Terkini Nasional
Indonesia Kecolongan dengan Adanya Puluhan Kapal Asing, Kementerian Keluatan: Di Luar Jangkauan Kami
Plt Dirjen Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Nilanto Perbowo mengakui bahwa masuknya nelayan asing ke perairan Indonesia di luar jangkauan KKP.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pelaksana Tugas Dirjen Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Nilanto Perbowo, mengakui bahwa masuknya nelayan asing ke perairan Indonesia di luar jangkauan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Mulanya, Nilanto juga memberikan informasi terbaru terkait perkembangan pengawasan Laut Natuna yang baru saja menangkap tiga kapal asing asal Vietnam.
"Untuk saat ini saya mohon izin untuk menyampaikan ada berita terakhir yang kami peroleh melalui komunikasi dengan Telkom Satelit."
"Dengan melalalui komunikasi satelit kami peroleh informasi bahwa kapal pengawas sekarang dalam perjalanan kembali ke Pontianak dengan membawa tiga kapal Vietnam yang telah berhasil kita tangkap beberapa jam yang lalu," jelas Nilanto seperti dikutip TribunWow.com dari channel YouTube metrotvnews, pada Selasa (31/12/2019).
• Akui Tak Setuju Ada Penenggelaman Kapal, Luhut Binsar: Ngapain Ditenggelamin?
Sehingga, Nilanto mengatakan bahwa perairan Indonesia kini aman.
"Dan saat ini Alhamdulillah kapal pengawas kita dengan menggandeng tiga kapal Vietnam tersebut sudah memasuki wilayah aman mendekati Kalimantan," katanya.
Kemudian, presenter bertanya soal nelayan bernama Herman yang menemukan puluhan kapal Tiongkok yang berada di dalam perairan Indonesia pada Oktober 2019.
Serta, nelayan Dedek menemukan 20 pasang kapal Vietnam di perairan Indonesia, pada Senin (23/12/2019) lalu.
Saat ditanya, apakah benar bahwa KKP baru bertindak setelah kecolongan, Nilanto tak membantahnya.
"Terima kasih, informasi ini benar adanya yang disampaikan oleh kawan-kawan, masyarakat di lapangan yang berhasil merekam apa yang mereka jumpai di laut," ucap dia.
Nilanto menegaskan, selama ini pihaknya telah memastikan bahwa ada pengawas di laut sejak Oktober lalu.
• Susi Pudjiastuti Minta Kapalnya Tak Dijual oleh Nelayan: Masih Ada yang Mau Bayar Saya
"Sejak Oktober kemudian Desember kami mengetahui tentang hal tersebut dan kami ingin pastikan bahwa kita semuanya seluruh unsur penegak di laut kita berada di laut," katanya.
Namun, penemuan sejumlah kapal asing di Indonesia, Nilanto mengatakan bahwa hal itu di luar jangkauan KKP.
"Kemudian tentang kejadian bertemunya kawan-kawan nelayan Indonesia dengan kapal asing di wilayah perairan kita, tentu ini adalah di luar jangkauan kami," ucapnya.
Nilanto menjelaskan, kini pihaknya tengah melakukan kerja sama dengan elemen masyarakat untuk melakukan pengawasan.
"Dan kami terus berusaha memantau melalui berbagai macam instrumen di samping sumber informasi dari masyarakat kita juga menggunakan instrumen yang kami miliki di Direktorat Jenderal PSDKP di Jakarta," kata dia.
Lantas, Nilanto kembali mengatakan bahwa pihaknya berhasil menangkap tiga kapal asing.
"Dengan demikian, operasi yang berhasil kita laksanakan sekarang ini pun juga dari berbagai macam sumber yang kita peroleh sehingga kawan-kawan hari ini telah berhasil menangkap tiga kapal penangkap ikan Vietnam," ucapnya.
• Lakukan Kunjungan Kerja ke Turki, Menhan Prabowo Subianto Jajal Kapal Perang hingga Bertemu Erdogan
Lihat videonya mulai menit ke -10:11:
KKP Ungkap yang Dilakukan Menteri Edhy Prabowo soal Kapal Asing Masuk Indonesia
Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membantah kurangnya anggaran pengawasan dalam menjaga wilayah laut Indonesia dari kapal-kapal Asing khususnya yang berada di perairan Natuna.
Hal itu diungkapkan oleh Nilanto saat menjadi narasumber di acara Prime Talk Metro Tv pada Senin (30/12/2019).
Nilanto mengatakan, KKP beserta Badan Keamanan Laut Republik Indonesia, maupun TNI Angkatan Laut tetap berada menjaga peraitan Natuna.
• Akui Tak Setuju Ada Penenggelaman Kapal, Luhut Binsar: Ngapain Ditenggelamin?
"Bukan, bukan demikian. Kami dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan saya yakin juga kawan-kawan dari Bakamla maupun TNI AL sudah mempersiapkan segala sesuatunya," tegas Nilanto seperti dikutip dari metrotvnews.
Nilanto menegaskan, pihaknya konsisten menjaga hingga akhir tahun.
"Bahwa aparat penegak hukum pemerintah tetap siaga berada di laut, meskipun di akhir tahun anggaran," tegasnya.
Kemudian, presenter bertanya apakah aparat-aparat keamanan itu tidak bisa bergerak tanpa arahan dari Menteri KKP, Edhy Prabowo.
Namun, Nilanto membantah kabar tersebut.
Ia mengatakan Edhy Prabowo tetap memerintahkan anak buahnya menjaga Laut Natuna.
"Untuk saat ini yang kami yakini bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan tetap berada di laut, bahkan Pak Menteri Pak Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan juga telah memerintahkan kepada kami," kata Nilanto.
Hal itu semakin diyakinkan oleh Nilanto yang saat ini juga menjabat sebagai elaksana Tugas Direktur Jendral Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
"Kebetulan saat ini sekaligus kebetulan saya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Jendral Sumber Daya Kelautan dan Perikanan kami kapal kami sudah beberapa hari terakhir tetap berada di Natuna," ungkap dia.
• 3 Mayat Ditemukan di Laut Bangka Barat secara Berturut-turut, Diduga Berasal dari Kecelakaan Kapal
Selain itu, Nilanto juga memberikan informasi terbaru terkait perkembangan pengawasan Laut Natuna yang baru saja menangkap tiga kapal asing asal Vietnam.
"Untuk saat ini saya mohon izin untuk menyampaikan ada berita terakhir yang kami peroleh melalui komunikasi dengan Telkom Satelit."
"Dengan melalalui komunikasi satelit kami peroleh informasi bahwa kapal pengawas sekarang kami dalam perjalanan kembali ke Pontianak dengan membawa tiga kapal Vietnam yang telah berhasil kita tangkap beberapa jam yang lalu," jelasnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)