Terkini Nasional
Dukung Nadiem Makarim, Komisioner KPAI Retno Listyarti Sebut UN Untungkan Orang Kaya, Ini Alasannya
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti mengaku mendukung penggantian sistem ujian nasional (UN).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
Imbauan Wapres pada Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim umumkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada 2020 menjadi pelaksanaan terakhir.
Atas hal tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf Amin lantas memberikan komentarnya terkait keputusan penghapusan UN tersebut.
Dilansir dari tayangan KompasTV, Rabu (11/12/2019), Ma'ruf mengatakan ujian nasional merupakan alat untuk mengukur standar kemampuan tiap murid.
• Nadiem Makarim Ubah UN, Politisi Gerinda Ungkap Masalah Baru yang Ditimbulkan, Ini Penjelasannya
Untuk itu, ia meminta Nadiem Makarim untuk membuat program yang punya tolok ukur yang sama dengan UN.
"UN itu kan alat ukur untuk mengukur standar daripada kemampuan anak didik dari berbagai tingkatan."
"Saya mengatakan pengganti UN harus ada alat pengukur yang efektif yang bisa mengukur tingkat standar pendidikan di masing-masing daerah," ujar Ma'ruf Amin.
Ma'ruf juga mengaku dirinya belum mengetahui secara pasti soal program pengganti UN yang akan dicanangkan oleh Nadiem.
"Saya belum tahu itu (assessment) nanti akan diuji apa memang bisa dijadikan jadi alat ukur," kata Ma'ruf.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengumumkan soal pengahapusan UN di hadapan kepala dinas seluruh Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
"Pada 2020 UN akan dilaksanakan seperti tahun sebelumnya. Tapi, itu adalah UN terakhir (untuk metode) yang seperti sekarang dilaksanakan," ujar Nadiem Makarim seperti dikutip dari Kompas.com.
• Nadiem Reformasi Dunia Pendidikan Indonesia, Keluarkan 4 Kebijakan Merdeka Belajar, Tak Ada Lagi UN
Nadiem juga memastikan kepada para orangtua untuk tetap mempersiapkan anaknya mengikuti UN tahun depan
"Silakan ya untuk bapak, ibu yang sudah investasi banyak buat anak-anaknya agar belajar untuk dapat angka terbaik di UN, " kata Nadiem Makarim.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun akan menyiapkan program pengganti UN sebagai syarat kelulusan.
"Diganti menjadi assessment atau penilaian kompetensi minimum dan survei karakter. Nanti akan saya jelaskan, " tuturnya. (TribunWowc.com/Jayanti Tri Utami/Fransisca Mawaski)