Banjir di Jakarta
Pakar Bioteknologi Lingkungan UI Minta Segera Normalisasi: Jangan Lagi Berdebat, Kasihan Masyarakat
Pakar Bioteknologi Lingkungan UI, Firdaus Ali meminta jangan lagi ada perdebatan mengenai penanganan banjir yang terjadi di Jabodetabek.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pakar Bioteknologi Lingkungan UI, Firdaus Ali meminta jangan lagi ada perdebatan mengenai penanganan banjir yang terjadi di Jabodetabek pada awal 2020.
Hal itu diungkapkan oleh Firdaus Ali saat menjadi narasumber di acara Breaking News Kompas TV pada Kamis (2/1/2020).
Firdaus Ali mulanya mengatakan Jabodetabek ini merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.
• Banjir Besar di Jakarta, Hotman Paris Kritik Pemerintah soal Sampah: Wibawa Hukum Kuncinya!
"DAS Ciliwung itu melewati daerah Jawa Barat dan DKI ya, lalu kemudian ada kota-kota terdampak di sekitarnya adalah di antaranya Bogor kota, kabupaten kemudian Depok, kemudian DKI Jakarta," jelas Firdaus.
Firdaus menilai, jika Waduk Sukamahi, Ciawi segera dinormalisasi maka dapat meminimalisir bencana banjir.
"Jika Waduk Sukamahi, Ciawi kita selesaikan rampung dan kemudian kita bisa manfaatkan pada musim hujan yang akan datang dan normalisasi kita teruskan," katanya.
Ia berpendapat bahwa normalisasi mau tidak mau harus segera diperbaiki.
Firdaus mengaku tidak ingin ada perdebatan soal penanganan banjir.
Pasalnya, yang akan menjadi korban adalah warga Jabodetabek.
• BNPB Ungkap Update Banjir di Jabodatabek, Sebut Ada 200 Titik hingga Beberkan Daerah Paling Parah
"Ya jadi titik ini saya pribadi menganggap bahwa titik ini kemudian kita sepakat, normalisasi kita harus selesaikan."
"Jangan lagi berdebat lagi ya, kenapa karena kasihan masyarakat yang korban tadi," tegas Firdaus.
Ia mengatakan, jika normalisasi Waduk Sukamahi, Ciawi diselesaikan maka setidaknya bisa mengurangi 30 persen air masuk ke Jakarta.
"Jika ini kita selesaikan, beban banjir yang masuk ke Jakarta 30 persen kita turunkan," katanya.
Sedangkan, dengan ada normalisasi bisa mengurangi banjir sekitar 70 persen akibat meluapnya Sungai Ciliwung.
"Untuk Ciliwung sendiri, kita bisa 70 persen itu akan bisa diminimalisir," ungkap Firdaus.
Lihat videonya:
Kritikan Firdaus Ali pada Anies Baswedan
Firdaus Ali sempat mengungkap kritiknya terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Kritikan tersebut disampaikan terkait bencana banjir yang melanda wilayah Jabodetabek pada awal 2020.
Hal itu diungkapkan oleh Firdaus Ali saat menjadi narasumber di acaea Breaking News Kompas TV pada Rabu (1/12/2019).
• Pengevakuasi Beberkan Kendala Selamatkan Korban Banjir Halim Perdana Kusuma: Ruang Gerak Sempit
Mulanya presenter menyinggung adanya perbedaan langkah dari Kementerian PUPR dengan Anies Baswedan.
Kementerian PUPR ingin mengatasi banjir dengan adanya normalisasi Sungai Ciliwung.
Namun, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memilih menyelesaikan permasalah banjir dengan memperbaiki hulu.
"Ada perbedaan pendapat antara Menteri PUPR dengan Gubernur DKI Jakarta seusai memantau banjir di Jabodatabek."
"Tadi yang seperti disebutkan Pak Firdaus, Menteri PUPR fokus pada normalisasi Sungai Ciliwung."
"Dari 33 kilo meter baru 16 kilo meter yang baru diselesaikan, sementara Gubernur DKI Jakarta lebih fokus pada pengelolaan air di hulu," ungkap presenter.
Menurut Anies, usaha apapun yang dilakukan untuk mengatasi banjir tak akan tercapai jika tidak dari hulu sungai.
"Kalau Gubernur DKI Jakarta menyatakan pengelolaan air di hulu menjadi kunci menyelasaikan banjir, jadi apabila di hulu belum selesai jadi apapun yang dilakukan tidak berdampak pada antisipasi banjir di Jakarta," lanjut presenter.
Menanggapi itu, Firdaus mengatakan bahwa langkah Anies itu salah.
• 3 Orang Tewas karena Longsor akibat Gerusan Banjir, Kapolres Depok Langsung Beri Imbauan Berikut
Sedangkan hulu Sungai Ciliwung berada di Jawa Barat yang tentunya di luar ranah kewenangan DKI Jakarta.
"Tidak, salah, Gubernur Anies salah. Kenapa saya katakan? Di hulu kewenangannya di luar kewenangan DKI Jakarta itu yang sedang kita kerjakan."
"Pemerintah Pusat bersama dengan Pemerintah Jawa Barat dan itu kita kerjakan," jelas Firdaus.
Firdaus mengatakan, normalisasi Sungai Ciliwung yang berada di Jakarta seharusnya juga menjadi tanggung jawab.
"Bayangkan, banjir 2007 kita baru menyelesaikan memulai membangun tahun 2016, sedang kita kerjakan."
"Tapi tanggung jawabnya Pemprov DKI Jakarta juga ini," katanya.
Meski perbaikan di hulu belum selesai, Firdaus mengatakan bahwa perbaikan sungai di kota Jakarta juga akan tetap berdampak lebih baik.
"Kalaupun di hulu belum selesai, tapi kalau di dalam kota kita bisa menormalisasi saluran, ya airnya tidak akan parkir di mana-mana," jelas Firdaus.
"Akhirnya bisa mengalir ke hilir, ke muara, ke laut sana," tambahnya.
• Anies Baswedan Sebut 4 Orang Meninggal akibat Banjir di Jakarta, Ini Rinciannya
Ia tidak menyalahkan bahwa kuncinya ada di perbaikan hulu sungai.
Kendati demikian, hulu sungai sudah bukan ranah kewenagan Pemprov Jakarta.
"Jadi kalau Gubernur Anies mengatakan bahwa kuncinya di hulu memang benar, tapi kerjakan domain dan tanggung jawabnya Pemprov DKI Jakarta itu yang seharusnya kita menyepakati, menyadari," ucapnya.
Sehingga, ia meminta agar Anies jangan hanya mengira-ngira.
"Jangan kemudian berpolemik dengan narasi-narasi yang seakan-akan indah untuk diucapkan, tetapi dipratekkan gagal," kritik Firdaus.
Lihat videonya:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)