Konflik RI dan China di Natuna
Cerita Nelayan Pantura yang Bertemu Kapal China sejak 1994 hingga Terlibat Bentrok: Bawa Pistol Mbak
Rasmijan, Nelayan Pantura mengungkap kisahnya berseteru dengan kapal-kapal milik China.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Rusmijan mengaku sangat gembira mendengar kabar tersebut.
Namun, ia mengimbau pemerintah untuk juga membekali nelayan Indonesia dengan pengamanan yang memadai.
"Enggak ada keamanan yang mengamankan saya," ujar Rusmijan.
"Makanya kalau ini nelayan kita diarahkan ke sana, saya berterimakasih sekali."
"Cuman keamanannya juga harus dijaga."
Simak video berikut ini dari menit awal:
Hanya Dibekali Keris
Sebelumnya, presenter Najwa Shihab heran mendengar penjelasan dari Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla), Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman.
Keheranan Najwa Shihab itu muncul setelah Achmad Taufiqoerrochman mengaku tak ada satu pun senjata yang ada di kapal Bakamla.
Bahkan, kapal Bakamla hanya diberi senjata pertahanan berupa keris.
Ia menyinggung ukuran kapal China yang lebih besar dibandingkan dengan milik Bakamla.
"Kapalnya jauh lebih besar dibanding kapal Bakamla ya pak?," tanya Najwa Shihab.
"Relatif sama, saya (kapal Bakamla) 110, dia (kapal China) 145," jawab Taufiqoerrochman.
• Di Mata Najwa, Meutya Hafid Kritisi Pernyataan Kabakamla soal Natuna: Jangan Keluar dari Mulut Anda
Lantas, Najwa Shihab pun menanyakan peralatan yang ada di kapal Bakamla.
"Peralatan senjatanya?," tanya Najwa Shihab.