Terkini Nasional
Di Rakernas PDIP, Jokowi Ungkap Cara Kurangi Bengkaknya Impor Indonesia: Kita Alami Bertahun-tahun
Jokowi ungkap cara mengurangi impor besar-besaran Indonesia yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) sekaligus HUT PDIP ke-47, Jumat (10/1/2020).
Pada acara tersebut Jokowi memberikan penjelasan apa rencananya untuk mengurangi besarnya impor Indonesia yang telah terjadi bertahun-tahun.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube Tribunnews.com, Jumat (10/1/2020), mulanya Jokowi memaparkan apa saja pencapaian yang telah ia peroleh dalam sektor ekonomi di Indonesia.
• Sapaan Khusus Jokowi dan Megawati untuk Prabowo, Beda dengan Ketum Lainnya hingga Terima Kasih
Total ada tiga poin pencapaian Indonesia dalam bidang ekonomi yang disampaikan oleh Jokowi.
Ketiga poin tersebut adalah pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan ketimpangan Rasio Gini.
Jokowi menjelaskan Indonesia perlu bersyukur karena dapat stabil di tengah situasi ekonomi global yang kini sedang lesu.
"Perlu kami sampaikan bahwa Alhamdulillah ekonomi negara kita Indonesia tetap stabil di tengah perekonomian dunia yang terus turun dan bergejolak," jelasnya.
"Pertumbuhan kita di tahun 2019 kemarin, Alhamdulillah masih tumbuh di atas 5 persen lebih sedikit, dan dalam lima tahun yang lalu juga tumbuh kurang lebih di atas lima persen."
"Kemiskinan juga turun dari 11 persen, menjadi sekarang ini 9,41 persen," tambahnya.
"Ketimpangan gini ratio yang sebelumnya 0,41 persen, sekarang sudah muncul di angka 0,38 persen," kata Jokowi.
Rasio Gini merupakan sebuah indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat.
Angka tersebut berkisar mulai dari 0 hingga 1, apabila semakin mendekati angka 1, maka pemerataan pendapatan masyarakat semakin buruk.
• Terima Kunjungan Menlu Jepang, Jokowi Ajak Investasi di Kepulauan Natuna
Cara Jokowi Kurangi Impor
Kemudian Jokowi mengatakan apa masalah terbesar yang dihadapi oleh perekonomian Indonesia, yakni soal impor.
"Masalah terbesar yang kita alami bertahun-tahun dan tidak pernah terselesaikan adalah masalah defisit transaksi berjalan," kata Jokowi.
"Problem-nya (masalah) adalah impor kita yang masih besar dan ekspor kita yang harus terus kita tingkatkan," tambahnya.
Jokowi mengatakan Indonesia saat ini masih terlalu bergantung kepada negara lain untuk memperoleh barang-barang jadi maupun setengah jadi.
"Artinya impornya masih lebih besar dari pada ekspornya. Oleh sebab itu, saya ingin menyampaikan tentang transformasi ekonomi," terangnya.
Ia kemudian menjelaskan bagaimana kondisi perekonomian Indonesia yang selalu mengekspor barang-barang mentah dan barang material harus diubah.
Cara yang dilakukan oleh Jokowi untuk mengurangi bengkaknya impor negara Indonesia adalah dengan menambahkan nilai barang yang akan diekspor melalui pengolahan barang mentah menjadi barang-barang jadi maupun setengah jadi.
"Kita ingin semuanya kita olah menjadi barang minimal setengah jadi atau barang jadi melalui yang namanya hilirisasi industri, melalui yang namanya industrialisasi," tandasnya.
• Lapor Jokowi, Arief Budiman Sempat Tak Curiga pada Tersangka Komisioner KPU Wahyu Setiawan
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-5.38:
Kunci Jokowi Tingkatkan Ekonomi Indonesia
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan apa yang menjadi kunci utama bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya.
Jokowi menjelaskan di tengah pasar dunia yang saat ini sedang lesu, satu-satunya kunci
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (2/12/2019), Jokowi mengatakan kunci dari pertumbuhan ekonomi Indonesia bertumpu pada sektor investasi.

• Jokowi Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Negara Lain: Kita Patut Bersyukur
• Ikut Jokowi Blusukan, Staf Khusus Putri Tanjung Mengaku Terharu karena Hal Ini
"Kuncinya itu hanya ada di Investasi, kalau pertumbuhan investasi itu bisa mengalami kenaikan yang drastis," papar Jokowi.
Ekspor menurut Jokowi tidak bisa diandalkan pada situasi saat ini, karena memang iklim ekonomi global yang sedang tidak mendukung.
Kelesuan pasar global menyebabkan Indonesia tidak bisa mengandalkan sektor ekspor untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Itu baru kita angka 5,3% itu bisa ketemu, karena kalau kita ingin menaikkan ekspor padahal pasarnya, market-nya (pasar) baru turun itu sangat sulit," kata Jokowi.
Beda cerita dengan Investasi, Jokowi mengatakan investasi adalah kesempatan paling besar Indonesia untuk menaikkan pertumbuhan ekonominya.
Investasi di Indonesia sendiri masih terkendala beberapa hal yang menurut Jokowi perlu diselesaikan secara bertahap.
Kendala tersebut di antaranya adalah perijinan dan birokrasi yang rumit.
"Tetapi kalau yang namanya investasi, itu memang peluang besarnya sebetulnya ada tetapi tinggal tergantung bagaimana penanganan di lapangan, yang berkaitan misalnya satu penyelesaian perizinan yang cepat," kata Jokowi.
"ini sekarang kita list, mana daftar perusahaan yang masih dalam proses perizinan yang terhambat, satu-satu kita selesaikan sekarang, kita memang kerja lebih detail seperti itu."
"Ada masalah yang kedua pembebasan lahan, di mana, diselesaikan, yang berkaitan dengan Pemerintah Daerah, selesaikan dengan Pemerintah Daerah, berkaitan dengan Kementerian, segera hari itu juga selesaikan," tambahnya.
• Kata Jokowi soal Stafsus Billy Mambrasar: Namanya Anak muda, Salah-salah Dikit Ya Dimaafkan
Video dapat dilihat di menit 10.00
(TribunWow.com/Anung Malik)