Banjir di Jakarta
Soal Banjir di Jabodetabek, Ridwan Kamil Sebut Solusinya Libatkan 3 Provinsi: Perlu Arahan Presiden
Ridwan Kamil menyebutkan solusi dari permasalahan banjir melibatkan tiga provinsi.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan solusi dari banjir yang terjadi sekarang melibatkan tiga provinsi yang terdampak bencana, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Dikutip dari tayangan Breaking News di MetroTV, mulanya Ridwan menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan Pemprov Jawa Barat.
Ia menyebutkan standar pelayanan di posko pengungsian harus meliputi tempat berteduh, dapur umum, dan dokter.

• Banjir di Jawa Barat, Ridwan Kamil: Urusan Kemanusiaan Tidak Ada Hierarki
"Di posko-posko pengungsian itu SOP-nya ada tempat berteduh, dapur umum untuk memberikan makan kepada pengungsi, dan ada dokter atau petugas kesehatan yang memastikan kesehatan warga bisa terjaga dengan potensi penyakit yang berhubungan dengan air dan banjir. Saya kira itu sudah menjadi standar," jelas Ridwan Kamil, Kamis (2/1/2020).
"Kita terus upayakan dari BPBD Provinsi jika ada penguatan di daerah yang punya potensi ancaman kesehatan pascabanjir."
Menurut Ridwan, saat ini petugas dan masyarakat harus waspada karena ramalan BMKG menyebutkan cuaca buruk masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
"Justru yang kita lakukan 'kan kita masih siaga satu karena hujan masih diprediksi akan turun lagi. Sehingga penanganan kewaspadaan itu terus saya sampaikan kepada kepala daerah untuk siang-malam memastikan situasi bisa terkendali dan keputusan bisa diambil cepat terkait keamanan dan keselamatan warga," katanya.
Lihat videonya mulai menit 5:00
• Blue Bird Pastikan Layanannya Kembali Normal setelah Adanya Armada yang Terendam Banjir
Koordinasi Tiga Provinsi
Ridwan menyebutkan permasalahan banjir yang terjadi sudah melibatkan tiga provinsi yang terdampak, yakni DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Ia juga mengatakan ada beberapa provinsi lain yang terkena banjir, meskipun tidak begitu ramai diperbincangkan masyarakat luas.
"Ini 'kan isunya sudah lintas wilayah tiga provinsi. Sebenarnya kalau media bisa riset, banjir tidak hanya terjadi di Jabodetabek, DKI, Banten, Jawa Barat. Di provinsi lain yang saya pantau kemarin itu terjadi juga, mungkin tidak seramai yang di Jabodetabek," jelas Ridwan.
Ridwan mengatakan rapat bersama presiden, gubernur, dan menteri terkait akan dilakukan pada Jumat (3/1/2020) untuk membahas bencana banjir.
"Besok kita akan rapat bersama Presiden Jokowi. Kebetulan ada undangan. Jadi para gubernur akan hadir, para menteri terkait akan hadir mendengar arahan instruksi dari Presiden untuk langkah-langkah darurat selanjutnya yang terkoordinasi antara daerah, pusat, dan provinsi," kata Ridwan.
"Mungkin besok pernyataan dan rencananya bisa lebih jelas sehingga saya bisa mensinkronkan apa yang ada di usulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sinkron dengan pemerintah pusat dalam hasil rapat besok."
Selain itu, Ridwan juga menjelaskan permasalahan banjir dari segi arsitektur dan tata kota.
Ia menyebutkan di Sungai Citarum sudah ada langkah-langkah antisipasi yang dilakukan.
• Punya Ratusan Outlet Geprek Bensu, 30 Diantaranya Tutup karena Banjir, Begini Reaksi Ruben Onsu
"Kalau secara engineering, Jawa Barat sungainya banyak sekali. Di Citarum tidak banyak terkendala karena ada empat strategi," jelasnya.
Strategi yang pertama adalah pembentukan satuan tugas di Sungai Citarum yang diharapkan dapat dilanjutkan sampai wilayah DKI Jakarta.
"Strategi pertama adalah badan koordinasinya. Jadi (ada) Satgas Citarum, mudah-mudahan berlaku juga untuk Jabodetabek, sehingga bisa melintasi batas wilayah koordinasi administrasi," kata Ridwan.
Langkah yang kedua adalah membuat danau-danau sebagai kantong air di Citarum.
"Kedua, membangun danau-danau parkir air yang dilakukan juga di Citarum. Itu juga usulan kita untuk Jabodetabek (agar) diperbanyak. Mungkin skalanya lebih besar lagi," lanjut Ridwan.
Langkah yang ketiga adalah normalisasi sungai, terutama yang mengarah ke Jakarta.
"Ketiga, normalisasi. Kami juga lakukan rutin. Itu juga harus dilakukan di sungai-sungai yang mengarah dan berada di Jakarta," katanya.
Langkah keempat adalah melakukan usulan para pakar arsitektur dan tata kota.
"Yang keempat, melakukan usulan engineering. Kalau memang Jakarta ingin lebih baik, proses pengalihannya itu alur airnya juga harus disepakati," sambung Ridwan.
Secara Alamiah Sungai Mengalir Melewati Jakarta
Ridwan kemudian memberi contoh bagaimana situasi aliran sungai yang secara alamiah mengarah ke muara melalui wilayah Jakarta.
"Bagaimana pun dulu, air dari Bogor itu, ya, ujungnya ke laut. Menuju ke laut itu ada yang melewati Bekasi, contohnya Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas. Itu ujungnya di Kota Bekasi dan ke Muara Gembong," jelasnya.
"Ada juga yang dari Bogor yaitu Ciliwung yang memang secara natural dari zaman dulu mengalirnya melewati Jakarta, ujungnya ke laut."
Ia mengatakan langkah selanjutnya yang akan diambil harus menunggu keputusan presiden karena melibatkan wilayah yang luas.
"Kalau mau dicegat, tentunya dengan bendungan raksasa. Itu mungkin kita bahas besok dengan presiden. Atau menyodet rute baru juga sebuah upaya engineering yang mungkin dilakukan. Tapi karena skalanya masif dan lintas provinsi, perlu pandangan dan arahan dari presiden," kata Ridwan.
Ridwan menyebutkan daya tampung wilayah serapan sudah tidak mampu menangani hujan besar dengan curah hujan seperti kemarin.
Menurut Ridwan, curah hujan yang seperti kemarin sudah termasuk kategori bencana.
"Hujan yang turun kemarin itu tiga kali lipat lebih besar dibandingkan hujan yang paling besar. Definisi hujan besar itu 100 mm per hari. Kemarin BMKG mencatat hampir empat kali lipatnya," jelas Ridwan.
"Pertahanan yang dirancang ini memang tidak sanggup untuk menangani first major atau bencana. Kalau sudah kategori bencana, upaya-upaya itu harus terus diperbaiki walaupun belum sempurna."
Ridwan mengatakan sejauh ini koordinasi teknis sudah dilakukan oleh beberapa kepala daerah yang wilayahnya terdampak banjir.
"Jadi di level teknis sudah. DKI Jakarta sudah bertemu dengan Wali Kota Bogor, Bupati Bogor, dan Wali Kota Bekasi dalam membahas masalah yang terkait dengan lingkungan di perbatasan dengan DKI Jakarta," tutup Ridwan.
• Posting Cara Semarang Atasi Banjir, Hotman Paris Bandingkan Strategi Anies Baswedan di Jakarta
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)