uno Sebut Indonesia Harus Unjuk Gigi dalam Konflik Iran-AS: Kita Perlihatkan Kedudukan Kita
Juwana setuju jika apa yang dilakukan oleh Iran merupakan murni kesalahan manusia.
"Mungkin apa yang disampaikan pemerintah Iran benar, karena ini merupakan kesalahan," katanya.
Ia kemudian menceritakan bagaimana medan perang antara Iran dan AS berada di Iraq.
Mulai dari terbunuhnya Kepala Pasukan khusus Quds, Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassem Soleimani oleh rudal milik AS, hingga serangan rudal Iran ke basis militer AS yang terletak di Iraq.
Beranjak dari hal tersebut, Juwana mengatakan tidak ada alasan mengapa Iran ingin menembak jatuh pesawat Ukraina tersebut secara sengaja.
Juwana kemudian mengatakan adanya kesalahan informasi menjadi alasan jatuhnya pesawat Boeing bertipe 737 tersebut.
"Kemudian yang menjadi masalah juga adalah kalkulasi dari mungkin kesiagaan aparat militer di Iraq yang menganggap bahwa ini seolah-olah sebagai rudal dan lain sebagainya, lalu kemudian ditembakkan," paparnya.
Juwana menegaskan kondisi tegangnya hubungan antara Iran dan AS menjadi faktor besar jatuhnya pesawat yang menewaskan 176 jiwa tersebut.
"Menurut saya ini enggak ada skenario, tapi memang pure (murni) kesalahan yang kebetulan pada saat situasi menegang, dalam artian dari pihak Iran mempunyai kesiap siagaan yang luar biasa dan mereka sangat khawatir bahwa akan ada rudal yang dibawa Amerika Serikat masuk ke Iran," ujar Juwana.
• Bahas Iran Tembak Pesawat Ukraina, Pakar Hukum Internasional Sebut akan Muncul 2 Konflik Baru
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-5.35:
Ukraina Tuntut 5 Hal dari Iran
Setelah sempat mengatakan pesawat Ukraina jatuh akibat kesalahan mesin, Iran mengakui pihaknya telah salah menembak pesawat tersebut dengan rudal.
Menanggapi pengakuan mengejutkan tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuntut Iran untuk bertanggung jawab.
Dikutip TribunWow.com dari dw.com, Sabtu (11/1/2020), Zelenskiy menyampaikan pesannya tersebut melalui unggahan akun facebook miliknya, @Володимир Зеленський, Sabtu (11/1/2020).
"Iran telah mengakui bersalah atas jatuhnya pesawat Ukraina. Namun kami tetap ingin adanya pengakuan bersalah sepenuhnya dari Iran," kata Zelenskiy lewat unggahannya di facebook.
Zelenskiy juga menuntut 5 hal dari Iran.
Ia menuntut mulai dari adanya penyelenggaraan investigas menyeluruh hingga permintaan maaf resmi dari Iran.
"Kami berharap adanya kesiapan dari Iran untuk melakukan investigasi secara terbuka dan menyeluruh, menghukum pihak yang bertanggung jawab, mengembalikan jasad korban, membayar kompensasi, permintaan maaf resmi melalui jalur diplomatik," papar Zelenskiy.
• Soal Serangan Balasan Iran ke AS, Pengamat: Iran Ingin Selamatkan Muka

Iran Akui Tembak Jatuh Pesawat Ukraina
Dikutip dari Tribunnews,com, Sabtu (11/1/2020), Iran mengakui karena suatu kesalahan, pasukan militernya menembak jatuh pesawat Ukraina di Tehran, Iran, pada Rabu (8/1/2020) lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh staf umum angkatan bersenjata Iran kepada Press TV, Jumat (10/01/2020), 23.00 waktu setempat.
Ia berdalih kesalahan tersebut terjadi karena kesalahan manusia atau human error.
Pernyataan militer melalui media pemerintah Iran mengatakan, pesawat Boeing bertipe 737-800 NG tersebut dikira pesawat milik musuh.
Lantaran pesawat milik maskapai Internasional Ukraina tersebut mengarah ke pusat militer Garda Revolusi.
Suasana Iran yang sedang tegang dengan Amerika Serikat menyebabkan prajurit di bawah salah melepaskan tembakan.
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif turut menuliskan ucapan duka melalui akun twitter miliknya, @JZarif, Sabtu (11/1/2020).
• Tanggapi Protes Irak, Iran Sebut Tetap Menghormati Kedaulatan Irak

“Hari yang menyedihkan. Kesimpulan awal penyelidikan internal oleh Angkatan Bersenjata: Kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh tindakan AS menyebabkan bencana.
Kami mengucapkan penyesalan, permintaan maaf, dan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada warga kami, keluarga korban, dan negara-negara yang terkena dampak lainnya."
Korban Jatuhnya Pesawat Ukraina
Dikutip dari time.com, Rabu (8/1/2020), Menteri Luar Negeri Vadim Prystaiko memaparkan data penumpang yang jadi korban dalam insiden tersebut.
- 82 warga Iran
- 63 warga Kanada
- 11 warga Ukraina ( dua penumpan dan sembilan kru pesawat)
- 10 warga Swedia
- 4 warga Afghanistan
- 3 warga Jerman
- 3 warga Inggris
(TribunWow.com/Anung Malik)