Breaking News:

Kasus Novel Baswedan

Makna Kata 'Catat' oleh Tersangka Penyerangan Novel Baswedan Diungkap Mantan Penyidik Polri

Mantan Penyidik Polri, Slamet Riyadi mengungkap soal makna kata yang diucapkan oleh penyerang air keras pada Novel Baswedan.

Tribunnews/Herudin
Dua tersangka penyiraman penyidik senior KPK, Novel Baswedan, berinisial RM dan RB dibawa petugas untuk dilakukan penahanan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019). Tersangka yang merupakan anggota Polri aktif tersebut akan ditahan selama 20 hari ke depan di tahanan Bareskrim Mabes Polri. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Penyidik Polri, Slamet Riyadi mengungkap soal makna kata yang diucapkan oleh penyerang penyiraman air keras pada Novel Baswedan pada 2017 lalu.

Diketahui, dua oknum polisi, RM dan RB telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penyerangan Novel Baswedan.

Dilansir TribunWow.com, terkait hal itu Slamet Riyadi menyinggung soal cibiran yang beberapa waktu terakhir kerap diarahkan ke institusi Polri.

Hal itu disampaikannya melalui channel YouTube Talk Show tvOne, Senin (30/12/2019).

Penyerang Novel Baswedan Ditangkap, Reza Indragiri Ungkit Hubungan Polri dan KPK: Getir tapi Nyata

Novel Baswedan Diteriaki Pengkhianat, Teuku Nasrullah Singgung Pendidikan Tersangka, Ada Kaitannya?

Slamet mengungkapkan, penyerangan itu ada kaitannya dengan status Novel Baswedan (NB) sebagai mantan anggota Polri.

"Dua tersangka ini adalah anggota Polri, kemudian NB adalah mantan anggota Polri," ucap Slamet.

Dalam institusi Polri maupun TNI, ada sejumlah oknum yang disebut Slamet selalu merasa dicaci.

Ia juga menyebut kemungkinan adanya anggota kepolisian yang menganggap Novel Baswedan tak setia karena pindah ke KPK.

"Ada tradisi di kepolisian, TNI juga, sekali lagi ini mungkin oknum ya yang merasa bahwa 'Lembaga saya kok dicaci terus, kemudian ini kok kurang setia' misalnya," kata Slamet.

"Tapi ini perasaan pribadi dia ya."

Slamet Riyadi dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (30/12/2019).
Slamet Riyadi dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (30/12/2019). (YouTube Talk Show tvOne)

Diteriaki Pengkhianat, Novel Baswedan Pernah Tangani Kasus Korupsi para Jenderal Polisi, Apa Saja?

Slamet menambahkan, setiap anggota Polri dan anggota TNI biasanya memiliki jiwa korsa yang tinggi.

"Karena memang setiap jiwa anggota kepolisian dan anggota TNI itu ada yang namanya jiwa korsa," beber Slamet.

"Pribadi, institusi itu harus jaga kehormatannya, dijaga sekeras-kerasnya."

Lantas, Slamet menyinggung tersangka RB yang sempat berteriak dan menyebut Novel Baswedan sebagai pengkhianat.

"Jadi ketika barangkali ini perorangan ya oknum, ketika merasa seperti itu kehormatan bangsa dan negara, kehormatan institusi menurut dia merasa terganggu," ucap Slamet.

"Maka dia ketika diajak ke tampat yang lain teriak 'Catat' gitu kan, ini adalah perasaan perorangan."

Lebih lanjut, Slamet menyebut perasaan itu pasti dirasakan oleh aparat kepolisian saat institusinya diserang terus menerus. 

"Dan itu dimiliki oleh semua anggota Polri di manapun, di seluruh Indonesia saat perorangan atau kelembagaan diserang terus menerus," ucapnya.

"Itu secara pribadi, secara institusional kita memang menghormarti apapun yang dilakukan oleh penegak hukum di lingkungan manapun."

Simak video berikut ini menit 12.25:

'Tolong Dicatat'

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, dua pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan dibawa ke Bareskrim Mabes Polri seusai dilakukan penyelidikan di Polda Metro Jaya.

Dua pelaku berinisial RB dan RM ini dikeluarkan dari ruang pemeriksaan Polda Metro Jaya pukul 14.26 WIB.

Keduanya mengenakan baju tahanan berwarna oranye dengan kedua tangan diikat.

 Prihatin Tersangka Sebut Novel Baswedan Pengkhianat, Saor Siagian: Itu Polisi atau Polisi-polisian?

Para pelaku dibawa oleh Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto ke mobil polisi.

Saat hendak digiring ke mobil polisi, salah satu pelaku berteriak bahwa ia tak suka dengan Novel Baswedan.

"Tolong dicatat, saya enggak suka sama Novel karena dia pengkhianat," ucap pelaku RB, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Seusai mengucapkan kata-kata tersebut kedua pelaku langsung dinaikkan dan dibawa oleh mobil polisi. 

(TribunWow.com)

 
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Novel BaswedanYouTubeAir KerasKPK
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved