Breaking News:

Dewan Pengawas KPK

Said Didu Mengaku Pesimis dengan Dewas KPK, Sebut Ada Kemunduran dalam Pemberantasan Korupsi

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu merasa pesimis dengan keberadaan Dewan Pengawas (Dewas) KPK, bahkan menyebut ada kemunduran.

Tangkap Layar Youtube/MSD
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu mengaku merasa pesimis dengan keberadaan Dewan Pengawas (Dewas) KPK, bahkan menyebut ada kemunduran. 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu mengaku merasa pesimis dengan keberadaan Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

Seperti yang diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Dewas KPK yang beranggotakan lima orang pada Jumat (20/12/2019).

Nantinya, Dewas KPK akan bertugas memberikan pengawasan dan kontrol terhadap kinerja dari KPK.

 Pertanyakan Mekanisme Kerja KPK Di bawah Dewas, Said Didu: Enggak Mungkin Bangunkan untuk Minta Izin

Dikutip TribunWow.com dari tayangan Youtube MSD, Selasa (24/12/2019), Said Didu mengaku pesimis dengan keberadaan Dewas KPK.

Said Didu mengatakan jika dirinya merasa ada kemunduran dalam upaya pemberantasan korupsi di negeri ini.

Menurut Said Didu, bukti-buktinya adalah adanya upaya untuk memberikan pengampunan ataupun pemberian grasi pada para koruptor.

Hal itu tentunya malah tidak akan memberikan efek jera kepada koruptor.

"Kenapa saya pesimis, karena bersamaan dengan upaya-upaya pengampunan terhadap korupsi ditunjukkan akhir-akhir ini," ujar Said Didu.

"Pemberian grasi pada koruptor, muncul ide-ide koruptor tidak sudah dihukum, dan lain-lain," imbuhnya.

Kemudian Said Didu juga menyoroti pembentukan lembaga penegak hukum yang dibentuk oleh presiden, khususnya Pimpinan dan Dewas KPK.

Penunjukan Pimpinan ataupun Dewas KPK dari tangan presiden ditakutkan akan mempengaruhi sasaran kerja dari KPK.

 Artidjo Alkostar Jawab Keraguan Publik soal Dewas KPK Jadi Alat Jokowi, Ungkit Perkara Soeharto

"Terus menyatakan dilantik Komisioner dan Dewan Pengawas KPK, yang menarik adalah semua lahir dari tangan presiden," ungkap Said Didu.

"Karena komisioner lahirnya dari tim seleksi yang dibentuk presiden, malah Dewan Pengawas ini betul-betul hanya presiden yang menentukan, tanpa orang lain," jelasnya.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu menyoroti pembentukan komisioner dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ada campur tangan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu menyoroti pembentukan komisioner dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ada campur tangan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Tangkap Layar Youtube MSD)

Oleh karena itu, Said Didu berharap KPK maupun Dewas bisa bekerja secara objektif.

Bisa bekerja untuk kepentingan negara bukan kepentingan dari pemerintah ataupun presiden.

 "Jadi mudah-mudahan orang-orang yang diangkat ini menganggap dirinya memang sebagai orang pejabat negara yang mendapat amanah dari negara, bukan anak buah presiden," harapnya.

"Karena yang melakukan korupsi ini adalah orang-orang yang punya kekuasaan dan presiden adalah puncak dari kekuasaan."

Said Didu Sebut Pemberantasan Korupsi oleh KPK dan Dewas Suram jika Tak Ada Mekanisme Baru

Dirinya tidak ingin, KPK tebang pilih ketika bekerja karena atas dasar punya keterikatan dengan pemerintah atau pemegang kekuasaan.

"Akan menjadi masalah besar apabila orang-orang yang diangkat ini merasa anak buahnya presiden, karena diangkat oleh presiden," tutur Said Didu.

"Saya lihat jadi yang paling kita khawatirkan adalah bahwa ini kan kuatnya KPK kemarin, karena sepertinya komisioner ini sudah kena juga terdekte oleh kepentingan politik, sehingga terkesan tebang pilih," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit awal:

Hanya Ada Satu Anggota Dewas yang Bisa Dipercaya

Said Didu menyebut hanya ada satu anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK yang bisa benar-benar dipercayai.

Kelima Dewas KPK tersebut adalah Tumpak Hatorangan Panggabean sebagai ketua, dan empat anggota lainnya, yakni Artidjo Alkostar, Albertina Ho, Syamsuddin Haris, dan Harjono.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan YouTube MSD, Selasa (24/12/2019), Said Didu mulanya menyinggung tentang kabar bahwa ada penyidik baik yang memilih mengundurkan diri dari KPK.

Sedangkan jumlahnya tidak wajar, yaitu 10 orang.

Hal itu tentunya menjadikan sebuah pertanyaan tersendiri dari publik.

"Yang problem sekarang juga adalah saya dapat informasi, penyidik-penyidik baik lebih 10 orang itu mengundurkan diri dari KPK," ungkap Said Didu.

Tanggapi Ucapan Artidjo Alkostar, Feri Amsari Sebut Jokowi Tunjuk Dewas KPK untuk Tutupi Kelemahan

Selain itu, Said Didu ingin anggota maupun pimpinan yang saat ini berada di KPK bisa bekerja dengan sungguh-sungguh.

Said Didu kemudian menuntut kepada KPK untuk mengeluarkan cara kerja baru dalam memberantas korupsi.

Dirinya percaya bahwa Presiden Jokowi peduli pada KPK dengan cara membentuk Dewas.

Namun menurut Said Didu, dari lima anggota Dewas tersebut, hanya ada satu yang benar-benar bisa dipercaya.

Dia adalah Artidjo Alkostar.

Artidjo Alkostar dinilai sebagai sosok yang benar-benar mempunyai niat baik untuk memberantas korupsi.

Meski begitu, hal tersebut tentunya tidak cukup.

"Jadi penyidik-penyidik ini siapa tahu juga sudahlah yang penting terima gaji, maka pemberantasan korupsi, saya bisa menyatakan kalau tidak ada mekanisme baru maka akan suram," tegasnya.

"Saya masih berharap bahwa presiden memang sudah berubah, dengan mengangkat ada Artidjo yang saya bisa jamin hanya Artidjo di antara lima itu, kira-kira yang bisa jalan dengan hati nuraninya untuk membantu memberantas korupsi," beber Said Didu.

"Tapi dia kan sendiri dari empat dewan pengawas," tutupnya.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Muhammad Said DiduSaid DiduDewan Pengawas KPKKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved