Terkini Nasional
Ungkit Pencekalan Rizieq Shihab, Abdul Chair Singgung Upaya Langgengkan Kekuasaan: Itu Kezaliman
Direktur Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Abdul Chair Ramadhan mengungkit soal pencekalan terhadap Rizieq Shihab.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Direktur Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Abdul Chair Ramadhan mengungkit soal pencekalan terhadap Rizieq Shihab.
Dilansir TribunWow.com, Abdul Chair menganggap pencekalan Rizieq Shihab merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Bahkan, ia menyatakan pencekalan tersebut merupakan upaya pemerintah melanggengkan kekuasaan.
Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Kamis (26/12/2019), Abdul Chair menyatakan pencekalan ini dilakukan karena Rizieq Shihab kerap mengkritik pemerintah.
• Rocky Gerung Pernah Anti Habib Rizieq dan Ungkit Status Narapidana Pimpinan FPI, Ini Penjelasannya
• Ungkap Kondisi Rizieq Shihab di Arab Saudi, Ilham Bintang Sebut Petinggi FPI Itu Miliki Trauma
Dalam acara tersebut, mulanya Abdul Chair menilai penegakan hukum di Indonesia belum berjalan dengan baik.
"Kalau dikatakan bagaimana sistem penegakan hukum saat ini? Belum berjalan dengan baik," ucap Abdul Chair.
"Bahkan di level yang terendah."
Menurutnya, penegakan hingga keadilan di bidang hukum hingga kini belum berjalan dengan baik.
"Mengapa? Penegakan hukum itu mengacu pada aksiologi," ujar dia.
"Aksiologi hukum kita itu kepastian hukum yang adil, kesamaan kedudukan di muka hukum itu tertulis secara jelas Pasa 28D Ayat 1, sekarang itu tidak ada, belum berjalan."
Tak hanya itu, Abdul Chair menyebut ada sejumlah masalah lain yang hingga kini belum terselesaikan.
Di antaranya yakni demokrasi hingga kriminalisasi.
"Begitu pun demokrasi, hak asasi manusia, persekusi, kriminalisasi, itu demikian beragam dan sistemik meluas," ujar Abdul Chair.
"Banyak pihak yang dianggap lawan politik atau yang terhubung dengan lawan politik atau yang mengkritisi kebijakan pemerintah itu dikriminalisasi."

• Berandai-andai Rizieq Shihab Tak Pimpin FPI hingga Gantikan Mahfud MD, Rocky Gerung: Bubar Enggak??
Terkait hal itu, ia pun menyinggung nama petinggi Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
"Contoh yang paling besar Habib Rizieq," ucapnya.
"Dia mengatakan sesuatu di forum internal, bagian dari hak asasi manusia, kebebasan berpendapat yang diakui oleh HAM, yang diakui oleh undang-undang."
Ia menambahkan, Rizieq Shihab dicekal karena kerap berlawanan pendapat dengan pemerintah.
"Pelarangan terhadap diskriminasi ras etnis dan diakui dijamin oleh konstitusi, oleh hukum internasional. Tapi Habib Rizieq apa yang dilakukan?," tanya Abdul Chair.
"Ketika berlawanan pendapat diasingkan dengan pencekalan terselubung."
Disebutnya, pencekalan Rizieq Shihab adalah upaya pemerintah melanggengkan kekuasaan.
Bahkan, Abdul Chair menyebut hukum digunakan pemerintah untuk melakukan penindasan.
"Ini jelas kebijakan pemerintah melanggengkan kekuasaan itu dengan pendekatan hukum," kata Abdul Chair.
"Hukum jadi alat kekuasaan untuk menindas."
Lebih lanjut, ia mengatakan kekuasaan tanpa hukum akan menimbulkan kezaliman.
"Memang hukum itu membutuhkan kekuasaan, tanpa ada kekuasaan (hukum) adalah angan-angan," kata Abdul Chair.
"Tetapi apabila kekuasaan tanpa hukum, itu kezaliman, tidak dapat diterima dalam konsep negara hukum."
Simak video berikut ini menit 14.05:
Rizieq Shihab Potensial Jadi Hero
Sebelumnya, pengamat politik Rocky Gerung terang-terangan mengungkap dugaannya tentang pencekalan terhadap Rizieq Shihab.
Rocky Gerung pun menduga adanya ketakutan pemerintah Indonesia pada sosok petinggi Front Pembela Islam (FPI) tersebut.
Melalui tayangan YouTube realita TV, Kamis (5/12/2019), Rocky Gerung bahkan menyebut pemerintah justru menikmati pencekalan terhadap Rizieq Shihab.
Diketahui, hingga kini Rizieq Shihab masih berada di Arab Saudi karena mengaku dihalangi untuk kembali di Tanah Air.
• Rizieq Shihab Tak Kunjung Dipulangkan, Ilham Bintang Buka Suara soal Isu Politik: Dia Bisa Apa?
Terkait hal itu, Rocky Gerung pun menyebut ada unsur politik pada kasus pencekalan Rizieq Shihab itu.
Lantas, ia juga menyinggung soal kasus yang sempat menjerat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Habib Rizieq itu kan konteksnya persaingan politik, sinopsis dari peristiwa itu kan semacam tukar tambah dengan Ahok di dalam politik dua tahun lalu," jelas Rocky.
"Nah, keadaan sekarang kan mengubah segala sesuatu."
Menjabat sebagai petinggi FPI, Rizieq Shihab disebutnya membuat pemerintah merasa khawatir.
Sebab, Rizieq Shihab memiliki banyak massa, terutama dari alumni aksi 212.
"Di belakang Habib Rizieq ada 212, ada FPI, ada majelis taklim, jadi posisi pikiran negara itu menganggap bahwa Habib Rizieq potensial untuk menjadi hero (pahlawan) baru," jelas Rocky.
"Jadi cuma itu sebetulnya."
• Temui Habib Rizieq dan Sebut Pimpinan FPI Trauma, Jurnalis Ilham Bintang : Dia Dianiaya Wartawan
Bahkan, Rocky pun menyebut pemerintah terlalu berimajinasi dalam memandang sosok Rizieq Shihab.
"Setelah negara melihat keadaan semacam itu akhirnya berkelanjutan," terang Rocky.
"Dia enggak tahu lagi bagaimana lagi mengakhiri imajinasi liar dari negara."
Lebih lanjut, ia pun mengaku sempat anti pada sosok Rizieq Shihab.
"Dulu saya juga anti Habib Rizieq dulu waktu tim FPI, waktu peristiwa Monas dan segala macam, masih zaman SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) memerintah itu," jelas Rocky.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)