Breaking News:

Konflik RI dan China di Natuna

Protes Fadli Zon, Meutya Hafid Turut Ungkit Pernyataan Prabowo soal Natuna: Saya Menyayangkan

Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid mengkritisi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Kolase/YouTube Najwa Shihab/Tribunnews.com
Meuytia Hafid (kiri), Prabowo Subianto (tengah), dan Fadli Zon (kanan). Meuytia Hafid menyoroti pernyataan Prabowo Subianto dan Fadli Zon soal konflik Natuna. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid mengkritisi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.

Dilansir TribunWow.com, Meutya Hafid menolak pernyataan Fadli Zon yang menyebut Indonesia pasti kalah jika berperang melawan China.

Hal itu berkaitan dengan konflik Indonesia dan China soal klaim kepemilikan perairan Natuna.

Inilah yang Terjadi setelah Jokowi Datangi Natuna, Lihat yang Dilakukan Kapal-kapal China

Video Ucapan Prabowo Sebelum dan Sesudah Jadi Menteri Diputar di Mata Najwa, Fadli Zon Angkat Bicara

Melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (8/1/2020), mulanya Fadli Zon terang-terangan menyebut penilaiannya terhadap pertahanan Indonesia.

"Sekarang pertanyaannya kalau kita konfrontasi dengan China secara fisik sudah pasti kita kalah," ucap Fadli Zon.

Lantas, ia pun menyingung pernyataan Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Achmad Taufiqoerrochman.

Achmad Taufiqoerrochman menyebut kapal Bakamla hanya dibekali keris untuk menghalau kapal China dari wilayah Natuna.

"Tadi Pak Bakamla sudah mengerahkan 30 persen dengan persejantaannya keris, belum kalau pakai bambu runcing," kata Fadli Zon.

"Bagaimana kita mau menghadapi? Jadi kita harus realistis."

Pernyataan Fadli Zon itu lantas ditanggapi oleh Presenter Najwa Shihab.

Najwa Shihab pun menyinggung pernyatan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang dinilai santai dalam menanggapi konflik Natuna.

"Jadi Pak Prabowo itu realistis saat bilang santai saja?," tanya Najwa Shihab.

"Bukan, kita harus memperkuat justru kekuatan di sana, persenjatan kita di sana, kapal-kapal kita di sana kita kerahkan secara serius," jawab Fadli Zon.

Menurut Fadli Zon, selama ini pemerintah Indonesia justru tak terlalu memperhatikan soal pertahanan.

Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid dalam channel YouTube Najwa Shihab, Rabu (8/1/2020).
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid dalam channel YouTube Najwa Shihab, Rabu (8/1/2020). (YouTube Najwa Shihab)

Beda Sikap Menteri Jokowi soal Natuna, Prabowo dan Mahfud MD Tak Kompak, Luhut Beri Apresiasi China

Sistem pertahanan di laut baru diperhatikan setelah China mengklaim kepemilikan perairan Natuna.

"Selama ini menurut saya memang mungkin belum, baru ketika ada masalah baru kekuatan kita terlihat di situ kalau kita tidak punya kekuatan yang memadai," kata Fadli Zon.

"Ini yang harus diperkuat."

Terkait pernyataan Fadli Zon, Meuytia Hafid langsung mengungkap bantahannya.

Meuytia Hafid justru mengaku sangat menyayangkan pernyataan Prabowo Subianto.

"Statement Menhan saya kira sebagaimana yang kita lihat memang saya menyayangkan," kata Meuytia Hafid.

"Beliau seharusnya bisa lebih tegas, mohon maaf ini pendapat saya."

Melanjutkan pernyataannya, Meuytia Hafid lantas menyoroti penilaian Fadli Zon soal pertahanan di Indonesia.

"Yang kedua saya kurang setuju dengan pernyataan Pak Fadli yang mengatakan bahwa kita lawan China pasti kalah," kata Meuytia Hafid.

"Pak Moeldoko coba kalau ada yang bilang begitu masa pemerintah bela dia?"

Menurutnya, pernyataan Fadli Zon itu justru menunjukkan tak adanya rasa percaya diri terhadap kemampuan negeri sendiri.

"Di mana confidence kita sebagai bangsa, saya bukan tidak realistis," kata dia.

"Kita sama-sama di Komisi I (DPR RI), sama-sama mengurusi anggaran teman-teman baik di TNI Angkatan Laut maupun di Bakamla."

Meskipun kecanggihan alat di Indonesia kalau jauh dengan China, Meuytia Hafid menilai ada banyak kelebihan yang bisa dibanggakan.

"Strategi perang atau kemenangan perang itu tidak hanya diukur, Pak Moeldoko paling tahu ini, dari seberapa besar kita punya alutsista," ucap Meuytia.

"Kalau mengukurnya cuma dari situ Indonesia tidak akan pernah merdeka. Indonesia tidak akan menang melawan Belanda."

Simak video berikut ini menit 6.48:

Beda Sikap Prabowo Subianto

Dalam kesempatan itu, Najwa Shihab mempertanyakan kesiapan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto jika perang benar-benar terjadi di perairan Natuna.

"Menteri Pertahanan kita siap enggak ya? Karena statement-nya Pak Prabowo kok santai sekali ya," ucap Najwa Shihab.

"Bukan, Pak Prabowo itu being realistic," jawab Fadli Zon.

Sebagai bukti, Najwa Shihab pun memutar video ucapan Prabowo Subianto saat debat capres dan saat jadi menteri.

"Kita dengerin dulu deh statement-nya Pak Prabowo, mumpung ada Wakil Ketua Umum Partai Gerindra di sini," ucap Najwa Shihab.

Ucapannya itu pun lantas mengundang gelak tawa penonton.

"Kita dengarkan statement Pak Prabowo yang rasa-rasanya berbeda," sambung Najwa Shihab.

"Biar lebih seru kita putar dulu."

Mahfud MD Ungkap 2 Tugas yang Diberikan Jokowi Selesaikan Polemik Natuna: 470 Kapal Siap Berangkat

Dalam tayangan tersebut, tampak sebuah video ilustrasi saat Prabowo Subianto menggebu-gebu menyampaikan pendapat saat debat capres 2019.

"Pak, diplomasi kalau hanya senyum-senyum menjadi nice guy ya begitu-begitu saja," ucap Prabowo.

"Kalau ada armada asing masuk ke laut kita apa yang bisa kita buat?"

"Jadi bukan saya tidak percaya. Saya ini TNI pak, saya pertaruhkan nyawa di TNI. Saya lebih TNI dari banyak TNI," sambung Prabowo kala itu.

Lantas, video selanjutnya menunjukkan pernyataan Prabowo seusai jadi menteri.

Prabowo menganggap klaim China atas perairan Natuna dapat diselesaikan secara baik-baik.

"Ya saya kira bisa diselesaikan dengan baik, bagaimanapun China negara sahabat," ucap Prabowo.

Menanggapi sikap Prabowo yang begitu kontras, Fadli Zon pun menyampaikan pembelaan.

"Jawaban saya gampang sekali, jadi selama ini kemana aja gitu ya?," jawab Fadli Zon.

Nelayan Natuna Ungkap Pernah Dikejar Kapal Asing, Sebut Mereka Tenang Curi Ikan di Indonesia

Fadli Zon menilai, lemahnya pertahanan laut di Indonesia justru dibongkar di era kepemimpinan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.

"Setelah Pak Prabowo lihat kenyataannya lihat kekuatan kita sangat lemah sekali di sana," ucap Fadli Zon.

"Jadi kita wasting berapa tahun itu ya untuk memperkuat armada kita di perbatasan."

Ia menilai, semenjak Prabowo menjadi menteri, justru pertahanan di laut Indonesia ditangani secara serius.

"Dan baru sekarang kita betul-betul serius di bawah kepemimpinan Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan,"sambung Fadli Zon.

Namun, pernyataan itu justru kembali memancing pertanyaan Najwa Shihab.

"Bagaimana memakna statement santai Pak Prabowo tadi? Karena saat debat capres berapi-api itu," tanya Najwa Shihab.

"Sekarang pertanyaannya, kalai kita konfrontasi dengan China secara fisik sudah pasti kita kalah saat ini," jawab Fadli Zon.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Tags:
Konflik RI dan China di NatunaMeutya HafidPrabowo SubiantoFadli ZonMata Najwa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved