Kecelakaan Maut di Pagaralam
Kecelakaan Bus Sriwijaya Tewaskan Puluhan Orang, Ini Tanggapan Kepala Dishub soal Kondisi Kendaraan
Nelson Firdaus mengatakan Bus Sriwijaya yang terjun ke jurang Liku Lematang, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, dalam kondisi tak layak jalan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Selatan (Sumsel), Nelson Firdaus mengatakan Bus Sriwijaya yang terjun ke jurang Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, dalam kondisi tak layak jalan.
Dilansir TribunWow.com, Nelson Firdaus menyebut hal itu diketahui seusai pihaknya melakukan ramp check terhadap bus yang melaju dari arah Bengkulu menuju Palembang itu.
Menurut Nelson Firdaus, ramp check itu dilakukan pada bangkai Bus Sriwijaya yang terjun ke jurang.
• Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Bus Sriwijaya, Ini Kejadian sebelum Bus Masuk Jurang, 26 Tewas
• Kapolsek Pagaralam Ungkap Dugaan Penyebab Kecelakaan Bus Sriwijaya, Sebut Temukan Jejak Rem
Ia menjelaskan, Bus Sriwijaya tersebut sudah menyalahi aturan.
Sebab, kondisi bus sudah tak layak untuk beroperasi.
"Isi ramp check-nya tidak sesuai dengan aturan, seharusnya tak beroperasi. Masih banyak permasalahan lain, bus ini memang semestinya tidak layak jalan," ucap Nelson Firdaus dikutip dari Kompas.com, Selasa (24/12/2019).
Ia menjelaskan, ramp check merupakan pemeriksaan penting yang dilakukan pada sarana transportasi.
Pemeriksaan tersebut dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 10 Tahun 2017.
Menurut Nelson Firdaus, ramp check tersebut sangat penting untuk dilakukan dan dipatuhi demi keselamatan pengendara.
Biasanya, ramp check tersebut terdiri atas pemeriksaan administrasi, teknis, serta penunjang.
Terkait hal itu, Nelson Firdaus menyebut pihaknya belum memberikan sanksi terhadap PO Bus Sriwijaya.
Dinas Perhubungan dikatakan bakal memberikan sanksi tersebut seusai seluruh korban kecelakaan Bus Siwijaya berhasil dievakuasi dan diidentifikasi.
"Mengenai sanksinya seperti apa nanti setelah evakuasi ini selesai, baru dilakukan. Sekarang difokuskan untuk evakuasi," ucapnya.

• Kapolsek Pagaralam Ungkap Dugaan Penyebab Kecelakaan Bus Sriwijaya, Sebut Temukan Jejak Rem
Sopir Bus Diduga Mengantuk
Pihak kepolisian menduga kecelakaan Bus Sriwijaya di daerah Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (24/12/2019) disebabkan karena sopir mengantuk.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (24/12/2019), Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Selatan, Kombes Supriadi pun menyinggung kesaksian korban selamat kecelakaan tunggal tersebut.
Menurut Supriadi, sebelum terjun ke jurang, Bus Sriwijaya tersebut sempat tiga kali masuk ke dalam parit.
Bahkan, Bus Sriwijaya itu disebutnya juga sempat bersenggolan dengan kendaraan lain.
"Sementara dugaannya sopir mengantuk. Karena sempat ada tiga kali insiden. Bus itu juga sempat bersenggolan dengan mobil lain," ucap Supriadi, Selasa (24/12/2019).
Ia mengungkapkan, Bus Sriwijaya tersebut berangkat dari Pool Sriwijaya Express Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu pada Senin (23/12/2019) pukul 14.00 WIB.
Supriadi menjelaskan, sopir bus bernama Feri mengambil rute perjalanan yang tak seperti biasa.
Ia menyebut rute perjalanan yang dipilih Feri justru lebih jauh dari biasanya.
Saat tiba di lokasi kejadian, Bus Sriwijaya tersebut tiba-tiba langsung menabrak dinding pembatas jalan.
Bus bernomor polisi ABD 7031 itu pun terjun ke jurang sedalam 150 meter.
"Bus itu sempat menabrak pembatas jalan di tikungan Lematang Indah, Dempo Tengah. Sehingga langsung terjun ke jurang," ujar Supriadi.
• Kronologi Bus Sriwijaya Terjun ke Dalam Jurang 150 Meter di Sumsel, Tewaskan 24 Orang
Kesaksian Korban
Korban selamat kecelakaan di Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel) , Hasanah (52) mengungkapkan detik-detik Bus Sriwijaya terjun ke dalam jurang.
Disebutnya, sebelum kecelakaan, Bus Sriwijaya sempat ditabrak oleh sebuah mini bus.
"Di ujung Pendopo (Kabupaten Empat Lawang), bus kami masuk siring (selokan) dan hampir terbalik. Kami turun semua," ucap Hasanah, Selasa (24/12/2019).
Hasanah mengungkapkan, setelah kejadian itu, sopir Bus Sriwijaya langsung mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Saat sampai di lokasi kejadian, tiba-tiba bus menabrak pagar pembatas jalan dan langsung terjun ke dalam jurang.
"Ia ngebut dan tiba-tiba nabrak kencang. Tahu-tahu kami sudah sudah ada di dalam air," ujar Hasanah yang tengah terbaring di RSUD Besemah Pagaralam.
• Bus Sriwijaya Bengkulu-Palembang Terjun ke Jurang, Diduga Angkut Penumpang Gelap
Ia pun mengaku tak menyangka bus akan menabrak dinding pembatas jalan hingga akhirnya terjun ke dalam jurang.
"Saya pegang cucu saya. Teman-teman saya langsung pecahkan kaca, kami keluar," ucap Hasanah.
Kala itu, Hasanah pun berusaha menyelamatkan diri.
Ia berpegangan pada sebuah batang kayu agar tak hanyut terbawa arus sungai.
"Dari situ, kami berpegangan dengan batang. Kalau tidak, kami akan hanyut karena air sangat deras."
"Kami teriak-teriak. Belum ada yang tolong karena kejadiannya malam," tutur Hasanah.
Selain Hasanah, sang cucu yang masih berusia 9 tahun pun berteriak minta tolong.
Hingga pada akhirnya sejumlah warga sekitar datang dan mengevakuasi mereka ke rumah sakit.
"Tolong, tolong. Kalau ada orang di atas, tolomg kami. Om tolong kami," ucap Hasanah menirukan sang cucu.
(TribunWow.com)