Kabar Tokoh
Dituding sebagai Orang Bayaran Partai Demokrat, Rocky Gerung Beri Klarifikasinya
Pengamat politik Rocky Gerung sempat disinggung sebagai orang bayaran Partai Demokrat. Bagaimana tanggapannya?
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung sempat disinggung sebagai orang bayaran Partai Demokrat.
Hal itu diketahui saat Rocky Gerung membuka sesi tanya jawab dengan warganet di akun YouTubenya Rocky Gerung Official pada Jumat (20/12/2019).
Selain disebut sebagai orang bayaran Demokrat, Rocky Gerung juga disebut iri terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran Mantan Wali Kota Solo itu memiliki istri dan anak.
• Rocky Gerung Nilai Pencalonan Gibran sebagai Calon Wali Kota Solo Tidak Sopan, Ini Penjelasannya
Rocky Gerung menegaskan bahwa yang punya istri dan anak itu secara manusia bukan presiden.
Sedangkan, presiden adalah suatu jabatan.
"Saya terangkan ya jalan pikiran presiden itu tidak beristri dan beranak."
"Karena presiden itu jabatan yang beranak itu manusia, orangnya bukan presiden itu salahnya di situ," jelas Rocky Gerung.
Rocky Gerung merasa posisi presiden tak akan goyah meski dikritik olehnya.
Menurutnya kritiknya juga tidak membuat posisi presiden berubah.
"Dan ya itu presiden tidak akan berubah karena sudah dipilih."
"Jadi enggak usah peduli dengan kritik saya toh enggak akan mengubah apa-apa itu," ungkapnya.
Kemudian ia menjawab soal tuduhan dibayar oleh Partai Demokrat.
Rocky Gerung menegaskan bahwa tuduhan itu tidak benar.
"Dan saya bukan bayaran Demokrat, bukan bayaran partai manapun. Saya dibayar oleh akal sehat, oke thanks ya," jawab Rocky Gerung santai.
• Rocky Gerung Ungkap Sering ke Himalaya untuk Evakuasi Diri, Begini Penjelasannya
Lihat videonya mulai menit ke-3:42:
Rocky Gerung Kritik Gibran
Rocky Gerung turut memberikan tanggapannya soal anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo.
Sebagaimana diketahui, Gibran maju dalam pencalonan Wali Kota Solo pada Pemilihan Daerah (Pilkada) 2020.
Hal itu diungkapkan Rocky Gerung melalui akun channel YouTubenya Rocky Gerung Official pada Jumat (20/12/2019).
• Kata Rocky Gerung soal Peluang Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan AHY di Pilpres 2024, Jagokan Siapa?
Ia membantah bahwa dirinya selama ini mencari panggung.
Pengamat politik sekaligus filsuf ini mengatakan, justru selama ini 'panggung' yang mendatangi dirinya.
"Ya itu kritik yang selalu saya terima seolah saya lagi pencitraan mengkritik kekuasaan atau saya cari panggung."
"Saya enggak pernah datang ke panggung, saya dijemput dan dianter pulang oleh pemilik panggung itu," bantah Rocky Gerung.
Rocky Gerung merasa menyebutkan hal tersebut lantaran dirinya tidak ingin dituduh mengkritik Gibran secara personal.
"Tapi itu penting saya perlihatkan bahwa saya tidak mengkritik personal atau saya kritik anak Pak Jokowi yang mencalonkan diri di Solo," katanya.

• Rocky Gerung Beberkan Perkembangan Terbaru Kasus Kitab Suci adalah Fiksi: Pusing
Rocky Gerung menjelaskan, dirinya mengkritik partai lantaran setahunya pencalonan diri di PDIP seharusnya diusulkan oleh DPC (Dewan Pimpinan Cabang).
"Itu konteksnya karena setahu saya aturan internal partai, calon itu langsung diusulkan oleh DPC," tutur Rocky Gerung.
Sehingga, apa yang dilakukan oleh anak pertama Jokowi itu tidak betul dan dianggap melanggar kesopanan.
"Jadi kalau anak Pak Jokowi langsung ke Ibu Mega (Ketua Umum PDIP) itu menunjukkan ketidaksopanan terhadap aturan partai sendiri," ucao Rocky Gerung.
Sehingga sekali lagi Rocky Gerung menegaskan bahwa dirinya tidak melakukan pencitraan.
"Jadi itu konteksnya saya waktu kasih kritik, jadi bukan untuk usaha citra diri, tak ada gunanya tuh," kata Rocky Gerung.
"Buat saya tak ada gunanya mencari citra, citra itu diberikan oleh orang bukan dicari," tambah pria kelahiran Manado ini. (TribunWow.com)