Terkini Nasional
Dukung Nadiem Makarim, Komisioner KPAI Retno Listyarti Sebut UN Untungkan Orang Kaya, Ini Alasannya
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti mengaku mendukung penggantian sistem ujian nasional (UN).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
"Sebenarnya, ujian nasional itu menguntungkan kelompok kaya."

• Soal Penghapusan UN, Puan Maharani Minta Nadiem Tak Buru-buru: Jangan Sampai Merugikan Siswa
Retno menjelaskan, kelompok kaya bisa dengan mudah memfasilitasi siswa dengan bimbingan belajar (bimbel) atau dengan makanan bergizi.
Hal itu disebutnya sangat berpengaruh pada hasil ujian nasional siswa.
"Jadi bagaimana kelompok kaya ini bisa membayar bimbel, mereka gizinya cukup, tidak perlu bantu orang tua," ucap Retno.
"Mereka hanya berpikir belajar makanya ujian nasionalnya tinggi."
Namun, hal itu bertolak belakang dengan apa yang dialami anak dari kalangan miskin.
"Bagaimana dengan anak-anak yang miskin?," tanya dia.
Disebutnya, siswa dari kalangan miskin harus bersusah payah mendapatkan bimbingan belajar hingga makanan bergizi seperti yang dimiliki kalangan kaya.
Di situlah letak ketidakadilan yang dimaksud Retno.
"Mereka kan harus bantu orang tua, tidak bisa bayar bimbel," ujar Retno.
"Itu kan ketidakadilan."
Lantas, ia juga menyinggung soal keahlian siswa pada bidang pelajaran tertentu.
Menurut Retno, hasil UN tak bisa dijadikan patokan kepandaianh yang dimiliki siswa.
"Satu lagi misalnya SD kan 3 mata pelajaran, matematika, bahasa dan IPA, kalau anak kita jago IPS tapi tidak bisa IPA, apa kita mau bilang anak ini bodoh?," ucap Retno.
Simak video berikut ini menit 35.15: