Breaking News:

Terkini Nasional

Seiring Merebaknya Teror Kobra, Pakar LIPI Ungkap Penyebab dan Tips Tangani Ular, Ini Penjelasannya

Pakar Reptil dan Herpetologi LIPI, Amir Hamidy mengungkap dugaan penyebab maraknya teror ular kobra beberapa waktu terakhir.

Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV
Amir Hamidy dalam tayangan YouTube KOMPASTV, Jumat (13/12/2019). Amir Hamidy ungkap cara mengatasi ular di sekitar perumahan. 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Reptil dan Herpetologi LIPI, Amir Hamidy mengungkap dugaan penyebab maraknya teror ular kobra beberapa waktu terakhir.

Dilansir TribunWow.com, Amir Hamidy menyebut sejumlah faktor lingkungan yang mungkin tak disadari oleh masyarakat.

Melalui tayangan YouTube KOMPASTV, Jumat (13/12/2019), Amir Hamidy mulanya memberikan tips tindakan yang harus dilakukan saat mengetahui keberadaan ular di sekitar pemukiman.

 

Tak Takut Pundaknya Dililit Ular Sanca Besar, Lihat Keberanian Kahiyang Ayu hingga Tuai Sorotan

Warga Cakung Resah Dengar Suara Desisan di Atas Plafon dan Dikira Ular, Petugas Justru Temukan Ini

Menurutnya, warga perlu memperlakukan ular yang berbisa maupun tak berbisa dengan cara yang sama.

Meskipun ular tak berbisa, warga tetap harus waspada.

"Yang perlu pertama yang harus dilakukan itu adalah kita harus treat bahwa di ular itu semuanya kondisinya seaman mungkin," kata Amir.

"Jadi kita anggap ular itu berbisa, walaupun itu tak berbisa."

Dalam menangani ular, warga diimbau tak menggunakan tangan secara langsung.

"Kita harus perlakukan secara hati-hati, jangan handling dengan tangan langsung," ucap Amir.

"Kalaupun mau mengusir dari rumah itu ya harus dengan alat, misalnya tongkat dan lain sebagainya."

Hal lain yang bisa dilakukan saat melihat keberadaan ular yakni dengan memanggil pemadam kebakaran (Damkar).

"Yang kedua, kalau kita tidak berani, panggil Damkar, temen-temen komunitas juga punya kemampuan untuk handling ular dan mereka bisa membedakan mana yang berbisa dan yang tak berbisa," ujar Amir.

Terkait teror ular yang marak beberapa waktu terakhir, Amir mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan.

"Terus yang kedua, ketika ular sudah di dalam rumah kita harus sadar bahwa kita hidup berdampingan dengan ular itu," kata Amir.

"Beberapa jenis ular di Indonesia kan memang banyak."

Amir Hamidy dalam tayangan YouTube KOMPASTV, Jumat (13/12/2019). Amir Hamidy berikan tips menangani ular di sekitar pemukiman.
Amir Hamidy dalam tayangan YouTube KOMPASTV, Jumat (13/12/2019). Amir Hamidy berikan tips menangani ular di sekitar pemukiman. (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

 

Wanita Tewas Digigit Kobra, 10 Pawang Didatangkan hingga Jenazah Tak Boleh Masuk Rumah

Ia pun menyinggung banyaknya jenis dan tempat hidup ular di Indonesia.

"Dan beberapa jenis sangat bagus teradaptasi di lahan persawahan, pekarangan, bahkan di sekitar rumah," kata Amir.

"Jadi kemampuan adaptasi ular itu berbeda."

Lebih lanjut, Amir menyebut ular kobra sangat mudah beradaptasi dengan berbagi kondisi lingkungan.

"Kebetulan kobra ini punya adaptasi yang cukup bagus di lingkungan terbuka, termasuk di lingkungan sekitar perumahan ," kata dia.

Lantas, ia menyinggung ketersediaan makanan di sekitar pemukiman warga.

"Yang kedua, itu adalah aspek makanan," kata Amin.

"Kita itu kan setiap hari produksi bekas makanan nih, ini kan mengundang tikus. tikus itu adalah mangsa utamanya kobra."

Ia pun mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan agar tak mengundang ular kobra ke daerah pemukiman.

"Kemungkinan secara tidak sadar rumah kita belum clean, menyediakan space buat itu," ucap dia.

"Buat ular meletakkan telur, bersembunyi, tumpakan barang-barang, baik di dalam rumah maupun di luar rumah, itu space yang lembab, gelap, itu perfect untuk ular bertelur dan bersembunyi di situ."

Simak video berikut ini menit 1.42:

Kobra Teror Warga

Warga Kampung Poncol Jaya RT 004 RW 019, Jakasampurna, Bekasi Barat mengaku sudah sering menemukan ular kobra di sekitar rumah mereka.

Salah satunya Subandi Yanto (55), penjual nasi goreng yang menangkap ular kobra dewasa pada Kamis (12/12/2019) dini hari.

Ia mengatakan, kobra yang ia tangkap semalam merupakan ular ketujuh yang ditemukan dalam sepekan terakhir.

Sebelumnya, Rabu (11/12/2019) malam, warga juga membunuh ular kobra kecil.

"Sudah sering ada kobra. Anakan-anakannya malah sudah 6 kali kena. Jadi dihitung dari kemarin-kemarin, ini yang ketujuh. Kemarin-kemarin anaknya, ini emaknya," ujar Subandi sambil menunjukkan ular kobra dewasa yang ia tangkap kepada wartawan di depan rumahnya, Kamis petang.

"Kalau anaknya mah langsung dimatiin," imbuh dia dikuti dari Kompas.com, Rabu (11/12/2019). 

Mengundang Tawa, Ini Video Super Junior saat Tak Sadar Raih Penghargaan Popularitas di AAA 2019

Lokasi rumah Subandi ada di luar kompleks perumahan Poncol Jaya.

Sekelilingnya merupakan tumpukan barang rongsok dan kebun, tanpa jalan aspal.

Di luar area rongsokan itu, membentang sawah warga.

"Pernah nangkap kayak gitu, kobra (dewasa) juga, tapi dimatiin. Waktu itu dia di dalam rumah masuk ke tempat cuci piring waktu lagi banjir pas 2008," Subandi menjelaskan.

"Kalau yang kecil-kecil mah sering banget, Mas. Kadang juga kalau yang kecil, kucing yang nangkep," lanjut dia.

Meskipun sering berjumpa dengan ular kobra, warga tak tahu-menahu di mana sarang ular berbisa tersebut.

Mereka juga tak pernah mendapati telur kobra di dekat rumah mereka.

Sebelumnya diberitakan, seekor ular kobra berukuran kira-kira 2 meter ditangkap oleh seorang penjaja nasi goreng, Subandi Yanto (55) di Kampung Poncol Jaya RT 004 RW 019, Jakasampurna, Bekasi Barat.

Subandi mengatakan, ular itu ia tekuk pada Kamis sekitar pukul 00.30 di depan rumahnya.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com pada Kamis petang, ular kobra dewasa itu berwarna hitam dan kini dikurung di dalam galon air mineral.

Diameternya ditaksir seukuran gagang cangkul. (TribunWow.com)

Tags:
Ular KobraFilipinaTips
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved