Banjir di Jakarta
Saat Wakapolda Metro Jaya Turun Langsung Evakuasi Korban Banjir, Lihat Videonya
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat bersama Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo Condro memantau lokasi banjir.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah petugas dari berbagai instansi membantu penanganan banjir yang merendam sejumlah wilayah di Jakarta, termasuk Wakapolda Metro Jaya.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat bersama Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo Condro memantau lokasi banjir di Tanah Abang.
Dalam unggahan akun resmi Instagram @divisihumaspolri pada Kamis (2/1/2020) terlihat sejumlah petugas kepolisian mengarungi banjir setinggi pinggang.

• Jadi Korban Banjir, Warga Jaktim Ini Menangis Ceritakan Kronologi Bencana: Kita Merayap Satu-satu
"Ketinggian air saat ini pada pukul 13.00 WIB sekitar sepinggang. Titik puncaknya adalah pada pukul 03.00 pagi tadi, sampai dengan dua meter," kata Wahyu Hadiningrat.
"Telah hadir staf dari Polres Jakarta Pusat untuk mengantisipasi sebelum arus cukup deras mengalir," lanjutnya.
Wahyu berharap hujan segera berhenti agar banjir segera surut.
"Wakapolda Metro Jaya Turun Langsung Evakuasi Korban Banjir
Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol. Wahyu Hadiningrat, S.I.K., M.H., bersama Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro, S.H., M.Si., meninjau sekaligus turun langsung membantu proses evakuasi korban banjir yang melanda di wilayah Jakarta Pusat.
Kehadiran Kepolisian untuk memastikan keselamatan masyarakat akan bencana banjir .
Pelayanan Polri Untuk Masyarakat
@multimedia.humaspolri
#polripromoter #polrihumanis #polripeduli," tertera keterangan video.
• Bayar Pajak Kendaraan hingga Rp 120 Juta, Hotman Paris Khawatir Mobil Mewahnya Terseret Banjir
Kunjungan Menteri Sosial
Sementara itu Menteri Sosial Batubara juga mengunjungi langsung wilayah terdampak banjir di Kampung Pulo, Jatinegara Barat, Jakarta Timur pada Kamis (2/1/2020) siang.
Dikutip dari KompasTV, Juliari mengatakan prioritas utama adalah mengevakuasi warga yang masih terjebak di rumah.
"Yang pertama kita inginkan warga yang terjebak di dalam segera dievakuasi. Sehingga tidak ada warga lagi yang tetap ngotot tinggal di tempat tinggalnya yang sebenarnya masih bahaya," kata Juliari.
Ia meminta warga segera mengungsi karena curah hujan beberapa hari ke depan masih diprediksi akan tinggi.
"Kita juga mengantisipasi curah hujan masih sangat tinggi beberapa hari kemudian. Memang ada juga beberapa yang masih bertahan, sehingga kita juga bantu untuk mereka mengungsi ke tempat yang sudah disediakan oleh pemda maupun Kementerian Sosial," katanya.
Juliari berharap agar BMKG dapat memberikan informasi secara lebih akurat dan lebih masif.
"Kita harapkan juga agar informasi yang lebih akurat dari BMKG mengenai curah hujan ke depan, lebih akurat dan lebih masif disosialisasikan. Sehingga warga lebih prepare lagi untuk menghadapi yang terjelek," lanjut Juliari.
Menurut Juliari, saat ini penanganan banjir sudah mulai terkoordinasi dengan baik, terutama di beberapa titik yang parah.
"Saya kira sekarang sudah mulai terkonsolidasi beberapa titik yang parah. Kalau di Jakarta, yang paling parah memang di Jakarta Timur ini," katanya.
• Banjir Parah di Ibukota, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Kecewa pada Gubernur Anies Baswedan
Juliari menjelaskan pihak Kemensos berupaya membantu instansi daerah terkait seperti dinas sosial setempat.
"Kita prinsipnya mem-back-up pemerintah daerah dengan dinas sosial dari DKI Jakarta, BNPB daerah juga. Di mana mereka ada titik-titik di mana tempat mengungsi, tempat dapur umum. Kita support ke sana," kata Juliari.
"Ini kelihatannya kami sudah menyalurkan bantuan kurang lebih nilainya sudah Rp 4 miliar di Jakarta dan sekitarnya. Kita siap kalau memang diperlukan untuk terus mem-back-up upaya membantu warga yang terkena banjir.
Ketika ditanya mengenai bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat yang masih berada di rumahnya, Juliari mengatakan akan mengirim makanan menggunakan perahu karet.
"Misalnya ada perahu karet yang tersedia, warga yang terjebak di dalam atau ngotot tidak mau dievakuasi kita gunakan perahu karet untuk distribusikan makanan," katanya.
Menurut Juliari, prioritas utama saat ini adalah anak-anak, lansia, dan perempuan.
"Mereka prioritas untuk dievakuasi, anak-anak, lansia, dan perempuan. Tentunya makanan anak-anak kita drop di beberapa titik. Juga popok dan obat-obatan," jelas Juliari.
Menurut Juliari, ada 12 tenda pengungsian yang terdapat di Jakarta Timur.
"Kalau di Jakarta Timur ini sekitar 12 titik," katanya.
Setelah kunjungan ke Kampung Pulo, Juliari akan meninjau daerah Kalimalang, Jakarta Timur.
Juliari menyebutkan daerah terparah dan paling membutuhkan bantuan adalah Jakarta Timur.
"Kalau dari laporannya, Jakarta Timur ini. Jakarta Timur di sepanjang Kali Ciliwung ini, ya," kata Juliari.
"Tentunya fokus di daerah yang paling parah di mana, kita lebih fokuskan di situ. Tapi tentunya di daerah lain tetap kita support juga," tutup Juliari.
Lihat videonya dari awal:
• Yusuf Mansur Viral Disebut Tertawakan Anies Baswedan yang Sedang Tinjau Banjir, Begini Faktanya
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)