Terkini Nasional
Komentari Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar, Rocky Gerung Sebut Indikasi Jokowi-Mega Pecah Kongsi
Rocky Gerung mengomentari soal Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar yang belum lama terjadi pada Rabu (4/12/2019) lalu.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung mengomentari soal Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar yang belum lama terjadi pada Rabu (4/12/2019) lalu.
Pada pemilihan tersebut, Airlangga Hartarto ditetapkan sebagai Ketua Umum.
Rocky Gerung menilai, terpilihnya Airlangga Hartarto menjadi Ketum merupakan tanda pecahnya hubungan politik antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
• Meski Puji Erick Thohir yang Mau Bersihkan Karpet BUMN, Rocky Gerung Tetap Beri Kritikannya Begini
"Sebagai indikasi kita sebut saja retak kongsinya dan potensi pecah itu pasti terjadi jelang 2024," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengatakan bahwa Jokowi terlihat seperti ingin membangun warisan politik setelah dirinya tidak menjadi seorang presiden.
"Kan kita membaca bahasa tubuh Ibu Mega, bahasa tubuh Pak Jokowi jadi boleh disebut bahwa Joko Widodo ingin ada legacy (warisan) yang dia tinggalkan, jadi dia musti bikin oligarki baru," ungkapnya.
Pengamat politik asal Manado itu menilai, satu di antara cara Jokowi membangun kekuatan politik adalah dengan cara menginteversi Partai Golkar.
"Komponen-komponen itu sudah dia hitung dan komponen itu salah satunya adalah Golkar," ujar Rocky Gerung.
Sehingga Rocky Gerung mengatakan bahwa kekuatan politik Megawati akan berkurang.
"saya menganggap bahwa Ibu Mega kehilangan atau defisit kekuatan politik hari ini," ucap dia.
Rocky Gerung menilai, pergerakan Jokowi untuk menghindari Megawati cukup buruk lantaran menginteversi Golkar.
• Rocky Gerung Dorong Erick Thohir Lakukan Hal Ini: Jangan Nipu Publik dengan Sekedar Bersihkan Karpet
"Jadi bener tadi bayang-bayang Ibu Mega mungkin terlalu ingin sekedar dikaburkan, jadi Jokowi bikin move semacam itu, move yang buruk bagi demokrasi sebetulnya."
"Karena itu dia adalah intervensi terhadap Golkar, ya itu kimia kekuasaan hari ini kan," sebutnya.
Rocky Gerung yakin, Jokowi ingin lepas dari bayang-bayang Megawati.
Ia menilai bahwa Megawati merupakan beban dari Jokowi.
"Ya kan kita baca pernyataan Pak Jokowi selalu enggak ada beban karena itu saya, kalau orang yang enggak ada beban artinya sebetulnya dia ada beban, kan bisa saja kebalik kan, bebannya pasti Megawati," katanya.
Rocky Gerung mengatakan demikian, lantaran sejumlah pernyataan Megawati kepada Jokowi di depan publik.
Termasuk, permintaan jatah menteri pada Kongres PDIP 2019 di Bali beberapa waktu lalu.
"Karena Megawati dari awal mengatakan ini petugas partai, di Bali di depan publik langsung todong Jokowi supaya kasih menteri sebanyak-banyaknya tuh," ucap Rocky Gerung.
Sedangkan, Jokowi ingin memperlihatkan identitas politiknya.
"Jadi bagaimanapun Jokowi di ujung kekuasaannya ingin memperlihatkan semacam otentisitas dalam dirinya," pungkasnya.
• Alasan Rocky Gerung Ogah Sebut Pancasila adalah Ideologi: Tak Pernah Ada di Dalam Pikiran Bung Karno
Lihat videonya mulai menit ke-4:47:
Rocky Gerung Kritik Erick Thohir
Pengamat Politik Rocky Gerung kali ini memuji pemerintah Joko Widodo (Jokowi), khususnya langkah Menteri BUMN, Erick Thohir.
Hal itu diungkapkan Rocky Gerung melalui channel YouTube pribadinya Rocky Gerung Official pada Kamis (12/12/2019).
Meski demikian, Rocky Gerung tetap memberikan kritiknya pada Erick Thohir.
• Alasan Rocky Gerung Ogah Sebut Pancasila adalah Ideologi: Tak Pernah Ada di Dalam Pikiran Bung Karno
Mulanya, Rocky Gerung menilai memang banyak hal-hal janggal yang ditutupi di BUMN.
"Ini memang BUMN sudah lama diendapkan di bawah karpet merah itu," kata Rocky Gerung.
Kemudian, Rocky Gerung mengatakan bahwa kini Erick Thohir memang tengah berusaha membongkar kejanggalan-kejanggalan di BUMN.
"Sekarang menterinya (Erick Thohir) punya semacam inisiatif untuk mengangkat karpet itu, makanya mulai kelihatan itu di bawahnya ada kecoa, ada sarang ular mungkin bahkan disembunyikan karpet," ujarnya.
Menurut mantan pengajar UI ini, langkah Erick Thohir tersebut terbilang bagus.
"Itu bagus dalam upaya untuk membuat perusahaan negara itu terbuka dari untuk analisa publik itu," pujinya.
Apalagi, BUMN saat ini sangat dibutuhkan untuk pemasukan negara.
"Nah kita tahu bahwa kebutuhan APBN kita diandalkan justru pada kemampuan BUMN untuk generate income itu, jadi mustinya harus bersih dulu," ucapnya.
• Rocky Gerung Ungkap Perkembangan Pelaporan soal Presiden Tak Paham Pancasila, Sempat Goda Presenter
Meski banyak yang dibongkar, jangan sampai masalah-masalah itu justru membuat memperlambat kinerja BUMN.
"Kalau enggak kayak mesin mobil itu panasnya itu justru menghambat gerak mobil jadi overhate BUMN ini," pungkasnya.
Kemudian, Rocky Gerung mengatakan bahwa ia ingin melihat Erick Thohir tak hanya membongkar kejanggalan ketidakefesiensinya birokrasi BUMN.
Erick Thohir dituntut untuk membongkar apakah ada permainan politik dalam BUMN.
"Saya ingin dorong supaya Menteri BUMN ini juga membuka apa sebetulnya selain soal inefesiensi birokrasi di BUMN kita dah tau semua."
"Tapi infrastruktur politik yang mengendalikan itu, itu yang musti dibongkar," ujar Rocky Gerung.

Ia menduga, jika dibongkar bisa saja akan menyangkut nama-nama menteri sebelumnya yang merupakan tokoh politik.
"Dan itu bisa melibatkan menteri-menteri di kabinet sebelumnya yang adalah juga tokoh-tokoh partai politik," lanjutnya.
Sehingga adil bahwa masyarakat juga bisa melihat apakah ada permainan politik di BUMN.
"Jadi musti fair publik ingin lihat bersih tapi sekaligus tunjukkan kenapa di bawah karpet merah BUMN ada tuker tambah politik."
"Nah menteri musti mampu untuk kasih sinyal bahwa dia juga ingin bongkar sejauh itu," saran Rocky Gerung.
"Artinya korupsi BUMN yang basisnya politik juga musti dibongkar itu sekaligus," imbuhnya.
Rocky Gerung menyebut bahwa apa yang terjadi di BUMN seperti gunung es.
"Ya itu iceberg nya itu, di ujungnya kelihatan, di bawah itu ada permainan tuker tambah politik," menurutnya.
• Rocky Gerung Ungkap Perkembangan Pelaporan soal Presiden Tak Paham Pancasila, Sempat Goda Presenter
Sehingga, Rocky Gerung meminta agar pemerintah jangan membohongi masyarakat dengan hanya membersihkan BUMN di beberapa sisi saja.
"Jadi jangan juga nipu publik dengan sekedar membersihkan karpetnya,"
"Tapi nanti cuma karpet yang dibersihkan tapi yang disembunyikan di bawah karpet yaitu tukar tambah politik tidak mau diangkat harus sampai di situ menteri, baru itu dianggap tindakan radikal menteri BUMN," jelas Rocky Gerung.
Lihat videonya mulai menit awal:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)