Terkini Nasional
Soal Ancaman Tembak Mati Istri Gubernur Sumbar, Andre Rosiade: Kalau Anda Bersih Kenapa Harus Risih?
Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade angkat bicara soal ancaman tembak mati yang dilayangkan istri Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Nevi Zuariana
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade angkat bicara soal ancaman tembak mati yang dilayangkan istri Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Nevi Zuariana.
Dilansir TribunWow.com, Andre Rosiade mengaku tak gentar terus mempertanyakan penggunaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk perjalanan dinas Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.
Andre Rosiade menyebut, Irwan Prayitno setiap bulan selalu pergi ke luar negeri menggunakan dana APBD.
Melalui tayangan YouTube KOMPASTV, Minggu (15/12/2019), Andre Rosiade pun mempertanyakan agenda sang gubernur pergi ke luar negeri setiap bulan.
• Istri Gubernur Sumbar Ancam Tembak Mati Andre Rosiade, Jasman Rizal Anggap sebagai Hal Biasa
• Soal Rangkap Jabatan di BUMN, Andre Rosiade Singgung Nama Rini Soemarno: Komisaris Cuma Pajangan
Hal itu lantas ditanggapi oleh Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar), Jasman Rizal.
Menurutnya, Irwan Prayitno kerap ke luar negeri untuk mendatangkan investasi bagi Sumbar.
"Kita sebetulnya sudah beberapa kali merilis dalam beberapa media, mungkin Andre aja yang belum sempat baca," kata Jasman Rizal.
"Contoh ya, untuk penanaman sepanjang tahun 2018 total investasi yang masuk ke Sumbar (Rp) 4,7 triliun atau mencapai 112 persen dari target (Rp) 4,1 triliun" sambung dia.
Namun, pernyataannya itu langsung disahut oleh Andre Rosiade.
"Pertanyaannya, apakah karena perjalanan dinas Pak Gubernur atau bukan? Itu harus dijawab dong," sahut Andre Rosiade.
Menurut Jasman, kunjungan Irwan Prayitno ke luar negeri itu telah berhasil mendatangkan investasi bagi Sumbar.
"Penanaman modal asing mencapai realisasinya 340 persen loh dari terget," kata Jasman.

• Gubernur Sumbar ke Kolombia saat Banjir Solsel, Lihat Reaksi Jasman Rizal saat Dicecar Andre Rosiade
Pernyataan Jasman itu kembali dipotong oleh Andre Rosiade.
"Pak Jasman dengan segala hormat, disebutkan juga investasi di Sumatera Barat diakibatkan unsur dinas kunjungan kerja Pak Gubernur atau tidak?," tanya Andre Rosiade.
"Ini harus jelas, jangan sampai Pak Jasman mengklaim investasi masuk tapi sebenarnya investasi masuk itu tidak berhubungan dengan perjalanan dinas Gubernur Sumatera Barat," sambungnya.
Menjawab pertanyaan itu, Jasman kekeh menyebut Irwan Prayitno berhasil mendatangkan investasi ke Sumbar dengan kunjungan ke luar negeri setiap bulannya.
"Jadi sangat ada relevansi yang kuat antara kunjungan gubernur ke luar negeri dengan investasi yang datang ke Sumatera Barat," kata Jasman.
"Contohnya banyak, kemarin itu dari Amerika datang lagi ke Sumatera Barat, dari Korea udah datang lagi, telah ada MoU (memorandum of understanding)," sambungnya.
Terkait kecurigaannya pada perjalanan dinas ke luar negeri Gubernur Sumbar, Andre Rosiade mengaku akan melakukan interpelasi.
"Kami insyaallah akan tetap lanjut nanti biar Pak Gubernur menjelaskan di depan DPRD," ujar Andre Rosiade.
"Karena menggunakan APBD ke luar negeri berarti harus berani mempertanggungjawabkan."
Lantas, ia memberikan pesannya untuk Nevi Zuariana soal ancaman tembak mati yang dilayangkan.
"Soal ribut-ribut tembak sederhana saja, kalau Anda bersih kenapa harus risih?," sambung Andre.
Simak video berikut ini menit 14.06:
Kronologi Ancaman Tembak Mati
Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengaku menerima sebuah pesan bernada ancaman karena mengajukan hak interpelasi terhadap Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno.
Pesan tersebut ditemukan di sebuah grup WhatsApp (WA) yang diduga merupakan tulisan dari istri Irwan Prayitno, Nevi Zuairina.
Dilansir TribunWow.com dari TribunPadang.com, Senin (16/12/2019), berikut adalah kronologi bagaimana Andre Rosiade bisa mendapat pesan ancaman tersebut.
1. Andre Rosiade inisiasi hak interpelasi
Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade awalnya menginstruksikan kepada Fraksi Gerindra di DPRD Sumbar untuk mengajukan hak interpelasi terhadap Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
"Kami terus melakukan penggalangan. Kami berkomunikasi dengan partai politik yang ada. Lalu fraksi Gerindra akan mempersiapkan berkas interpelasinya. Itu yang kita lakukan," ungkap Andre Rosiade kepada TribunPadang.com, Senin (16/12/2019).
Berdasarkan penjelasan Andre Rosiade, interpelasi dilakukan karena Irwan Prayitno sering melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
Kunjungan tersebut menjadi masalah karena pada saat yang sama, terjadi bencana di Solok Selatan.
"Bayangkan, 22 November hari tanggap darurat Solok Selatan. Kini 16 Desember 2019, hampir sebulan sejak tanggal itu," ujar Andre Rosiade.
"Pak Gubernur, sudah berkunjung belum ke Solok Selatan? Apakah Solok Selatan lebih jauh daripada Kolombia bagi Gubernur Sumbar? Kok bisa berkunjung ke Kolombia, sementara ke Solok Selatan tidak?," tambahnya.
Melalui interpelasi, Andre Rosiade ingin mengetahui apa alasan Irwan Prayitno melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
• Gubernur Sumbar ke Kolombia saat Banjir Solsel, Lihat Reaksi Jasman Rizal saat Dicecar Andre Rosiade
2. Chat WhatsApp Istri Gubernur Sumbar
Setelah adanya pengajuan interpelasi dari Andre Rosiade, beberapa hari setelahnya beredar sebuah screenshot percakapan di sebuah grup WhatsApp.
Percakapan tersebut diduga ditulis oleh istri Gubernur Sumatera Barat Nevi Zuairina.
Isi dari percakapan tersebut berisikan tentang rasa tidak senang terhadap langkah Andre Rosiade yang mengajukan hak interpelasi.
Dalam isi pesan tersebut juga terdapat kata-kata yang bernada ancaman terhadap Andre Rosiade.
"Maunya apa sich andre itu laporan pak guspardi gaus krn datang tidak dilayani pemda sdg sibuk jangan ikut ikut kalau nggak ngerti masalah
kelakuan andre ini buat jelek nama gerindra di sumbar
kalau ada yang tembak mati andre di sumbar ibu nggak mau tanggung jawab banyak pendukung bapak di sumbar kasihan keluarga kalau andre kelakuan spt LSM begini.
Padahal ang dewan terhormat," demikian diduga ditulis Nevi Zuairina di grup WA bernama TF Politik Hukum Hankam A.
Ketika dihubungi oleh wartawan, Nevi Zuairina belum memberikan pernyataan terkait isi pesan tersebut.
Konfirmasi tersebut dilakukan pada, Minggu (15/12/2019) sekitar pukul 18.00 WIB dan diulangi kembali, Senin (16/12/2019) sekitar pukul 09.37 WIB.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Anung Maulana)